Peristiwa 11 Desember: Wafatnya Harry Roesli, Seniman Jenius yang Disegani
Tepat hari ini, 11 Desember pada 2004 silam, Indonesia kehilangan salah seorang musisi legendaris, Harry Roesli. Pemilik nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli ini, menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami serangan jantung.
Tepat hari ini, 11 Desember pada 2004 silam, Indonesia kehilangan salah seorang musisi legendaris, Harry Roesli. Pemilik nama lengkap Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli ini menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami serangan jantung. Tentu saja, kepergiannya menjadi duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Pria kelahiran Jawa Barat, 10 September 1951 ini dikenal sebagai musisi dan seniman teater yang sangat kritis. Banyak sekali karya-karyanya, baik lagu maupun teater, yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintahan Orde Baru. Hal tersebut yang kemudian menempatkan pria asal Bandung ini sebagai musisi yang begitu disegani.
-
Apa yang terjadi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada Minggu (12/5)? Baru-baru ini Kabupaten Agam, Sumatera Barat baru saja tertimpa musibah bencana alam banjir bandang lahar dingin pada Minggu (12/5) kemarin.
-
Apa yang terjadi pada Waduk Jatiluhur saat ini? Terdampak Kemarau, Begini Potret Waduk Jatiluhur yang Kini Surut Waduk Jatiluhur bahkan surut hingga 10 meter. Sebagai sumber penampungan sungai yang dibendung, waduk seharusnya menampung banyak air.Namun di musim kemarau ini kondisi berbeda justru ditemui di Waduk Jatiluhur yang mengalami kondisi surut.
-
Apa yang dirayakan di hari Jumat Agung? Jumat Agung merupakan salah satu perayaan penting dalam agama Kristen di mana umat memperingati penyaliban dan wafatnya Yesus Kristus.
-
Di mana Jumhari tinggal? Selama ini kakek berusia 84 tahun tersebut tinggal seorang diri di rumahnya di Dusun Sawahan, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng.
-
Apa yang terjadi di jalan Tol Jakarta - Cikampek pada Senin siang? Banyak pemudik yang melanggar batas jalur contraflow saat melintas di jalan Tol Jakarta - Cikampek (Japek) atau selepas Exit Tol Cikampek Utama mengarah ke Jakarta di KM 70 sampai KM 65, pada Senin (15/4) siang.
-
Apa yang terjadi di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Bandung Barat? Sebagaimana diberitakan, puluhan rumah di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang longsor pada Minggu (24/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Perjuangannya menjadi musisi dan seniman tentu tidak dilaluinya dengan mudah. Bahkan, Harry pernah memberontak terhadap orang tuanya yang tidak mengizinkan ia menjadi seorang musisi.
Lantas, seperti apa perjalanan hidup seorang Harry Roesli? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari Liputan6.com:
Mengenal Harry Roesli, Musisi Legendaris asal Bandung
azquotes.com
Harry Roesli menjadi salah satu musisi yang sangat berpengaruh di Indonesia. Dikenal sebagai pelopor musik kontemporer, Harry banyak melahirkan karya-karya lagu yang fenomenal. Tak heran jika seniman asal Kota Kembang ini selalu menjadi inspirasi dan panutan bagi musisi lainnya.
Kariernya sebagai seorang seniman sebenarnya jauh berbeda dengan jurusan yang ia ambil pada masa perkuliahannya. Dia terdaftar sebagai mahasiswa ITB Bandung jurusan Teknik Sipil, namun hanya sampai tingkat IV dari tahun 1970 hingga 1975 karena dia sebenarnya lebih tertarik untuk mendalami seni musik.
Harry menikah dengan seorang wanita bernama Kania Perdani Handiman. Pada tahun 1982, pernikahan mereka dikaruniai 2 anak perempuan kembar yang bernama Layala Khrisna Patria dan Khrisna Parana.
Gelarnya sebagai doktor membuat dirinya mendapat kepercayaan untuk menjadi dosen / guru besar dan mengajar di berbagai perguruan tinggi. Dia pernah mengajar di Universitas Pasundan dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) pada jurusan Psikologi Seni Musik di Bandung.
Musik dan Perlawanan Harry Roesli
Sebagai musisi, Harry Roesli telah melahirkan karya-karya fenomenal yang kerap dijadikan inspirasi bagi musisi lainnya. Seniman legendaris satu ini juga disebut-sebut sebagai tokoh yang melahirkan budaya musik kontemporer yang berbeda, komunikatif, dan sering menyuarakan kritik sosial.
Tidak hanya dikenal sebagai musisi yang jenius dan disegani, Harry bahkan mendapatkan rekor sebagai Profesor Pendidikan Musik Pertama di Indonesia. Namun, untuk mencapai tahap tersebut, tentu saja jalan yang dilaluinya tidak mudah. Berulang kali, Ia harus melakukan pemberontakan ke keluarganya yang melarangnya menjadi seorang musisi.
Berkat bantuan para kakaknya, akhirnya Harry berhasil melaluhkan hati orang tuanya. Tentu saja hal ini dengan syarat bahwa pendidikannya harus tetap jalan.
Sepanjang kariernya, pelantun lagu Dinding Tulang ini aktif menyuarakan kritik sosial pada era Orde Baru. Tidak sedikit lagu-lagunya yang terselip kritik sosial, salah satunya lagu berjudul Bharatayudha. Dalam lagu tersebut, Harry menyoroti kelakuan para pejabat yang gemar melakukan tindakan korupsi.
Tidak hanya itu, sebagai seniman tater, Harry juga sering menyuarakan kritik dalam setiap pertunjukannya. Hal ini terlihat dari dari pementasan teater berjudul Ken Arok yang sarat keritik. Di mana ia mengingatkan masyarakat agar tahu bahwa ambisi untuk berkuasa terkadang bikin gelap mata dan menghalalkan segala cara.
Banyaknya karya yang sarat akan keritik sosial, membuat Harry berulang kali kena sensor dan diciduk aparat Orde Baru. Salah satu contoh karyanya yang dilarang oleh penguasa Orde Baru, yaitu pementasan Ken Arok. Pada Desember 1979, pementasan tersebut diserbu oleh tentara dan membuatnya harus ditahan selama beberapa hari.
Wafatnya Harry Roesli, Musisi Jenius yang Disegani
azquotes.com
Harry Roesli menderita serangan jantung dan langsung dilarikan ke RS Boromeus bandung pada 30 November 2004. Pelantun lagu Jangan Menangis Indonesia ini, lalu dirawat di RS Jantung Harapan Kita sejak 3 Desember 2004. Hingga akhirnya Harry meninggal dunia di ruang ICU.
Sepanjang hidupnya, seniman jenius ini setidaknya sudah merilis 23 album. Melalui karya-karyanya, Harry dikenal sebagai musisi yang produktif dan menjadi panutan bagi seniman lainnya. Tak heran jika kepergiannya menjadi duka yang mendalam bagi masyarakat Indonesia.