22 Mei Peringati Hari Keanekaragaman Hayati Internasional, Ini Tema Tahun 2023
Keanekaragaman hayati adalah tatanan hidup planet Bumi. Faktor ini mendukung kesejahteraan manusia di masa sekarang dan di masa depan, di mana kerusakannya dapat mengancam eksistensi alam dan manusia. Untuk itu, PBB mencanangkan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional pada 22 Mei setiap tahunnya.
Hari Keanekaragaman Hayati Internasional adalah sebuah hari peringatan yang disetujui oleh PBB untuk mempromosikan masalah keanekaragaman hayati di dunia.
Hari Keanekaragaman Hayati Internasional ini jatuh pada tanggal 22 Mei setiap tahunnya. Hari Keanekaragaman Hayati Internasional termasuk dalam ruang lingkup UN Post-2015 Development Agenda's Sustainable Development Goals.
-
Bagaimana fakta membantu pembaca memahami berita? Fakta menyediakan data konkret tentang apa yang terjadi, kapan, di mana, dan bagaimana peristiwa tersebut berlangsung. Ini membantu pembaca atau penonton mendapatkan gambaran yang jelas dan objektif tentang situasi yang dilaporkan, tanpa terpengaruh oleh opini atau spekulasi.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan sebuah kalimat fakta dianggap benar? Fakta adalah pernyataan yang kebenarannya dapat dibuktikan dan tidak tergantung pada keyakinan individu.
-
Bagaimana sejarah dapat membantu kita memahami dunia saat ini? Dengan mempelajari sejarah, kita dapat memahami akar dari situasi-situasi, peristiwa-peristiwa, dan fenomena-fenomena yang ada di masa kini. Sejarah juga membantu memahami perkembangan peradaban manusia secara lebih luas, serta memberikan wawasan tentang nilai-nilai, konflik-konflik, dan pencapaian-pencapaian yang telah membentuk dunia seperti yang dikenal saat ini.
-
Kapan Hari Bersyukur Sedunia diperingati? Hari Bersyukur Sedunia (World Gratitude Day) diperingati setiap tanggal 21 September.
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
Keanekaragaman hayati adalah tatanan hidup planet Bumi. Faktor ini mendukung kesejahteraan manusia di masa sekarang dan di masa depan, di mana kerusakannya dapat mengancam eksistensi alam dan manusia.
Berikut adalah ulasan mengenai pentingnya Hari Keanekaragaman Hayati Internasional beserta tema dan tujuan yang hendak dicapai pada tahun 2023 ini.
Penyebab Utama Hilangnya Keanakeragaman Hayati
Menurut Global Assessment Report on Biodiversity and Ecosystem Services yang dirilis pada 2019 oleh Intergovernmental Science-Policy Platform on Biodiversity and Ecosystem Services (IPBES) di UNESCO, penyebab utama hilangnya keanekaragaman hayati adalah perubahan iklim, spesies invasif, eksploitasi berlebihan sumber daya alam, polusi dan urbanisasi.
Mengutip unesco.org, Laporan Global menunjukkan bahwa aktivitas manusia bertanggung jawab sebesar 75% dalam faktor penyebab hilangnya keanekaragaman hayati. Penilaian ini juga menunjukkan bahwa sebenarnya ada solusi untuk memperbaiki kerusakan keanekaragaman hayati yang tengah berlangsung.
Untuk menghentikan atau mencegah penurunan keanekaragaman hayati ini, sangat penting bagi manusia untuk mengubah peran, tindakan, dan hubungan yang ada antara masyarakat dengan keanekaragaman hayati di sekitarnya.
Pentingnya Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati sering dipahami sebagai keanekaragaman tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme yang luas. Padahal, keanekaragaman hayati juga mencakup perbedaan genetik dalam setiap spesies.
Misalnya, antara varietas tanaman dan ternak, dan keragaman ekosistem (danau, hutan, padang pasir, lanskap pertanian) yang menampung berbagai jenis interaksi di antara anggotanya (manusia, tumbuhan, hewan).
Sumber daya keanekaragaman hayati adalah pilar di mana manusia membangun peradaban. Ikan menyediakan 20% protein hewani untuk sekitar 3 miliar orang. Lebih dari 80% makanan manusia disediakan oleh tanaman. Sebanyak 80% orang yang tinggal di daerah perdesaan di negara berkembang mengandalkan obat tradisional berbasis tanaman untuk perawatan kesehatan dasar.
Hilangnya keanekaragaman hayati dapat mengancam semuanya, termasuk kesehatan manusia. Telah terbukti bahwa hilangnya keanekaragaman hayati dapat memperluas zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Sementara di sisi lain, jika manusia menjaga keutuhan keanekaragaman hayati, hal tersebut akan menjadi alat yang sangat baik untuk melawan pandemi seperti yang disebabkan oleh virus corona.
Keanekaragaman hayati adalah aset global yang sangat berharga bagi generasi mendatang. Namun jumlah spesies berkurang secara signifikan oleh aktivitas manusia tertentu. Mengingat pentingnya pendidikan dan kesadaran publik tentang masalah ini, PBB pun memutuskan untuk merayakan Hari Keanekaragaman Hayati Internasional setiap tahunnya.
Tema Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2023
Terdapat banyak solusi untuk mengatasi penurunan keanekaragaman hayati. Jaringan, program, dan mitra UNESCO yang beragam telah mengamati benih perubahan yang positif dan menginspirasi di seluruh dunia dari pelaksanaan agenda Hari Keanekaragaman Hayati Internasional.
UNESCO juga mendampingi Negara Anggota dan masyarakatnya dalam upaya menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati dengan memahami, menghargai, menjaga, dan menggunakan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.
Tak ada kata terlambat dalam bertindak untuk melestarikan keanekaragaman hayati. Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mencanangkan 22 Mei sebagai Hari Keanekaragaman Hayati Internasional untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan masalah keanekaragaman hayati.
Sementara itu, tema Hari Keanekaragaman Hayati Internasional 2023 ini adalah “Dari kesepakatan ke aksi: Bangun kembali keanekaragaman hayati”.