Yogyakarta Perpanjang Masa Tanggap Darurat Corona Hingga 30 Juni, Ini Alasannya
Ada faktor lain yang membuat status tanggap darurat diperpanjang. Pemerintah Kota Yogyakarta mengatakan perpanjangan ditetapkan untuk masa transisi penerapan berbagai protokol baru menuju kondisi “new normal” atau normal baru.
Masa Tanggap Darurat Corona di Yogyakarta diperpanjang hingga 30 Juni. Menurut Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji, keputusan itu dilakukan karena masih ada penularan masih terjadi. Secara angka, penambahan kasus tidak signifikan. Dalam empat hari terakhir, mulai dari tanggal 25 hingga 28 Mei, penambahan kasus positif tercatat hanya dua kasus.
Ada faktor lain yang membuat status tanggap darurat diperpanjang. Pemerintah Kota Yogyakarta mengatakan perpanjangan ditetapkan untuk masa transisi penerapan berbagai protokol baru menuju kondisi “new normal” atau normal baru.
-
Apa yang dikatakan Ade Armando tentang DIY? Laporan ini merupakan buntut dari pernyataan Ade yang mengatakan bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai perwujudan dari politik dinasti sesungguhnya.
-
Kapan Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan puncak kemarau di DIY diprediksi berlangsung? Sebelumnya Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Reni Kraningtyas menyebut puncak musim kemarau 2024 di DIY diprediksi berlangsung antara Juli hingga Agustus 2024.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kenapa Pertamina menambah stok LPG di Jawa Tengah dan DIY? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang, Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak.
-
Kapan puncak arus balik di DIY terjadi? Dinas Perhubungan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat bahwa puncak arus balik di provinsi itu terjadi pada Minggu (14/4).
“Perpanjangan masa tanggap darurat ini harus bisa dikelola dengan baik. Jika gagal, justru bisa menimbulkan dampak seperti munculnya gelombang kedua COVID-19 dan kemungkinan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB),” kata Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi dikutip dari ANTARA pada Kamis (28/5).
Terapkan Protokol yang Lebih Ketat
©2020 antaranews.com
Upaya pencegahan penularan virus corona dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan. Protokol kesehatan akan diperketat, seperti penggunaan masker, jaga jarak, meminta masyarakat melakukan aktivitas dari rumah, bersekolah jarak jauh, pengecekan suhu di tempat pelayanan publik, penyediaan tempat cuci tangan atau hand sanitizer hingga memberlakukan aturan jam operasional untuk tempat usaha.
“Selama masa transisi ini, akan ada protokol baru yang lebih ketat agar tidak ada penambahan kasus yang signifikan. Bahkan dimungkinkan adanya sanksi yang diberikan ke masyarakat jika melanggar protokol,” kata Heroe dikutip dari ANTARA pada Kamis (28/5).
Masyarakat Diminta Disiplin
©2020 Liputan6.com/Gholib
Selain menjalankan protokol baru yang lebih ketat, Heroe juga meminta masyarakat untuk lebih disiplin. Tanpa sikap disiplin, penerapan protokol baru menuju tatanan normal baru tersebut justru bisa menimbulkan gelombang kedua kasus COVID-19 di Yogyakarta.
“Tentunya, masyarakat yang akan merasakan dampaknya. Oleh karenanya, masyarakat harus disiplin taat aturan. Itu kuncinya karena selama sebulan ke depan masyarakat harus mempersiapkan diri melakukan berbagai penyesuaian,” kata Heroe.
Mengatur Berbagai Tatanan Kehidupan
Untuk menghadapi kondisi normal baru itu, protokol yang disiapkan akan mengatur berbagai tatanan kehidupan masyarakat seperti pada aspek sosial, budaya, ekonomi, serta agama.
“Misalnya toko yang ingin beroperasi harus memenuhi syarat yang ditetapkan. Jika tidak bisa memenuhi protokol baru, maka toko tidak bisa dibuka. Begitu juga dengan aktivitas lainnya,” imbuh Heroe.
Memastikan Penanganan Kasus COVID-19 Berjalan Baik
Selain menyusun protokol baru, perpanjangan masa tanggap darurat di Kota Yogyakarta juga dilakukan untuk memastikan penanganan terhadap kasus COVID-19. Walaupun laju penambahan kasus COVID-19 di Yogyakarta cenderung menurun, Heroe mengeluhkan hasil tes swab yang dikeluarkan laboratorium memerlukan waktu yang cukup lama.
“Selama satu pekan terakhir, laju penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) di Kota Yogyakarta cukup landai bahkan cenderung turun,” katanya.
Perkembangan Kasus COVID-19 di DIY
©Instagram/Humas Jogja
Pada Kamis (28/5) tidak ada penambahan kasus positif COVID-19 di DIY. Namun terdapat penambahan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 24 pasien dan orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 71 orang.
Dari hasil tes swab yang keluar, 34 pasien dinyatakan negatif COVID-19. Sementara itu kabar baik datang dengan adanya 8 orang pasien COVID-19 yang sembuh. Dengan demikian hingga Kamis (28/5), dari 228 pasien positif, 143 di antaranya telah sembuh, delapan meninggal, dan sisanya masih menjalani perawatan.