Waktu Sholat Tahajud, Lengkap Beserta Tata Cara dan Keutamaannya
Sholat tahajud bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas dalam kurun waktu setelah ba'da sholat isya hingga menjelang subuh. Seperti dikutip dari NU Online, waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud yaitu sepertiga malam.
Sholat tahajud adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari. Secara definisi dalam Islam, sholat tahajud berarti ibadah sunnah yang dikerjakan setelah bangun tidur. Sholat sunnah ini merupakan ibadah yang istimewa dan banyak mengandung keutamaan.
Baca juga: Doa Tahajud Latin, Arab Dan Arti Serta Keutamaannya
-
Apa bacaan niat sholat Tahajud? Berikut adalah bacaan niat sholat tahajud yang bisa Anda lafalkan sebelum bertakbir memulai sholat:
-
Apa itu Sholat Tahajud? Sholat tahajud sendiri merupakan sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari. Sholat sunnah ini bisa dikerjakan dengan banyak rakaat. Artinya tidak ada batasan maksimal terkait jumlah rakaat pada sholat tahajud. Akan tetapi, batas minimal rakaat sholat tahajud adalah dua rakaat. Sholat tahajud biasanya dikerjakan setelah bangun tidur di sepertiga malam.
-
Apa yang dimaksud dengan Sholat Tahajud? Sholat tahajud adalah ibadah yang dikerjakan pada sepertiga malam. Sholat malam ini dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal tidak terbatas.
-
Bagaimana cara mengerjakan Sholat Tahajud? Tata Cara Sholat Tahajud 2. Mengucap takbiratul ihram 3. Membaca surah Al-Fatihah 4. Membaca surah Al-Kafirun 5. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti salat fardu. 6. Membaca surah Al-Fatihah. 7. Membaca surah Al-Ikhlas 8. Melakukan rukuk, iktidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti salat fardu. 9. Duduk dan membaca tasyahud akhir. 10. Salam. 11. Membaca doa sholat tahajud.
Sholat tahajud bisa dikerjakan minimal dua rakaat dan sebanyak-banyaknya tidak terbatas dalam kurun waktu setelah ba'da sholat isya hingga menjelang subuh. Dikutip dari NU Online, waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tahajud yaitu sepertiga malam. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam Alquran Surat Al-Isra ayat 79, yang artinya:
"Pada sebagian malam, hendaklah kau bertahajud sebagai tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke derajat terpuji," (Surat Al-Isra ayat 79).
Setelah melaksanakan sholat tahajud, umat Muslim dianjurkan untuk berdoa kepada Allah. Berikut waktu sholat tahajud dan tata caranya yang dilansir dari NU Online:
Waktu Sholat Tahajud
©2020 Merdeka.com
Waktu sholat tahajud bisa dikerjakan kapan saja dalam kurun waktu setelah sholat Isya’ sampai waktunya Subuh. Meski begitu, sholat tahajud dianjurkan untuk dikerjakan sepertiga malam terakhir. Dengan kata lain, sholat tahajud dikerjakan lepas tengah malam hingga masuknya waktu Subuh.
Niat Sholat Tahajud
Sebagaimana kita tahu, sholat tahajud adalah sholat sunnah di malam hari. Sebagian ulama berpendapat, bahwa sholat tahajud sebaiknya dilakukan setelah bangun tidur. Adapun niat sholat tahajud adalah seperti berikut:
Ushalli sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillahi ta‘ala.
Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah tahajud dua rakaat karena Allah SWT."
Tata Cara Sholat Tahajud
Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dan hikmah. Adapun tata cara sholat tahajud adalah seperti berikut:
1. Membaca niat sholat tahajud
2. Takbiratul ihram (Allahu akbar)
3. Membaca doa iftitah
4. Membaca surah al-Fatihah
5. Membaca surah pendek
6. Ruku dengan tumaninah
7. Itidal dengan tumaninah
8. Sujud dengan tumaninah
9. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah
10. Sujud kedua dengan tumaninah
11. Berdiri lagi menunaikan rakaat yang kedua
12. Membaca surah al-Fatihah
13. Membaca surah pendek
14. Ruku dengan tumaninah
15. Itidal dengan tumaninah
16. Sujud dengan tumaninah
17. Duduk di antara dua sujud dengan tumaninah
18. Sujud kedua dengan tumaninah
19. Tasyahud akhir dengan tumaninah
20. Membaca salam menengok ke kanan dan ke kiri, hingga wajah samping nampak di belakang.
Doa Setelah Sholat Tahajud
©2018 Merdeka.com
Setelah menunaikan ibadah sholat tahajud, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa. Pasalnya, membaca doa setelah sholat tahajud tidak kalah pentingnya dari sholat itu sendiri. Adapun doa tahajud adalah sebagai berikut:
Allahumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fi hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu alaihi wasallama haq. Was saatu haq.
Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa mâ anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya:
"Ya Allah bagi-Mu-lah segala puji, Engkaulah yang mengurus langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi beserta semua makhluk yang ada pada keduanya. Dan bagi-Mu segala puji, Engkau Maha benar, janji-Mu adalah benar, pertemuan dengan-Mu adalah benar, ucapan-Mu adalah benar, surga adalah benar, neraka adalah benar, para nabi adalah benar dan Nabi Muhammad Saw adalah benar serta hari kiamat adalah benar."
"Ya Allah hanya kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu-lah aku beriman, kepada-Mu-lah aku bertawakal, hanya kepada-Mu-lah aku kembali (bertaubat), kepada-Mu-lah aku mengadu, dan kepada-Mu-lah aku meminta keputusan, maka ampunilah dosa-dosaku yang telah lalu dan yang kemudian serta apa yang kusembunyikan dan yang kulakukan dengan terang-terangan dan apa yang lebih Engkau ketahui dariku, Engkau yang mendahulukan dan yang mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya (untuk menghindar dari kemaksiatan) dan tiada kekuatan (untuk melakukan ibadah) kecuali dengan pertolongan Allah."
Keutamaan Sholat Tahajud
©2020 Merdeka.com
Ada banyak keutamaan sholat tahajud yang bisa didapatkan setiap umat muslim, di antarnya sebagai berikut:
Jembatan Masuk Surga
Sholat malam merupakan sebaik-baiknya shalat fardu. Sehingga shalat tahajud diyakini setiap muslim dapat menjadi jembatan masuk surga.
Sebagaimana Rasulullah bersabda, "Wahai kalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan, dan shalatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam, niscaya engaku akan masuk surga dengan selamat." (HR. Ibnu Majah).
Doa Akan Dikabulkan Allah SWT
Melaksanakan sholat tahajud di sepertiga malam adalah waktu yang tepat untuk berdoa. Di tengah keheningan malam, membuat setiap muslim lebih khusyuk dalam berdoa. Sehingga diyakini doa akan mudah dikabulkan.
Rasulullah dalam sebuah hadits bersabda, "Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan do'a pada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya." (HR. Muslim no. 757).
Mengangkat Derajat
Setiap muslim yang mengamalkan shalat tahajud, maka derajatnya akan diangkat oleh Allah SWT. Sebagaimana Allah berfirman, "Dan pada sebagian malam, dirikanlah shalat tahajud sebagai ibadah tambahan bagimu. Semoga Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra:79).
Menenangkan Hati dan Pikiran
Bagi Anda yang sering mengalami gelisah serta pikiran tidak tenang, sebaiknya melaksanakan shalat tahajud. Pasalnya melakukan shalat tahajud di waktu sepertiga malam dapat menentramkan hati dan pikiran.
Sebagaimana Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits, "Apabila ia terbangun dan menyebut nama Allah, terurailah satu simpul. Lalu apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi. Kemudian apabila ia shalat, terurailah simpul yang terakhir. Maka ia di pagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya." (HR. Muttafaqun'alaih).
Jadi Kebiasaan Orang Saleh
Sholat tahajud ternyata disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai kebiasaannya orang-orang saleh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
“Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat malam adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ” (Al Irwa’ no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah mengatakan mengenai ‘Abdullah bin ‘Umar,
« نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ ، لَوْ كَانَ يُصَلِّى بِاللَّيْلِ » . قَالَ سَالِمٌ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لاَ يَنَامُ مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَلِيلاً .
“Sebaik-baik orang adalah ‘Abdullah (maksudnya Ibnu ‘Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam.” Salim mengatakan, “Setelah dikatakan seperti ini, Abdullah bin ‘Umar tidak pernah lagi tidur di waktu malam kecuali sedikit.” (HR. Bukhari.)
Jadi Kebiasaan Orang Saleh
Sholat tahajud ternyata disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai kebiasaannya orang-orang saleh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأْبُ الصَّالِحِيْنَ قَبْلَكُمْ وَهُوَ قُرْبَةٌ إِلَى رَبِّكُمْ وَمُكَفِّرَةٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ
“Hendaklah kalian melaksanakan qiyamul lail (shalat malam) karena shalat malam adalah kebiasaan orang sholih sebelum kalian dan membuat kalian lebih dekat pada Allah. Shalat malam dapat menghapuskan kesalahan dan dosa. ” (Al Irwa’ no. 452. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)
Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah mengatakan mengenai ‘Abdullah bin ‘Umar,
« نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ ، لَوْ كَانَ يُصَلِّى بِاللَّيْلِ » . قَالَ سَالِمٌ فَكَانَ عَبْدُ اللَّهِ لاَ يَنَامُ مِنَ اللَّيْلِ إِلاَّ قَلِيلاً .
“Sebaik-baik orang adalah ‘Abdullah (maksudnya Ibnu ‘Umar) seandainya ia mau melaksanakan shalat malam.” Salim mengatakan, “Setelah dikatakan seperti ini, Abdullah bin ‘Umar tidak pernah lagi tidur di waktu malam kecuali sedikit.” (HR. Bukhari.)