Doa Berbuka Puasa Ramadhan sesuai Hadis, Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa
Menjelang waktu berbuka, kita juga dianjurkan untuk melafalkan doa khusus untuk buka puasa. Doa ini mengandung ungkapan rasa syukur atas nikmat-Nya.
Doa berbuka puasa wajib kita hapalkan. Tapi, Anda harus tahu kapan sebaiknya doa ini dibaca.
Doa Berbuka Puasa Ramadhan sesuai Hadis, Jadi Waktu Mustajab untuk Berdoa
Doa berbuka puasa sebaiknya diamalkan umat muslim. Berbuka puasa merupakan momen yang sangat dinanti oleh umat Muslim selama bulan Ramadan.
Tidak hanya karena menjadi waktu untuk mengakhiri puasa, tetapi juga karena dianggap sebagai saat yang penuh berkah, di mana doa-doa dipercaya jadi lebih mustajab.
Dalam hadis dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ada tiga do’a yang tidak tertolak: (1) do’a pemimpin yang adil, (2) do’a orang yang berpuasa sampai ia berbuka, (3) do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah.)
-
Kapan waktu membaca Doa Berbuka Puasa? Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa
-
Kapan waktu baca doa buka puasa? Waktu terbaik untuk membaca doa buka puasa adalah sesaat setelah selesai berbuka puasa atau memakan makanan berbuka. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam doa buka puasa, yaitu mengucapkan syukur atas hilangnya rasa haus, basahnya urat-urat, dan tetapnya pahala.
-
Kapan doa buka puasa dibaca? Doa ini juga sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah sehingga dapat membatalkan puasa.
-
Kenapa doa buka puasa dibaca saat berbuka? Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.Artinya: Ya Allah, Aku berpuasa hanya untuk-Mu dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Hilanglah rasa haus, tenggorakan menjadz basah, semoga pahala ditetapkan, insya Allah.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Berbuka Puasa? Umat Islam sangat dianjurkan untuk mengetahui bacaan doa-doa. Termasuk doa berbuka.
-
Kapan waktu terbaik untuk membaca doa buka puasa? Waktu terbaik untuk membaca doa buka puasa adalah sesaat setelah selesai berbuka puasa atau memakan makanan berbuka. Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam doa buka puasa, yaitu mengucapkan syukur atas hilangnya rasa haus, basahnya urat-urat, dan tetapnya pahala.
Menjelang waktu berbuka, kita juga dianjurkan untuk melafalkan doa khusus untuk buka puasa. Bagi sebagian besar umat muslim, yang telah melewati puasa Ramadhan beberapa kali, mungkin sudah hapal bacaan doa buka puasa.
Namun, apakah bacaan doa berbuka puasa tersebut memiliki dasar yang kuat? Apakah ada bacaan doa berbuka puasa lain yang bisa kita baca?
Berikut merdeka.com akan menyampaikan bacaan doa berbuka puasa sesuai hadis yang bisa Anda amalkan di saat waktu berbuka tiba.
Doa Berbuka Puasa sesuai Sunnah
Setiap amalan yang kita kerjakan, harus berdasarkan dengan dalil, seperti ayat Al Quran dan hadis.
Namun, tidak semua yang tercantum dalam hadis bisa kita ambil dan ikuti. Karena ada sejumlah hadis yang memiliki status dhaif, atau lemah.
Begitu juga dengan doa buka puasa. Kita mungkin familiar dengan bacaan doa berbuka puasa berikut ini,
Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthortu
Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa dan kepada-Mu aku berbuka.”
Namun, bagaimana status hadis yang menjelaskan tentang doa buka puasa tersebut?
merdeka.com
Hadis doa berbuka puasa tersebut berasal dari riwayat yang dikeluarkan oleh Abu Daud dalam sunannya no. 2358, dari Mu’adz bin Zuhroh.
Dilansir dari rumaysho.com, Mu’adz sendiri adalah seorang tabi’in, sehingga hadis ini dinilai mursal (di atas tabi’in terputus).
Hadis mursal sendiri adalah hadist dho’if karena sanad yang terputus. Syaikh Al Albani pun juga berpendapat bahwa hadis ini adalah dho’if.
Namun dalam sanadnya, ada perawi dho’if yaitu Daud bin Az Zibriqon, yang merupakan seorang perawi matruk (yang dituduh berdusta). Dengan begitu, riwayat tersebut juga tergolong dho’if. Syaikh Al Albani pun juga mengatakan bahwa riwayat ini dho’if.
Selain Syaikh Al Albani, ulama lain yang mendho’ifkan hadist semacam ini adalah Ibnu Qoyyim Al Jauziyah.
Doa Berbuka Puasa sesuai Sunnah
Lalu, bagaimana bacaan doa berbuka puasa sesuai sunnah yang bisa kita amalkan?
Ketika hendak berbuka, Anda bisa mengamalkan doa berbuka puasa sesuai sunnah yang berasal dari hadis yang disebutkan oleh Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, di mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berbuka beliau membaca doa berikut ini,
Dzahabadh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: “Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.”
(HR. Abu Daud no. 2357. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Waktu Membaca Doa Berbuka Puasa
Kemudian, ada permasalahan lain yang mungkin sering kita abaikan, yait waktu pelafalan doa buka puasa.
Bagi banyak orang, doa buka puasa akan dibaca sebelum kita berbuka, atau sebelum kita menyentuh makanan dan minuman.
Hal ini wajar, karena umumnya doa dibaca sebelum kita melakukan sesuatu.
Hal ini sesuai dengan makna yang terkandung dalam doa buka puasa yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu mengucapkan syukur atas hilangnya rasa haus, basahnya urat-urat, dan tetapnya pahala. Jika membaca doa buka puasa ini sebelum berbuka, maka makna tersebut belum terwujud.
Namun, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa boleh membaca doa buka puasa sebelum atau sesudah berbuka, tidak masalah.
Hal ini didasarkan pada keringanan dan kemudahan dalam beribadah, serta tidak adanya dalil yang tegas yang melarang membaca doa buka puasa sebelum berbuka. Yang penting adalah niat dan keikhlasan dalam berdoa.
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Selain menjadi waktu yang dinanti dan penuh kabahagiaan, waktu buka puasa juga menjadi salah satu waktu mustajab untuk berdoa, terutama di bulan Ramadhan. Selain hadis yang disebutkan di awal, ada pula hadis lain yang menjelaskan bagaimana doa yang berpuasa adalah doa yang mustajab.
“Sesungguhnya do’a orang yang berpuasa ketika berbuka tidaklah tertolak.” (HR. Ibnu Majah no. 1753. Dalam sanadnya terdapat Ishaq bin ‘Ubaidillah. Ibnu Hibban memasukkan perowi ini dalam perowi tsiqoh. Perowi lainnya sesuai syarat Bukhari. Hadits ini dikuatkan dengan hadits sebelumnya yang telah disebutkan.)
Imam Nawawi rahimahullah berkata terkait hal ini, “Disunnahkan orang yang berpuasa untuk memperbanyak do’a demi urusan akhirat dan dunianya, juga ia boleh berdo’a untuk hajat yang ia inginkan, begitu pula jangan lupakan do’a kebaikan untuk kaum muslimin secara umum.” (Al-Majmu’)
Kemudian dalam Tuhfah Al-Ahwadzi juga dijelaskan kenapa doa mudah dikabulkan ketika berbuka puasa adalah karena pada saat itu, orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri.