Risiko yang Harus Dihadapi Agen BRIlink Setiap Kali Transaksi, dari Gangguan Sinyal Internet hingga Human Error
Menjadi seorang Agen BRIlink bukanlah hal yang mudah. Sering kali mereka harus menghadapi kendala-kendala saat melayani nasabah dalam bertransaksi.
Menjadi seorang Agen BRIlink bukanlah hal yang mudah. Sering kali mereka harus menghadapi kendala-kendala saat melayani nasabah dalam bertransaksi.
Risiko yang Harus Dihadapi Agen BRIlink Setiap Kali Transaksi, dari Gangguan Sinyal Internet hingga Human Error
Menjadi seorang Agen BRIlink bukanlah hal yang mudah. Sering kali mereka harus menghadapi kendala-kendala saat melayani nasabah dalam bertransaksi.
Itulah yang dirasakan Purnomo (44), seorang Agen BRIlink asal Kalurahan Sidoarum, Godean. Pada sebuah meja kasir yang sempit di warungnya, ia harus melayani pembeli yang belanja sekaligus melayani mereka yang ingin melakukan transaksi pembayaran lewat Agen BRIlink.
-
Apa itu Agen BRILink? Agen BRILink merupakan perluasan layanan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Di mana BRI menjalin kerja sama dengan nasabahnya menjadi agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time dengan konsep sharing fee.
-
Apa itu BRILink? Mengutip situs Bank Rakyat Indonesia (BRI), Agen BRILink adalah perluasan layanan BRI. Bank BRI menjalin kerja sama dengan nasabahnya untuk menjadi agen yang dapat melayani transaksi perbankan kepada masyarakat.
-
Apa saja modus penipuan yang dialami Agen BRIlink? Berbagai modus penipuan tidak membuat mereka kapok ataupun takut menjadi seorang Agen BRIlink Marjono masih ingat tatkala pada suatu hari ada seorang pria datang ke gerai Agen BRILink miliknya di daerah Sidomoyo, Godean, Sleman. Pria itu menyerahkan sebuah catatan beberapa nomor rekening yang ditulis pada selembar kertas.“Pak, tolong ini ditransfer sekian,” minta pria itu. Dalam catatan tersebut tertulis masing-masing nomor rekening dikirim uang sejumlah Rp2 juta.
-
Kapan Yulianto menjadi Agen BRILink? Agen BRILink milik Yulianto yang bernama Nida Cell ini letaknya berada persis di samping lapangan olahraga Rambeanak. Letaknya yang strategis membuat usaha kelontongnya ini banyak dikenal pelanggan. Tak heran kalau banyak pelanggan yang merasa terbantu dengan adanya Agen BRILink Nida Cell ini, khususnya bagi masyarakat di sekitaran Desa Rambeanak. Agen BRILink milik Yulianto ini sudah berjalan sejak tahun 2016.
-
Bagaimana cara menjadi Agen BRILink? Mengutip situs brilink.bri.id, dijelaskan bahwa untuk menjadi agen harus mengikuti proses salah satunya adalah kelengkapan identitas seperti belum menjadi agen dari bank penyelenggara Laku Pandai, memiliki surat keterangan legalitas usaha, memiliki sumber penghasilan dari kegiatan usaha, memiliki rekening simpanan berkartu di Bank BRI, memiliki rekening pinjaman di Bank BRI dan pengajuan agen dapat berbentuk perseorangan atau instansi berbadan hukum.
-
Mengapa Dwi memilih menjadi Agen BRILink? Alasan Dwi bergabung Agen BRILink karena melihat masyarakat di daerah tempatnya tinggal banyak yang menjadi nasabah Bank BRI. Hal itu membuat Dwi ingin bergabung menjadi Agen BRILink, setelah mendapat sosialisasi dari pihak Bank BRI.
Tak jarang konsentrasi Purnomo terbelah. Sebagai seorang manusia, khilaf adalah hal yang wajar. Namun kesalahan kecil sering kali bisa berakibat fatal.
Kalau Purnomo salah sedikit saja mengetik satu angka dari nomor rekening tujuan, transaksi transfer uang berpeluang salah sasaran. Atau jika luput menulis satu angka “nol” di mesin pembayarannya, jumlah nominal uang yang dikirim sangat jauh dari yang seharusnya.
“Seperti ini memang butuh kejelian. Idealnya kan disendirikan loketnya (antara transaksi belanja dan transaksi Agen BRIlink-red). Kalau di sini masih jadi satu,” ujar Purnomo.
Tak hanya Purnomo, tantangan serupa juga dialami Agnes Nuraeni (41), seorang Agen BRILink asal Kalurahan Ambarketawang, Gamping, Sleman. Pada awal menjadi Agen BRIlink, ia hanya bermodal handphone untuk melakukan transfer uang atau pembayaran lainnya.
Pernah suatu hari saat mengirimkan uang dari nasabah, kecepatan jaringan internet di tempatnya sangat lambat. Ia tidak tahu pada saat jaringan lambat itu sebenarnya proses pengiriman uang tetap berlangsung dan uang tetap terkirim. Karena ketidaktahuan, ia mengulang proses pengiriman uang itu dari awal.
“Waktu itu keterangannya ‘server error’. Jadi tak ulangi lagi sekali. Tapi kok saldo saya terkirimnya dobel. Kalau sama penerima uangnya dua kali masuknya,” kata Agnes.
Hal serupa juga pernah dialami Budi (42). Ia mengaku pernah harus “nombok” untuk sebuah transaksi pembayaran.
“Kalau ngitungnya enak saja. Katakanlah kita ambil keuntungan Rp2.000 setiap transaksi, lalu setiap hari ada 20 transaksi, kalikan seminggu, sebulan, sudah banyak. Tapi kita yang menjalani, ada situasi yang nggak enak. Padahal kalau ada kendala transaksi, kita harus nombok,” kata Ibu Budi.
Selain berhadapan dengan kendala transaksi, tak jarang Budi juga harus berhadapan dengan sikap nasabah yang membuat hatinya tersinggung. Ia kerap kali menemui nasabah yang protes saat transaksi harus dikenai biaya admin.
- Mengenal Agen BRILink Mariyati Daeng Ngintang, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
- Agen BRILink Ela jadi Langganan Transaksi Warga Cimande, Ternyata Strateginya Pakai Fitur Jemput Bola Ini
- Kisah Mantan Petani yang Kini Kelola Enam Agen BRILink, Volume Transaksi Per Bulan Capai Miliaran Rupiah
- 55.000 Agen BRILink Kini Bisa Jualan Produk Asuransi Mikro, Ini Keunggulannya
“Secara umum masalahnya sepele-sepele aja. Tapi kita harus pintar bagaimana cara berkomunikasi dengan nasabah, nasabah nggak merasa dirugikan, dan nasabah nggak lari ke tempat lain,”
pungkas Budi menutup cerita pengalamannya selama menjadi Agen BRIlink sejak tahun 2017.