Cara Membaca Mad Takmin adalah Memanjangkan Satu Alif, Berikut Penjelasan dan Contohnya
Penerapan mad tamkin sangat penting dalam menjaga keaslian dan kefasihan bacaan Al-Qur'an.
Penerapan mad tamkin sangat penting dalam menjaga keaslian dan kefasihan bacaan Al-Qur'an.
Cara Membaca Mad Takmin adalah Memanjangkan Satu Alif, Berikut Penjelasan dan Contohnya
Cara membaca mad tamkin yang baik dan benar penting diketahui setiap Muslim.
Mad sendiri adalah membaca panjang huruf hijaiyah di dalam Al-Qur'an karena bertemu salah satu huruf bacaan mad (hamzah, wawu, dan ya) dan untuk ketukannya tergantung pada jenis mad itu sendiri.
Penerapan mad tamkin sangat penting dalam menjaga keaslian dan kefasihan bacaan Al-Qur'an. Dengan memahami bacaan mad tamkin, pembaca dapat mencegah kesalahan dalam pengucapan yang dapat mengubah makna kata atau ayat.
-
Apa pengertian Mad dalam ilmu tajwid? Pengertian mad dalam ilmu tajwid menjadi salah satu hukum yang paling penting untuk dipelajari. Bila pemahaman minim, akan menyebabkan qori’ jatuh pada kesalahan. Memendekkan yang seharusnya dibaca panjang dan juga sebaliknya.
-
Apa pengertian mad dalam ilmu tajwid? Mad adalah salah satu konsep penting dalam ilmu tajwid, yaitu ilmu yang mengatur cara membaca Al-Qur’an dengan benar dan indah. Mad adalah memanjangkan suara dengan salah satu huruf dari huruf-huruf mad (asli) yang terdiri dari alif, wawu, dan ya.
-
Bagaimana cara membaca Mad Badal? Cara membacanya dipanjangkan dua harakat/satu alif.
-
Bagaimana cara membaca takbir muqayyad? Ulama Syafiiyah menyatakan bahwa takbir muqayyad setelah salat lebih didahulukan daripada dzikir setelah sholat.
-
Bagaimana cara membaca lafadz takbiran? Lafadz takbiran Idul Adha di atas bisa dibaca pada malam atau saat hari raya Idul Adha.
-
Bagaimana cara membaca Tahiyat Awal? Berikut ini bacaan tahiyat awal:التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَAttahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin.
Selain itu, penerapan hukum tajwid seperti mad tamkin juga meningkatkan keindahan dan kelancaran bacaan, membuatnya lebih enak didengar dan lebih mendalam dalam penyampaian pesan ilahi.
Menguasai mad tamkin merupakan bagian integral dari mempelajari tajwid, membantu umat Islam untuk lebih menghormati dan mencintai Al-Qur'an melalui bacaan yang benar dan indah.
Berikut cara membaca mad tamkin dan contohnya yang penting diketahui umat Muslim:
Apa Itu Baacan Mad Tamkin?
Cara membaca mad tamkin adalah memanjangkan bunyi yang terjadi apabila dua huruf bertemu dalam sebuah kata. Huruf ya (ي) yang pertama bertanda kasrah dan bertasydid, sedang huruf ya ((ي) yang kedua bertanda sukun.
Secara etimologi, kata mad berasal dari bahasa Arab yang berarti panjang, sedangkan untuk kata tamkin berarti tetap (penetapan). Maka dari itu, dapat diartikan apabila ada ya sukun didahului oleh ya musyaddah (ya bertasydid) berharakat kasrah, harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
Mad tamkin ini sama dengan mad thabi’i yakni hukum mad yang asli dan masih murni, di mana Mad artinya panjang dan thab’I artinya biasa. Bacaan mad tamkin tersebar di ayat-ayat surat dalam Al-Qur'an.
Hukum Bacaan Mad Tamkin
Hukum bacaan mad tamkin adalah dibaca panjang sebanyak 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat ketika bertemu dengan huruf mad tamkin. Berikut ini huruf mad tamkin yang bisa anda kenali, yakni:
1. Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Kasrah [ ـــــِـــ ] bertemu dengan huruf hijaiyah Ya’ Sukun ( يْ ), dan huruf hijaiyah sesudahnya adalah huruf hijaiyah Ya’ yang Berharakat (يَ , يِ , يُ)
2. Apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat Dhammah ( ـــــــُــــــ ) bertemu dengan huruf hijaiyah Wawu sukun ( وْ ), dan sesudahnya yaitu huruf hijaiyah Wawu Berharakat (وَ, وِ, وُ).
Cara Membaca Mad Tamkin dan Contoh Bacaan dalam Al-Qur'an
Berikut adalah beberapa contoh mad tamkin dalam Al-Qur'an:
1. Surat Ali Imran Ayat 75
وَمِنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ مَنْ إِن تَأْمَنْهُ بِقِنطَارٍ يُؤَدِّهِۦٓ إِلَيْكَ وَمِنْهُم مَّنْ إِن تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لَّا يُؤَدِّهِۦٓ إِلَيْكَ إِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَآئِمًا ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا۟ لَيْسَ عَلَيْنَا فِى ٱلْأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Wa min ahlil-kitābi man in ta`man-hu biqinṭāriy yu`addihī ilaīk, wa min-hum man in ta`man-hu bidīnāril lā yu`addihī ilaika illā mā dumta 'alaihi qā`imā, żālika bi`annahum qālụ laisa 'alainā fil-ummiyyīna sabīl, wa yaqụlụna 'alallāhil-każiba wa hum ya'lamụn.
Artinya:
"Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya.
Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui," (QS. Ali Imran: 75).
Ayat di atas merupakan bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu ya’ (ي) sukun atau mati. Maka dari itu, harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat. 2. Surat Al-Maidah Ayat 111
وَإِذْ أَوْحَيْتُ إِلَى ٱلْحَوَارِيِّبِنَ أَنْ ءَامِنُوا۟ بِى وَبِرَسُولِى قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا وَٱشْهَدْ بِأَنَّنَا مُسْلِمُونَ
Bacaan latinnya: Wa iz auḥaitu ilal-ḥawāriyyīna an āminụ bī wa birasụlī, qālū āmannā wasy-had bi`annanā muslimụn
Artinya:
"Dan (ingatlah), ketika Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kamu kepada-Ku dan kepada rasul-Ku". Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)," (QS. Al-Maidah: 111).
Ayat di atas adalah bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati. Sehingga harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
3. Surat An Nisa Ayat 86
وَإِذَا حُيِّيتُم بِتَحِيَّةٍ فَحَيُّوا۟ بِأَحْسَنَ مِنْهَآ أَوْ رُدُّوهَآ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ حَسِيبًا
Arab-Latin: Wa iżā ḥuyyītum bitaḥiyyatin fa ḥayyụ bi`aḥsana min-hā au ruddụhā, innallāha kāna 'alā kulli syai`in ḥasībā
Artinya:
"Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungankan segala sesuatu."
Ayat di atas adalah contoh bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati. Maka dari itu harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.
4. Surat Al Muthaffifin Ayat 18كَلَّآ إِنَّ كِتَٰبَ ٱلْأَبْرَارِ لَفِى عِلِّيِّينَ
Arab-Latin: Kallā inna kitābal-abrāri lafī 'illiyyīna
Artinya:
"Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin."
Ayat di atas merupakan contoh hukum bacaan mad tamkin karena ya’ (ي) bertasydid dan kasrah bertemu dengan ya’ (ي) sukun atau mati, maka harus dibaca panjang 1-3 alif dan panjang bunyinya 2-6 harakat.