Taqwa adalah Menjalankan Perintah dan Menjauhi Larangan Allah, Ketahui Maknanya
Setiap muslim tentu sudah tidak asing dengan istilah taqwa. Hampir setiap ada kegiatan keagamaan, seperti ceramah atau pengajian, kata ini sering diucapkan. Taqwa sendiri merupakan bentuk dari kesungguhan dan kehati-hatian umat muslim terhadap apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Setiap muslim tentu sudah tidak asing dengan istilah taqwa. Hampir setiap ada kegiatan keagamaan, seperti ceramah atau pengajian, kata ini sering diucapkan. Taqwa sendiri merupakan bentuk dari kesungguhan dan kehati-hatian umat muslim terhadap apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Untuk Baca Alquran Klik di Sini:
-
Siapa yang dilarang menyambung rambut dalam Islam? Nabi Muhammad SAW dengan tegas melarang umatnya untuk menyambung rambut, baik dengan rambut asli maupun rambut palsu. Hal ini berdasarkan beberapa hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengutuk wanita yang menyambung rambut dan meminta untuk disambungkan.
-
Kapan Masjid Raya Ganting dibangun? Dihimpun dari situs resmi padang.go.id dan beberapa sumber lainnya, masjid ini dibangun sekira tahun 1805 dan selesai pada tahun 1810 yang diarsiteki oleh Haji Umar.
-
Kapan Mahalini resmi memeluk agama Islam? Yang pasti, Mahalini menjadi mualaf bulan ini setelah acara memapit kemarin," ujarnya.
-
Kenapa Doa Sapu Jagat penting? Bukan hanya menambah pahala, doa sapu jagat juga akan meningkatkan keimanan dan dekat dengan Allah SWT.
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
-
Kenapa Islam melarang istri selingkuh? Dari hadist tersebut, dapat dipahami bahwa upaya tipu daya yang dilakukan seorang lelaki untuk menjauhkan perempuan dari suaminya adalah sebuah perilaku buruk dan tidak pantas. Di mana agama telah jelas mengecam usaha-usaha dalam rangka merusak hubungan rumah tangga orang lain.
Menurut bahasa, kata taqwa berarti "memelihara" atau "menghindari". Dengan kata lain, pemeliharaan tersebut berkaitan erat dengan diri atau keluarga. Sederhananya, taqwa adalah melaksanakan perintah Allah dan menjahui segala larangan-Nya.
Melansir dari NU Online, taqwa adalah seseorang yang taat kepada Allah SWT dan mau meninggalkan maksiat karena takut akan siksa-Nya. Setiap muslim belum bisa dikatakan sebagai orang yang taqwa jika belum menjalankan kewajiban dan menunaikan ibadah sunnah seperti yang dicontohkan Rasulullah.
Baca juga: Surat Al Hujurat Artinya Batasan Dengan Orang Lain Diri Sendiri Dan Allah Swt
Seseorang yang bertaqwa kepada akan selalu mendapatkan petunjuk serta hidayah dari Allah SWT. Sedangkan, bagi orang-orang zalim, tidak akan mendapatkan apapun selain kerugian. Hal ini sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Alquran, yang artinya:
"Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian." (QS Al Israa’ : 82)
Lantas, apa sebenarnya makna dan manfaat taqwa itu sendiri? Simak ulasannya yang merdeka.com rangkum dari NU Online:
Mengenal Makna Takwa
©2020 Merdeka.com
Makna taqwa sendiri lebih bernuansa 'penghindaran' dan 'pencegahan'. Sebab, ketakutan tersebut akan menyebabkan seseorang enggan untuk melakukan perbuatan dosa. Adapun perintah untuk bertaqwa sebagaimana yang tercantum dalam salah satu surah Alquran berikut ini:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." (QS. Al-Maidah Ayat 35).
Taqwa adalah sebuah benteng setiap muslim untuk melindunginya dari kemurkaan Allah SWT. Bagi setiap muslim yang taat melaksanakan perintah-Nya, pasti akan mendapatkan ganjaran kebaikan, begitupun sebaliknya. Dengan bertaqwa, seorang hamba akan selalu merasa cukup dengan rizki yang diperolehnya.
Fungsi Taqwa
Seperti yang sudah diketahui, setiap muslim dianjurkan untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT. Taqwa adalah menjaga jiwa dari segala perbuatan dosa atau meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah SWT. Seseorang yang bertaqwa juga akan senantiasa menaati segala perintah-Nya.
Di samping itu, taqwa adalah tujuan manusia diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menyembah Allah SWT. Dengan bertaqwa, seorang hamba memiliki keutamaan yang sangat besar, salah satunya ialah akan dimudahkan segala urusanya oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana yang termaktub dalam salah satu surah Alquran, artinya:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At Thalaq: 2-3)
Ciri-ciri Orang Bertaqwa Menurut Alquran
©Shutterstock
Alquran merupakan kitab suci umat muslim yang tidak ada sedikitpun keraguan di dalamnya. Di dalam Alquran, telah banyak penjelasan atau membicarakan tentang ciri-ciri orang bertaqwa. Adapun beberapa ciri-ciri orang bertaqwa menurut Alquran ialah sebagai berikut:
Berpedoman pada Alquran
Salah satu ciri-ciri orang bertaqwa ialah selalu berpedoman pada Alquran. Semua ayat dalam Alquran memiliki kebenaran mutlak, sehingga setiap muslim yang bertaqwa tentunya menjadikannya sebagai petunjuk. Sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu surah Alquran berikut:
"Alif laam miim. Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa." (QS. Al-Baqarah : 1-2).
Mendirikan Salat
Seperti yang sudah diketahui, salat merupakan ibadah umat muslim yang kerap dianggap sebagai tiang agama. Oleh karena itu, ciri-ciri orang bertaqwa ialah mereka yang mendirikan salat. Dalam salah satu surah, Allah SWT berfirman, yang artinya:
"Mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka." (Q.S Al-Baqarah : 3).