10 Dongeng Pendek Anak yang Inspiratif dan Penuh Makna, Cocok Dibacakan Sebelum Tidur
Dongeng mampu menumbuhkan kreativitas berpikir dan penanaman moral pada anak.
Dongeng pendek anak mampu menumbuhkan kreativitas berpikir dan penanaman moral pada anak.
10 Dongeng Pendek Anak yang Inspiratif dan Penuh Makna, Cocok Dibacakan Sebelum Tidur
Membacakan dongeng pendek pada anak sebelum tidur atau saat bersantai miliki banyak manfaat. Salah satunya bisa mempererat hubungan antara anak dan orangtua.
Cerita dongeng memang sangat khas dalam dunia kanak-kanak. Dongeng sendiri adalah sebuah cerita fantasi yang imajinatif tentang berbagai hal, yang biasanya memiliki sebuah pesan moral di dalamnya. Dongeng adalah sarana yang tepat untuk membantu membangun daya khayal anak.
Untuk itu, membacakan dongeng pendek pada anak di waktu-waktu tertentu merupakan aktivitas yang harus Anda lakukan.
Dongeng mampu menumbuhkan kreativitas berpikir pada anak sekaligus wadah yang tepat bagi orangtua untuk menyelipkan pelajaran-pelajaran budi pekerti, tenggang rasa, rasa kasih pada sesama, dan hal-hal positif lainnya.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini dongeng pendek inspiratif.
-
Apa itu dongkrek? Dongkrek adalah seni pertunjukan rakyat yang hidup dan berkembang di Kota Madiun. Pada awalnya, dongkrek digunakan sebagai ritual untuk mengusir pagebluk di Desa Mejayan.
-
Kapan dongkrek muncul? Kemunculan dongkrek awalnya sebagai upaya menolak bala atas pagebluk atau wabah penyakit.
-
Apa yang dimaksud dengan Didong? Didong merupakan pengertian dari kata "Denang" atau "Donang" yang artinya sebuah nyanyian sambil bekerja atau untuk menghibur hati dengan sebuah bunyi-bunyian.
-
Kenapa dongkrek diciptakan? Saat awal kemunculan pagebluk itu, ada banyak warga Mejayan yang mendadak sakit dan meninggal dunia. Kemudian, Raden Prawirodipuro mencari solusi untuk mengatasi wabah tersebut. Beliau melakukan semacam meditasi di wilayah Gunung Kudul Caruban. Di sana ia mendapat wangsit untuk menciptakan kesenian untuk mengusir wabah.
-
Mengapa Sego Penek digemari? Walaupun makanan tersebut terkesan sederhana, tetapi banyak orang yang menyukainya.
-
Jenis dongeng apa yang dibahas di dalam konteks? Dongeng Bahasa Sunda singkat lucu akan jadi bacaan menghibur dan menyenangkan.
Sejarah dan Asal Mula Dongeng
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng diartikan sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng adalah suatu kisah fiktif yang bisa juga diambil dari kisah asli atau sejarah kuno yang ibentuk dari unsur teRtentu.
Dongeng adalah cerita rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan, walaupun banyak juga dongeng yang melukiskan kebenaran, berisi ajaran moral, bahkan sindiran.
Dongeng juga merupakan dunia khayalan dan imajinasi dari pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa dongeng sudah ada sejak abad ke-16 atau abad ke-17. Waktu tersebut ditentukan berdasarkan perkiraan waktu dongeng pertama kali dituliskan.
Namun, ilmuwan terus menggali awal mula kemunculan dongeng menggunakan teknik yang lain untuk mencari tahu asal-usul dongeng. Mereka menemukan bahwa banyak dongeng sebenarnya berusia lebih tua, bahkan ribuan tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
Misalnya, dongeng Jack and the Beanstalk atau Jack dan Kacang Polong Ajaib ditelusuri awal mulanya hingga 5.000 tahun lalu. Kemudian, dongeng Beauty and the Beast dan Rumpelstiltskin ditelusuri telah ada sejak 4.000 tahun lalu.
Pengertian Dongeng Menurut Para Ahli
Berikut adalah beberpa pengertian dongeng dari para ahli;
1. Menurut Huck, Hepler, dan Hickman dalam buku Children Literature in the Elementary School (1987), dongeng adalah segala bentuk narasi baik itu tertulis atau oral, yang sudah ada dari tahun ke tahun. “all forms of narrative, written, or oral, which have come to be handed down through the years” (1987). Jadi, dongeng adalah segala bentuk cerita-cerita yang sejak dulu sudah ada dan diceritakan secara turun-temurun.
2. Menurut Priyono dalam buku Terampil Mendongeng (2006), dongeng adalah cerita khayalan atau cerita yang mengada-ada serta tidak masuk akal dan dapat ditarik manfaatnya. Jadi, cerita yang terdapat di dalam dongeng adalah cerita khayalan yang terkadang di luar akal sehat.
3. Menurut Carr Lemon dan Cannadine (2010) dongeng adalah cerita sejarah yang berisi pengalaman tentang kejadian masa lampau (past human events) dan merupakan salah satu sumber sejarah berupa tradisi lisan.
4. Menurut Sawyer dan Comer dalam buku Growing Up with Literature (1996), dongeng pada umumnya adalah “The common man’s fairy tale. They are unadorned stories. Folk tales common plots where good overcomes evil and justice served”. Menurutnya, dongeng merupakan cerita biasa yang mengisahkan tentang cerita peri.
Manfaat Dongeng bagi Anak
Menurut Al-Qudsy, Nurhidayah, dan Nur’ain dalam buku Mendidik anak Lewat Dongeng (2007) dongeng memiliki beberapa manfaat, di antaranya;
1. Dapat mengembangkan daya imajinasi anak
2. Dapat meningkatkan kemampuan berbahasa bagi anak usia dini
3. Sebagai penumbuh dan pengembang nilai-nilai moral dalam diri anak
4. Pembentuk karakter positif dalam diri anak
5. Sebagai penghibur dan penyembuh luka trauma psikologis bagi anak
6. Meningkatkan konsentrasi anak
7. Merangsang rasa ingin tahu anak
8. Penumbuh dan mengembangkan minat baca pada anak
9. Merekatkan dan menghangatkan hubungan antara orang tua dan anak.
10 Dongeng Pendek Inspiratif
1. Pohon Kehidupan
Hiduplah seorang pria tua yang memiliki empat orang anak. Ia ingin anak-anaknya tidak menjadi manusia yang terlalu cepat menghakimi sesuatu. Untuk itu, ia mengirimkan mereka untuk melihat pohon pir yang berada jauh dari rumah mereka.
Masing-masing anak diminta pergi di musim berbeda, yakni musim dingin, semi, panas, dan gugur. Saat keempatnya kembali, sang ayah bertanya tentang apa yang mereka lihat.
Anak pertama mengatakan pohon itu terlihat jelek, gundul, dan bengkok terkena angin. Sebaliknya, anak kedua mengatakan pohon itu dipenuhi tunas dan terlihat menjanjikan.
Lalu, anak ketiga mengatakan kalau pohon tersebut dipenuhi bunga-bunga yang wangi. Terakhir, anak keempat mengatakan kalau si pohon memiliki banyak buah yang terlihat nikmat.
Sang ayah menjelaskan kalau semua yang mereka lihat itu benar. Masing-masing dari mereka hanya melihat pohon itu dalam satu musim saja. Ia lalu berujar, kalau mereka tidak boleh menilai pohon, apalagi manusia, hanya dari satu sisi saja.
Itulah dongeng pendek anak pertama yang menginspirasi.
2. Serigala dan Anak Kambing yang Cerdik
Di dalam sebuah hutan, tinggallah seekor ibu kambing bersama anaknya. Pada suatu ketika, ibu kambing meninggalkan anak kambing di rumah. Ibu kambing hendak pergi mencari makan.
Ibu kambing ingin sang anak tinggal di rumah yang aman, selama ia pergi mencari makan. Anak kambing itu pun diberi pesan oleh ibunya agar tidak membukakan pintu kepada siapapun selama ibunya pergi mencari makan.
Sebelum pergi, ibu kambing juga memberikan sebuah lagu yang jadi penanda jika sang ibu telah sampai di depan rumah setelah mencari makanan.
Tanpa mereka sadari, tak jauh dari rumah ada seekor serigala yang menguping pembicaraan ibu dan anak kambing.
Serigala itu pun jadi memiliki niat jahat untuk memangsa si anak kambing saat ibunya telah pergi dari rumah. Beberapa saat setelah ibu kambing pergi ke luar rumah untuk mencari makanan.
Serigala pun mengendap-endap ke depan rumah, dan menyanyikan lagu yang telah diajarkan ibu kambing kepada anaknya. Si anak kambing pun heran, ia merasa bahwa ibunya belum lama meninggalkan rumah tapi kenapa ia mendengar lagu tersebut.
Anak kambing tersebut, kemudian mengintip dari balik jendela dan terkejut karena yang dilihatnya bukan si ibu kambing melainkan seekor serigala.
Meski takut dan merasa terancam, anak kambing itu pun dengan cerdik berteriak dan membuat suara gaduh dari dalam rumah.
Teriakan anak kambing dan suara gaduh yang ia buat membuat binatang lain datang ke rumahnya dan membuat serigala pergi, berlari dari rumah tersebut.
Dongeng pendek tentang serigala dan anak kambing yang cerdik, memberi pesan kepada anak agar mereka tidak mudah percaya terhadap orang yang baru dikenal.
3. Cermin Ajaib
Alkisah, ada seorang raja bernama Granada yang sedang mencari istri. Ia menggelar sebuah sayembara. Barang siapa ingin menjadi istrinya, haruslah melihat ke dalam cermin ajaib yang mampu menunjukkan kebaikan dan keburukannya semasa hidup.
Para wanita yang awalnya bersemangat ingin menjadi ratu langsung patah semangat mendengar persyaratan tersebut. Mereka khawatir dan malu kalau semua orang akan mengetahui borok-borok mereka.
Hanya ada satu wanita yang berani mengajukan diri. Ia adalah seorang penggembala yang datang dari keluarga menengah ke bawah. Bukan karena ia merasa tak pernah berbuat dosa.
Namun, menurutnya, semua orang pasti pernah berbuat kesalahan. Selama mau memperbaiki diri, semuanya bisa dimaafkan.
Tanpa ragu dan takut, ia melihat ke dalam cermin tersebut. Setelah itu, raja mengatakan bahwa cermin itu sebenarnya hanyalah cermin biasa.
Ia hanya ingin menguji kepercayaan diri para wanita yang ada di sana. Pada akhirnya, mereka pun menikah dan hidup bahagia selamanya.
Itulah dongeng pendek anak ketiga yang menginspirasi.
4. Kancil dan Buaya
Suatu hari, ada seekor kancil yang sedang berjalan-jalan di dalam hutan untuk mencari makanan. Karena makanan di sekitar kediamannya telah berkurang, Sang Kancil pun pergi untuk mencari di luar kawasannya.
Di tengah jalan, ia harus menyeberang sungai yang dihuni banyak sekali buaya besar yang sangat lapar. Kancil pun berpikir sejenak, lalu ia mendekat ke tepi sungai.
"Hai buaya, apakah kau sudah makan siang?" tanya kancil dengan suara yang dikeraskan.
Tak lama kemudian, muncullah seekor buaya dari permukaan air, "Siapa yang berteriak siang-siang begini? Mengganggu tidur saja."
"Hai kancil, diam kau! Kalau tidak, aku makan nanti kamu," timpal buaya yang lain.
"Aku datang ke sini untuk menyampaikan pesan dari raja hutan, jadi janganlah kau makan aku dulu," jawab kancil.
"Ada apa sebenarnya kancil, ayo cepat katakan," kata buaya.
"Baiklah. Raja hutan memintaku untuk menghitung jumlah buaya yang ada di sini. Raja hutan hendak memberikan hadiah untuk kalian," ujar kancil.
"Jadi sekarang, panggil semua temanmu," lanjutnya.
Mendengar hal itu, buaya sangat senang dan langsung memanggil semua kawannya untuk berbaris berjajar di permukaan sungai. Namun, mereka semua ternyata hanya diperdaya oleh si kancil.
Si Kancil melompati punggung demi punggung buaya sambil berhitung. Dengan cerdik, si kancil langsung pergi setelah menghitung buaya terakhir di ujung sungai. Akhirnya kancil berhasil menyeberang sungai dan lolos dari cengkeraman buaya yang lapar.
Pesan moral dalam dongeng pendek ini adalah untuk mengajarkan bahwa kecerdikan dapat mengalahkan kekuatan, meskipun berada di situasi sesulit apapun. Namun, berbohong juga merupakan sebuah perbuatan yang tidak patut dibenarkan.
5. Burung Hantu dan Belalang
Di suatu hari, ada sebuah pohon tua yang di dalamnya hidup burung hantu pemarah dan galak. Apalagi jika ada yang mengganggu tidurnya di siang hari. Dan saat malam hari, mereka bangun dengan suaranya sambil mencari serangga, katak, tikus, dan kumbang untuk dimakan.
Pada sore hari di musim panas, burung hantu tidur lelap di lubang pohon. Namun, tiba-tiba ada belalang yang sedang bernyanyi. Burung hantu terganggu akan hal itu dan meminta belalang untuk pergi dari sana.
"Hei, pergi dari sisi kau belalang! Apa kamu tak punya sopan santun mengganggu tidur orang yang sudah tua?"
Namun, belalang menjawab hal itu dengan nada kasar bahwa ia juga memiliki hak atas pohon tersebut. Bahkan, ia bernyanyi dengan suara yang lebih keras.
Burung hantu menyadari bahwa berdebat pun tidak akan ada gunanya. Sementara siang hari matanya masih rabun sehingga ia tidak bisa memberi hukuman kepada belalang tersebut.
Akhirnya, burung hantu berpikir mengenai cara untuk menghukum sang belalang. Ia menengokkan kepalanya ke lubang pohon dan berkata dengan sangat ramah.
"Hai belalang, jika aku terus bangun aku pasti mendengar kamu bernyanyi. Tahu tidak, ada memiliki anggur di sini. Jika kau mau, ke sinilah. Dengan memakan anggur ini, suaramu akan seperti Apollo karena ini kiriman dari Olympus."
Akhirnya, sang belalang terbawa hanyut oleh rayuan dan pujian burung hantu. Akhirnya ia melompat ke sarang tersebut dan karena burung hantu sudah langsung bisa melihat belalang dengan matanya maka belalang langsung diterkam serta dimakan oleh burung hantu.
6. Anak Gembala dan Serigala
Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba.
Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!” Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.
Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang.
Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala.
Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya. Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
7. Telur Emas
Alkisah, ada seekor angsa yang dapat mengeluarkan sebutir telur emas setiap hari. Angsa itu dimiliki seorang petani dan istrinya. Mereka bisa hidup nyaman dan berkecukupan berkat telur tersebut.
Kenyamanan ini berlangsung cukup lama. Namun, pada suatu hari, tiba-tiba saja terbersit ide di benak petani tersebut.
"Kenapa aku harus mendapatkan satu telur per hari? Kenapa tidak kuambil semuanya sekaligus dan jadi kaya raya?" pikirnya.
Istrinya setuju dengan ide tersebut. Mereka pun menyembelih si angsa dan membelah perutnya.
Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat perut tersebut hanya berisi daging dan darah. Tak ada telur sama sekali, apalagi emas.
Mereka pun menangis sejadi-jadinya. Tak ada sumber penghasilan tetap yang bisa mereka andalkan lagi. Mereka harus bekerja keras untuk menyambung hidup esok hari.
8. Gajah yang Pelupa
Geri adalah seekor gajah pelupa yang tidak pernah mengingat apapun dan selalu melupakan segala hal. Dia pun sering melupakan janjinya bersama teman dan mengingkari janjinya.
Ketika dimarahi, Geri hanya dapat meminta maaf dengan tatapan yang menyedihkan. Karena hal tersebut, Geri dimusuhi oleh seekor gajah bernama Susi.
Susi sering kesal dan memarahi Geri ketika Geri lupa dengan janjinya. Sampai akhirnya, Susi meminta Geri merayakan ulang tahunnya dan jika Geri tidak datang, maka Susi tidak akan lagi berteman dengan Geri.
Geri pun akhirnya mengikatkan pita besar di kasurnya agar dia bisa ingat untuk mengunjungi pesta Susi.
Ketika pagi hari, Geri melihat pita besar di kasurnya dan ingat dia memiliki janji dengan seseorang, tetapi lupa siapa yang membuat janji dengannya.
Geri pun berkeliling hutan untuk menanyakan semua orang dan berpikir untuk mengunjungi Susi karena Susi gajah terpintar yang ia kenal. Ketika mengunjungi rumah Susi, Susi senang karena Geri mengingat janjinya dan merayakan ulang tahun bersama Geri.
9. Belalang dan Semut
Belalang memiliki hidup yang sangat santai dan suka bermalas-malasan. Sementara itu, semut suka bekerja keras.
Belalang yang melihat semut bekerja keras saling bahu-membahu mengumpulkan makanan untuk musim dingin pun menertawakan semut.
Namun, saat musim dingin datang, belalang tak bisa keluar mencari makan, ia kelaparan dan kedinginan karena tidak memiliki stok makanan.
Ia melihat kehidupan semut yang nyaman saat musim dingin dan tak kekurangan makanan. Dari sinilah belalang sadar kalau ia tidak boleh meremehkan orang lain.
10. Batu Menangis
Alkisah, di sebuah desa terpencil hiduplah seorang janda tua dengan seorang putrinya yang cantik jelita bernama Darmi. Mereka tinggal di sebuah gubuk yang terletak di ujung desa.
Darmi memang cantik, parasnya indah menawan. Namun, tingkah lakunya sangatlah tidak cantik dan sifatnya sangatlah tidak menarik.
Setiap hari Darmi selalu bersolek di kamarnya. Ia tidak pernah mau membantu ibunya sedikit pun membereskan isi rumah. Kamarnya selalu berantakan. Darmi tidak peduli akan hal itu, ia hanya peduli pada wajahnya yang cantik jelita tiada terkira haruslah selalu tampil sempurna.
Ibunya Darmi yang sudah tua, setiap hari selalu bekerja keras demi mendapatkan uang. Apapun jenis pekerjaannya, selama itu halal, akan ia kerjakan. Semua itu ia lakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan Darmi, anak semata wayangnya.
Ibunya Darmi juga kerap diperlakukan seperti pembantu. Setiap ditanya siapa yang berjalan di belakangmu, ia selalu menjawab bahwa ibunya adalah budaknya. Mendengar hal itu terus menerus, Ibu Darmi merasa sakit hati hingga berdo'a.
Secara perlahan Darmi berubah menjadi batu. Ia terus menangis dan memohon kepada ibunya. Namun, semua sudah terlambat. Kini tubuhnya berubah menjadi batu yang terus mengeluarkan air mata.