1 Muharram adalah Hari Tahun Baru Islam, Ini Maknanya bagi Umat Muslim
1 Muharram adalah hari penting dalam kalender Hijriyah, yang disambut oleh umat Islam dengan sukacita.
1 Muharram adalah hari penting dalam kalender Hijriyah, yang disambut oleh umat Islam dengan sukacita.
1 Muharram adalah Hari Tahun Baru Islam, Ini Maknanya bagi Umat Muslim
Pada tanggal ini, umat Muslim di seluruh dunia memperingati peristiwa penting dalam sejarah Islam, seperti hijrah (migrasi) Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah, yang menjadi dasar penanggalan Hijriyah. Peringatan 1 Muharram bukan hanya sekadar pergantian tahun dalam kalender Islam, tetapi juga momen untuk refleksi spiritual dan introspeksi diri bagi umat Muslim. Banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat ibadah, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Selain itu, bulan Muharram dikenal sebagai "bulan Allah" yang penuh berkah dan rahmat, di mana amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai 1 Muharram yang menarik untuk Anda ketahui.
Makna Bulan Muharram dalam Islam
1 Muharram menandai tahun baru dalam kalender Islam. Kalender Hijriyah sendiri dimulai dari peristiwa hijrah (migrasi) Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya dari Mekkah ke Madinah pada tahun 622 M.Peristiwa hijrah ini sangat penting dalam sejarah Islam karena menandai titik balik dalam penyebaran agama Islam, dari situasi penindasan di Mekkah menuju kebebasan beribadah dan membangun masyarakat Islam di Madinah.
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram." (QS. At-Taubah: 36)
Tahun baru Hijriyah adalah waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk melakukan introspeksi dan menetapkan resolusi untuk menjadi lebih baik dalam kehidupan spiritual dan sosial. Selama bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk menjauhi segala bentuk perbuatan dosa dan memperbanyak amal ibadah, seperti berpuasa, berzikir, dan berdoa.
Tanggal 10 Muharram, dikenal sebagai Hari Asyura, memiliki makna yang sangat penting bagi berbagai tradisi Islam. Bagi umat Sunni, Asyura adalah hari untuk berpuasa sunnah sebagai tanda syukur atas keselamatan Nabi Musa AS dari kejaran Fir’aun.
Berpuasa sunnah pada hari-hari tertentu dalam bulan Muharram, terutama pada hari Asyura dan sehari sebelumnya atau sesudahnya, adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.
Bacaan Doa 1 Muharram
اَللّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ، وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ الْمُعَوَّلِ. وَهَذَاعَامٌ جَدْيُدٌ قَدْ أَقْبَل. أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مَنَ الشْيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وِالْعَوْنَ عَلَى هَذه النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالْاشْتِغَالِ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى، يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَصَلَّي اللهُ عَلَي سَيّدِنَا مُحَمّدً وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِه وَسَلَّم
Allahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwal. Wa ‘alaa fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwal. Wa haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. Nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa-ihii wa junuudihii. Wal’auna ‘alaa haadzhihin-nafsil-ammarati bis-suu-i. Wal-isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfa. Yaa dzal-jalaali wal-ikraam. Wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam.”
Artinya: “Ya Allah Engkaulah yang abadi, dahulu, lagi awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu perlindungan dalam tahun ini dari godaan setan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan, agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, dan ke atas para keluarga dan sahabatnya.”
Amalan 1 Muharram yang Dianjurkan
1. Puasa sunnah Muharramعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah salat fardu adalah salat malam.” (HR Muslim).
مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. رواه الطبراني في المعجم الصغير. وفي الكبير: ثَلَاثُونَ حَسَنَةً.
Artinya: "orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram, maka dengan puasa per harinya ia mendapatkan (pahala puasa) 30 hari." (HR At-Thabarani dalam Al-Mu'jamus Saghir). Dalam Al-Mu'jamul Kabir terdapat redaksi, '30 kebaikan', (Lihat Sulaiman bin Ahmad At-Thabarani, Al-Mu'jamus Shaghir).
2. Membaca Doa awal dan akhir tahun
Amalan berikutnya adalah membaca doa awal dan akhir tahun. Untuk doa akhir tahun dibaca sebelum Maghrib pada akhir tahun tanggal 29/30 Dzulhijjah. Sementara doa awal tahun dibaca setelah Maghrib pada 1 Muharram. Masing-masing doa dibaca sebanyak tiga kali.