Cara Membaca Ghunnah dan Contohnya, Pelajari dengan Benar
Ghunnah merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu membaca Al-Qur'an atau ilmu tajwid.
Ghunnah merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu membaca Al-Qur'an atau ilmu tajwid.
Cara Membaca Ghunnah dan Contohnya, Pelajari dengan Benar
Ghunnah merupakan salah satu hukum bacaan dalam ilmu membaca Al-Qur'an atau ilmu tajwid. Hukum bacaan ghunnah berlaku ketika huruf mim dan nun yang bertasydid wajib dibaca selama dua harakat atau dua ketukan. Secara etimologi, ghunnah artinya suara di pangkal hidung. Sedang secara terminologi ilmu tajwid, ghunnah artinya suara dengung yang tersusun dalam bentuk huruf Nun dan Mim yang mana terletak pada kedua hurufnya.
Ada beberapa cara membaca ghunnah, yakni dengan mendengungkan bacaan dengan pangkal hidung, membaca dengan cara idgham, membaca dengan cara seperti membaca bacaan ikhfa, dan membaca dengan cara seperti hukum bacaan izhar.
Meski bisa dibaca dengan berbagai cara, namun cara membaca ghunnah yang paling utama adalah dengan cara mendengung di pangkal hidung. Untuk lebih memahami apa itu hukum bacaan dan cara membaca ghunnah, berikut penjelasan lengkapnya seperti yang telah merdeka.com rangkum dari berbagai sumber.
Pengertian Ghunnah
Secara etimologi, gunnah artinya suara di pangkal hidung. Secara terminologi, ghunnah artinya adalah hukum bacaan tajwid di mana huruf ghunnah, yakni mim dan nun ketika ditasydid. Ketika kedua huruf tersebut ditasydid, maka harus dibaca dengan cara ghunnah.Adapun cara membaca ghunnah adalah dengan membunyikan sambil mendengung. Adapun lama mendengungnya selama dua ketukan atau satu alif. Lama ketukan tersebut bisa disesuaikan dengan irama lagu yang dibaca oleh pembaca.
Ghunnah sebenarnya adalah bagian dari sifat huruf yang tetap, Akan tetapi karena huruf mim dan nun sangat berdengung ketika bertasydid daripada ketika tidak bertasydid, makan dikenai hukum bacaan tersendiri, yaitu hukum bacaan ghunnah.
Cara Membaca Ghunnah dan 5 Tingkatannya
Mengutip buku Panduan Praktis & Lengkap Tahsin, Tajwid, Tahfiz Untuk Pemula karya Raisya Maula Ibnu Rusyd, membaca ghunnah musyaddadah yang benar adalah dengan menekan dan mendengungkan suara mim atau nun tasydid selama dua ketukan.
Untuk memudahkan pemahaman dan juga mengingat tentang ghunnah musyaddadah, coba perhatikan nazham dari kitab Hidayatush Shibyan berikut ini yang artinya:
“Ghunnah ( berdengung ) itu wajib selamanya, ketika ada huruf mim dan nun yang ditasydid." Sebagai hukum bacaan, ghunnah artinya adalah suara dengung yang dimunculkan ketika huruf mim dan nun ditasydid. Meski demikian, ada sejumlah hukum bacaan lain yang juga berlaku hukum ghunnah. Selain mim dan nun bertasydid, ada lima tingkatan dalam pembagian ghunnah, antara lain sebagai berikut:
1. Tasydid
Ghunnah tasydid adalah tingkatan ghunnah yang paling sempurna. Hukum bacaan ini berlaku ketika nun atau mim bertasydid, baik itu menggunakan tasydid asli atau tasydid tambahan karena akibat dari idgham yang sempurna (Idgham Kamil).
Contoh Ghunnah dari Tasydid asli
إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ
Contoh Ghunnah dari Tasydid Tambahan akibat Idgham Kamil
إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا
Berdasarkan hukum bacaannya, contoh tersebut merupakan hukum bacaan Ghunnah (nun dan mim tasydid), Idgham Bi Ghunnah (hanya huruf nun dan mim), Idgham Mimi, Idgham Mutajanisain (ba' sukun bertemu mim), dan Idgham Syamsi (hanya huruf nun). 2. Idgham
Tingkatan ghunnah yang kedua berada pada Idgham Naqish, yakni hukum bacaan Idgham Bi Ghunnah yang melibatkan huruf ya dan wawu. Contohnya adalah sebagai berikut
فَمَن يَعْمَلْ
3. Ikhfa dan Iqlab
Tingkatan ketiga adalah ghunnah yang berada pada hukum bacaan Ikhfa dan Iqlab.
Contoh ghunnah pada hukum Ikhfa:
ذَرَّةٍ شَرًّا
Contoh ghunnah pada hukum Iqlab:
حِلٌّ بِهَٰذَا الْبَلَدِ
4. Idzhar
Tingkatan selanjutnya berada pada huruf mim atau nun sukun yang dibaca jelas. Ghunnah ini berada pada hukum bacaan Idzhar Halqi dan Idzhar Syafawi. Dalam hukum bacaan idzhar, baik idzhar halqi dan idzhar syafawi, ghunnah atau dengung tidak dibaca dengan jelas atau tidak sempurna. Artinya kembali ke asal pengucapan bunyi nun dan mim, tanpa adanya ghunnah.
5. Berharakat
Tingkatan paling lemah adalah huruf nun atau mim yang berharakat, baik harakat fathah, dhammah, atau kasrah. Di sini, ghunnah juga dibaca secara tidak jelas atau tidak sempurna, seperti yang berlaku pada hukum bacaan idzhar.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ghunnah artinya dengung. Ghunnah adalah bunyi dengung yang hampir ada di beberapa hukum bacaan. Akan tetapi, ghunnah yang paling sempurna adalah ghunnah yang terjadi ketika huruf mim dan nun bertasydid. Adapun bunyi dengung atau ghunnah juga terdapat pada hukum bacaan idgham, ikhfa, dan iqlab. Dalam hukum bacaan idzhar, baik idzahr halqi maupun idzah syafawi, juga terdapat bunyi dengung atau ghunnah, hanya saja tidak dibaca dengan jelas atau tidak sempurna.
Contoh Bacaan Ghunnah
1. Q.S An-Naba ayat 1:عَمَّ يَتَسَآءَلُوْنَ ۚ
2. Q.S An-Naziat ayat 1:
وَا لنّٰزِعٰتِ غَرْقًا ۙ
3. Q.S Abasa ayat 5:
اَمَّا مَنِ اسْتَغْنٰى ۙ
4. Q.S At-Takwir ayat 2:
وَاِ ذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْ ۖ
5. Q.S Al-Infitar ayat 10:
وَاِ نَّ عَلَيْكُمْ لَحٰـفِظِيْنَ ۙ
6. QS Al-Adiyat ayat 11:
إِنَّ رَبَّهُمْ بِهِمْ يَوْمَئِذٍ لَخَبِيرٌ
7. QS At-Takatsur ayat 6:
لَتَرَوُنَّ الْجَحِيمَ
8. Al-Qariah ayat 8:
وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ
9. QS Al-Qariah ayat 9:
فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ
10. QS Al-Hijr ayat 5:
مَا تَسْبِقُ مِنْ أُمَّةٍ أَجَلَهَا