Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam
Berikut doa berbuka puasa qadha Ramadhan lengkap dengan ketentuannya.
Berikut doa berbuka puasa qadha Ramadhan lengkap dengan ketentuannya.
Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan Lengkap dengan Ketentuan yang Harus Dipahami Umat Islam
Umat Islam perlu mengetahui bacaan doa berbuka puasa qadha Ramadhan.
Bukan hanya itu, dianjurkan juga untuk mengetahui ketentuan dan bacaan niat puasanya.
Bagaimana tidak, puasa qadha Ramadhan atau puasa ganti Ramadhan ini adalah ibadah wajib.
Khususnya bagi mereka yang diperbolehkan meninggalkan puasa Ramadhan.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Berbuka Puasa? Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengetahui bacaan doa-doa. Termasuk doa berbuka.
-
Bagaimana cara membaca Doa Berbuka Puasa? 'Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah'
-
Bagaimana bacaan doa buka puasa yang benar? Ketika hendak berbuka, Anda bisa mengamalkan doa buka puasa sesuai sunnah yang berasal dari hadist yang disebutkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini, Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
-
Apa doa berbuka puasa yang dianjurkan? Ketika hendak berbuka, Anda bisa mengamalkan doa berbuka puasa sesuai sunnah yang berasal dari hadis yang disebutkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini, Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
-
Bagaimana cara membaca doa buka puasa? Dalam hadis dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) do’a pemimpin yang adil, (2) do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) do’a orang yang terzholimi.'
Biasanya, puasa qadha Ramadhan dikerjakan oleh wanita sedang menstruasi atau haid, wanita sedang nifas, Ibu hamil hingga orang sakit.
Di mana golongan orang-orang ini terpaksa harus meninggalkan puasa Ramadhan.
Tentu saja setelah Ramadhan selesai, mereka wajib menggantinya.
Umat Islam bisa berpuasa qadha Ramadhan kapan pun sebelum datang bulan suci Ramadhan kembali.
Terkecuali pada hari yang dilarang untuk berpuasa.
Sebagaimana bacaan doa lainnya, terdapat doa berbuka puasa qadha Ramadhan dan niatnya tersendiri.
Lantas bagaimana bacaan doa berbuka puasa qadha Ramadhan beserta ketentuan yang harus dipahami oleh umat Islam?
Melansir dari berbagai sumber, Selasa (27/2), simak ulasan informasinya berikut ini.
Ketentuan Puasa Qadha Ramadhan
Umat Islam perlu untuk mengetahui ketentuan puasa qadha Ramadhan, sebelum akhirnya membahas doa berbuka puasa qadha Ramadhan.
Sebagaimana diketahui, puasa qadha Ramadhan dikerjakan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan saat bulan suci Ramadhan.
Kewajiban qadha Ramadhan ini juga telah dijelaskan dalam Al Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 184, yang artinya:
"(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah: 184)
Niat Puasa Qadha Ramadhan
Sebelum membahas doa berbuka puasa qadha Ramadhan, penting bagi umat Islam untuk mengetahui bacaan niatnya.
Adapun bacaan niat puasa qadha Ramadhan atau puasa ganti Ramadhan adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ
Artinya:
"Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT."
Doa Berbuka Puasa Qadha Ramadhan
Doa berbuka puasa qadha Ramadhan sebenarnya tidak berbeda dengan doa buka puasa Ramadhan.
Tata cara dan pelaksanaannya pun juga sama dengan doa buka puasa Ramadhan.
Adapun doa berbuka puasa qadha Ramadhan adalah sebagai berikut:
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya:
"Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
Golongan Orang yang Diperbolehkan Tidak Berpuasa
Meskipun hukum puasa Ramadhan adalah wajib, namun ada golongan orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan ibadah puasa Ramadhan.
Sebagaimana ditegaskan oleh Allah SWT dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 184, yang artinya:
merdeka.com
"(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barang siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barang siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. al-Baqarah ayat 184)Adapun golongan orang-orang yang diperbolehkan meninggalkan ibadah puasa Ramadhan adalah sebagai berikut:
a. Orang Sakit
b. Musafir
Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar melihat orang yang berdesak-desakan. Lalu ada seseorang yang diberi naungan. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, "Siapa ini?" Orang-orang pun mengatakan, "Ini adalah orang yang sedang berpuasa." Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Bukanlah suatu yang baik seseorang berpuasa ketika dia bersafar." (HR. Muslim)
c. Orang Lanjut Usia (Lansia)
d. Ibu Hamil dan Menyusui
Nabi bersabda dalam hadis riwayat Ahmad, "Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla menghilangkan pada musafir separuh salat. Allah pun menghilangkan puasa pada musafir, wanita hamil dan wanita menyusui."
e. Wanita Saat Menstruasi atau Haid
Nabi bersabda: "Bukankah ketika haid, wanita itu tidak salat dan juga tidak puasa. Inilah kekurangan agamanya." (HR. Bukhari)