Niat Puasa Qadha dan Aturan Pelaksanaannya, Perlu Dipahami
Penting untuk memperhatikan niat puasa qadha dan aturannya.
Penting untuk memperhatikan niat puasa qadha dan aturannya.
Niat Puasa Qadha dan Aturan Pelaksanaannya, Perlu Dipahami
Seperti diketahui, puasa bulan Ramadan merupakan puasa wajib yang harus ditunaikan oleh seluruh umat muslim. Baik laki-laki maupun perempuan, khususnya yang sudah balig haram hukumnya jika meninggalkan ibadah puasa wajib.Namun, pada kondisi tertentu seperti perempuan yang sedang haid, nifas, atau yang sedang sakit, puasa wajib boleh ditinggalkan.
Meski begitu, tetap terdapat kewajiban untuk qadha puasa atau mengganti puasa sesuai jumlah yang ditinggalkan. Tentu, terdapat aturan pelaksanaan qadha puasa yang perlu Anda perhatikan. Mulai dari bacaan niat puasa qadha, waktu pelaksanaan, hingga tata cara nya. Termasuk hukum-hukum tertentu, seperti ketika Anda melaksanakan puasa qadha di hari-hari yang disunahkan puasa, seperti hari Senin dan Kamis.
Dengan begitu, penting bagi Anda untuk memahami bacaan niat puasa qadha dan aturan pelaksanaannya yang benar sesuai anjuran Islam.
Dengan pemahaman yang baik, maka Anda bisa menunaikan ibadah dengan optimal sehingga bisa mendapatkan manfaat kebaikan darinya. Dari berbagai sumber, berikut kami merangkum doa niat puasa qadha, aturan, dan penjelasan hukumnya, bisa Anda simak.
Pengertian Puasa Qadha
Sebelum mengetahui bacaan niat puasa qadha, perlu dipahami terlebih dahulu pengertin dari puasa qadha. Dalam bahasa Arab, kata qadha berasal dari kata dasar qadhaa yang artinya memenuhi atau melaksanakan. @pixabay.com
-
Apa saja bacaan niat puasa qadha? Berikut adalah bacaan niat puasa mengganti puasa ramadhan atau puasa qadha dalam bahasa Arab, latin, dan artinya:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghodin 'an qadha'i fardhi ramadhana lillahi ta'alaArtinya:Saya niat berpuasa esok hari untuk mengganti puasa Ramadhan karena Allah Ta'ala.
-
Bagaimana cara berniat puasa qadha? Niat puasa mengganti puasa Ramadhan tidak perlu diucapkan secara lisan; cukup di dalam hati. Yang terpenting adalah ada tekad yang jelas untuk berpuasa karena Allah.
-
Bagaimana cara membaca niat puasa qadha? Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa. Artinya: 'Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadhan karena Allah Ta'ala.'
-
Kenapa harus ada niat puasa qadha? Niat puasa mengganti puasa Ramadhan bukan hanya untuk menguatkan tekad, tapi juga untuk membedakan dengan puasa sunnah.
-
Bagaimana cara membaca niat qadha puasa? 'Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.'
-
Bagaimana cara berniat qadha puasa Ramadhan? Niat qadha puasa Ramadhan mulai dilafalkan malam hari sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar. Berikut lafal niatnya.Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.Artinya: 'Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT'. Niat qadha puasa Ramdahan dilakukan pada malam hari sampai sebelum waktu fajar tiba.
Sedangkan menurut Ilmu fiqih, qadha merupakan upaya melaksanakan ibadah di luar waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam. Dengan begitu, puasa qadha Ramadan adalah puasa yang dilakukan di luar bulan Ramadan.
Pada dasarnya, setiap umat muslim yang sudah balig, yang tidak dapat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan, maka wajib baginya untuk melakukan qadha. Meski begitu, tidak sembarang orang diperbolehkan meninggalkan puasa wajib, kecuali termasuk uzur seperti haid, nifas, dan sakit.
Orang yang memiliki alasan uzur atau yang diperbolehkan meninggalkan puasa wajib, maka ketika haid atau nifas sudah berhenti, atau tubuh sudah tidak sakit lagi, wajib untuk mengganti puasa di lain waktu sesuai jumlah yang ditinggalkan.
Waktu Terbaik Melakukan Puasa Qadha
Sebelum mengetahui bacaan niat puasa qadha Ramadan, penting juga untuk dipahami kapan waktu terbaik melakukan puasa qadha. Menurut anjuran Islam, umat muslim yang memiliki uzur dan meninggalkan puasa wajib maka disarankan untuk sesegera mungkin menunaikan puasa qadha. @pixabay.com
Namun, beberapa ulama lain berpendapat bahwa masih diperbolehkan melakukan puasa qadha meski sudah memasuki pertengahan bulan Sya’ban. Perbedaan pendapat ulama memang wajar, sebab setiap hadis dapat dimaknai berbagai macam tafsir.
Maka, lebih aman jika Anda melakukan puasa qadha sesegera mungkin setelah urusan haid dan nifas selesai atau ketika tubuh sudah sehat dan siap melakukan puasa. Dengan cara ini, Anda tidak terburu-buru lagi melakukan puasa qadha menjelang masuknya bulan Ramadan di tahun berikutnya.
Syarat dan Rukun Puasa Qadha
Sebelum dijelaskan bacaan niat puasa qadha, Anda juga perlu memahami syarat dan rukun apa saja yang harus dipenuhi untuk puasa qadha. Secara umum, puasa qadha adalah puasa wajib yang dilakukan di luar bulan Ramadan. @pixabay.com
Dengan begitu, syarat dan rukun dari puasa qadha sama seperti puasa wajib bulan Ramadan. Ini termasuk hal-hal dasar yang perlu diperhatikan. Bukan tanpa alasan, syarat dan rukun puasa perlu dipenuhi karena dapat mempengaruhi sah tidaknya ibadah puasa dilakukan. Berikut penjelasan syarat dan rukun puasa qadha, perlu Anda perhatikan:
Syarat Puasa Qadha
• Orang yang menjalankan puasa qadha harus beragama Islam.
• Orang yang wajib melaksanakan puasa qadha adalah yang sudah memasuki usia baligh.
• Orang baligh yang wajib melakukan puasa qadha yaitu yang memiliki akal sehat dan sempurna, atau tidak gila, tidak mengalami cacat mental.
• Orang yang wajib melakukan puasa qadha adalah yang kuat menjalankan ibadah puasa. Jika fisik tidak kuat karena kondisi medis atau sudah usia tua, maka bisa membayar fidyah.
Rukun Puasa Qada
• Rukun pertama yang perlu dilakukan adalah membaca niat di malam hari sebelum waktu imsyak atau subuh.
• Rukun kedua puasa qadha yaitu menahan diri dari hal apa pun yang dapat membatalkan puasa hingga waktu magrib tiba, yaitu waktu untuk berbuka.
Niat Puasa Qadha
Berikutnya, akan dijelaskan bacaan niat puasa qadha Ramadan yang perlu dilafalkan. Hukum melafalkan bacaan niat, seperti puasa wajib saat Ramadan, yaitu baik dilakukan di malam hari sebelum waktu imsyak atau subuh. @pixabay.com
Ini perlu perhatikan, sebab membaca niat puasa menjadi salah satu rukun wajib yang harus dilakukan. Jika tidak, hal ini akan mempengaruhi sah tidaknya ibadah puasa yang Anda lakukan. Berikut bacaan niat puasa qadha Ramadan yang bisa diamalkan:Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’i fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ
Artinya: “Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”
Hukum Menggabungkan Puasa Qadha dan Puasa Sunah
Setelah mengetahui bacaan niat puasa qadha, perlu juga dipahami bagaimana hukumnya menggabungkan puasa qadha dan puasa sunah. Sebagian dari Anda mungkin bertanya-tanya, apakah puasa qadha boleh digabungkan dengan puasa sunah seperti Senin Kamis misalnya. @pixabay.com
Meski begitu, perihal pahala hanya Allah yang tahu dan berhak memberikan bagi setiap hambanya. Hal yang paling utama untuk dilakukan, yaitu memenuhi kewajiban ibadah fardu terlebih dahulu. Selain itu, setiap ibadah juga harus dilakukan dengan memohon kepada Allah agar ibadah yang dilakukan bisa diterima dan memberikan kebaikan.