Kapan Corona Berakhir? Ini Prediksi Jubir Covid-19 Achmad Yurianto
Melalui video yang diunggah di Youtube Deddy Corbuzier, juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto berbicara banyak mengenai Corona yang sedang merebak. Ia juga menjelaskan alasan Indonesia tidak melakukan lockdown seperti negara lain hingga prediksi kapan Corona berakhir.
Merebaknya virus Corona di berbagai belahan dunia telah menjadi perhatian banyak pihak. Banyak kepanikan dan kekhawatiran yang ditimbulkan.
Sejumlah negara seperti Italia, Denmark, Korea, Hongkong dan lainnya sudah melakukan lockdown. Langkah tersebut dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona di kalangan masyarakat.
-
Kenapa Deddy Corbuzier merasa perutnya buncit? Deddy mengungkapkan bahwa ototnya sudah tidak seperti sepuluh tahun lalu. Ia mengakui memiliki "dad bod" atau perut buncit seperti umumnya dimiliki oleh para bapak. Deddy juga menegaskan bahwa perutnya tidak lagi memiliki six-pack seperti dulu.
-
Siapa yang memberi gelar Letkol Tituler kepada Deddy Corbuzier? Deddy Corbuzier, seorang selebriti Indonesia, diberi pangkat Letnan Kolonel Tituler TNI Angkatan Darat dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
-
Kenapa penampilan Deddy Corbuzier menarik perhatian? Penampilan Deddy sempat bikin pangling karena diet ketatnya berhasil. Pada akhir 2022, Prabowo mengangkat Deddy Corbuzier sebagai Letnan Kolonel Tituler Terbaru, penampilan Deddy Corbuzier kembali menarik perhatian terutama di bagian dagu.
-
Siapa saja yang ikut berlatih bersama Deddy Corbuzier? Deddy saat workout bersama Sabrina, Nada, dan Azka. Sekeluarga memang menjaga kesehatan tubuh. Inspiratif!
-
Bagaimana perubahan penampilan Deddy Corbuzier bisa terjadi? Penampilan Deddy sempat bikin pangling karena diet ketatnya berhasil.
-
Mengapa Deddy Corbuzier menerima gelar Tituler? Deddy mengatakan bahwa dia diminta untuk membuat seminar tentang bela negara bagi generasi milenial dan generasi Z agar mereka melek tentang bela negara.
Di Indonesia, jumlah pasien positif Covid-19 mulai meningkat. Namun hingga saat ini, pemerintah belum mengambil keputusan lockdown (karantina wilayah) terkait merebaknya Corona.
Melalui video yang diunggah di Youtube Deddy Corbuzier, juru bicara penanganan Covid-19 Achmad Yurianto berbicara banyak mengenai Corona di Indonesia. Ia juga menjelaskan alasan Indonesia tidak melakukan lockdown seperti negara lain hingga prediksi kapan Corona berakhir.
Kapan Indonesia melakukan lockdown?
2020 Merdeka.com /YouTube Deddy Corbuzier
Dalam video tersebut, Deddy Corbuzier menanyakan banyak hal terkait Corona yang kini sedang jadi perhatian publik. Achmad Yurianto sempat berdiskusi dengan Deddy mengenai bagaimana penanganan Corona di Indonesia, termasuk pilihan melakukan lockdown.
"Dalam kondisi apa Indonesia harus lockdown?" tanya Deddy kepada jubir Corona,Achmad Yurianto.
"Pada saat pengendalian penularan ini tidak mampu kita kendalikan." jawab Achmad Yurianto.
Lockdown berdampak lebih besar.
2020 Merdeka.com /YouTube Deddy Corbuzier
Sebagai jubir Corona, Achmad Yurianto juga memberikan gambaran jika Indonesia melakukan lockdown. Menurutnya, akan banyak dampak buruk yang muncul setelah mengambil langkah tersebut.
"Karena kita tau kalo dampak sangat luar biasa dan ini (dampak lockdown) tidak pulih dalam sehari, setahun, dua tahun, ini akanpanjang. Dampak ekonomi itu besar, tapi dampak kesehatan lebih mahal dari ekonomi." jelasnya sebagai juru bicara penanganan kasus Covid-19.
Pemerintah berpendapat bahwa hal terpenting dalam pencegahan penyebaran virus corona saat ini adalah mengurangi mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat tidak berkumpul atau mendatangi kerumunan untuk saat ini.
Selama 90 hari Corona akan selesai.
2020 Merdeka.com /YouTube Deddy Corbuzier
Dalam podcastnya, Deddy juga menanyakan sampai kapan perkiraan penanganan virus corona di Indonesia akan berakhir.
"Kita sudah bersepakat kalo kita tidak melakukan apa-apa ini akan berdampak sekian lama, tapi kalo melakukan alternatif A akan sekian lama, arternatif B akan sekian lama, kita sedang membuat alternatif terbaik yang mampu kita laksanakan dan kita memberi bentang waktunya itu di sembilan puluh hari, tiga bulan artinya jika ini kita lakukan secara keras maka tiga bulan selesai." jawab Achmad Yurianto.
Perlu kerjasama untuk melawan Corona.
2020 Merdeka.com /YouTube Deddy Corbuzier
Namun menurutAchmad Yurianto, penanganan corona tidak dapat selesai dalam 90 hari jika tidak ada kerjasama masyarakat. Dampak penanganan akan lebih lama jika masyarakat tidak saling bahu-membahu mengantisipasi covid-19.
"Kalo kita bekerja, berupaya yang paling keras tiga bulan sudah selesai, tapi kalau kita tidak melakukan apa-apa, bisa lebih dari itu. Kalo kita tidak berusaha keras mencari sumber penyakit yang positif, tidak bekerja keras melibatkan semua kapasitas yang ada ya kita bisa lebih dari sembilan puluh hari." ungkap Achmad Yurianto.