Bacaan Surah Al-Hujurat Ayat 13 Arab Latin, Ini Maknanya
Surah Al-Hujurat ayat 13 adalah surat yang ditujukan kepada seluruh umat manusia, tak hanya kepada manusia yang beriman saja. Berikut bunyi bacaan surah Al-Hujurat ayat 13 beserta penjelasan atau makna di baliknya yang penting untuk Anda ketahui.
Surah Al-Hujurat ayat 13 adalah surat yang ditujukan kepada seluruh umat manusia, tak hanya kepada manusia yang beriman saja. Surah Al-Hujurat adalah surah Madaniyyah, yang artinya surah yang turun di kota Madinah saat Nabi Muhammad hijrah ke sana.
Al-Hujurat bermakna kamar-kamar atau bisa diartikan dengan kamar tempat kediaman Nabi Muhammad SAW bersama istri-istrinya. Dari keseluruhan surah, ayat 13 seringkali mendapatkan sorotan khusus dari para umat Muslim.
-
Kapan doa Khotmil Quran Kudus dibaca? Doa khotmil Quran Kudus adalah doa yang dibaca ketika seseorang telah mengkhatamkan Al-Qur'an.
-
Kapan Kiai Sya'roni hafal Al-Qur'an? Kiai Sya'roni Ahmadi asal Kudus, Jawa Tengah dikenal alim sejak belia. Pada usia 11 tahun, ia hafal Kitab Alfiyah Ibnu Malik. Kemudian, pada usia 14 tahun, ia yang saat itu sudah yatim piatu hafal Al-Qur'an.
-
Kapan doa khotmil Quran dibaca? Doa khotmil Quran dibaca setelah selesai khatam Al Quran.
-
Bagaimana cara para qori membaca Alquran raksasa di Masjid Agung Baiturrahman? Setiap pembacaan Alquran raksasa ini dibutuhkan paling tidak tiga qori. Dimana 1 qori bertugas untuk melantunkan ayat-ayat suci, sementara 2 qori lainnya bertugas untuk membuka setiap lembar halaman Alquran.
-
Kapan doa khatam Quran dibaca? Setelah mengkhatamkan Al-Qur'an, doa menjadi mustajab karena Allah meningkatkan derajat hamba-Nya yang mengamalkan ayat-ayat-Nya.
-
Bagaimana Al-Quran diturunkan? Turunnya Al-Quran sendiri terjadi secara berangsur-angsur dalam kurun waktu 23 tahun.
Baca juga: Arti Dan Makna Lakum Dinukum Waliyadin
Hal ini lantaran pada surah Al-Hujarat ayat 13, ayat ini tidak menggunakan panggilan yang ditujukan kepada orang-orang beriman, melainkan ditujukan kepada semua manusia. Ini artinya, surah Al-Hujurat ayat 13 mengurai tentang prinsip dasar hubungan manusia.
Berikut bacaan surah Al-Hujurat ayat 13 lengkap dengan penjelasan atau makna di baliknya yang telah dirangkum dari um-surabaya.ac.id dan sumber lainnya.
Bacaan Surah Al-Hujurat Ayat 13
Berikut bacaan surah Al-Hujurat ayat 13 yang tertuang dalam Al-Qur'an;
QS. Al-Hujurat Ayat 13
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun khobiir
Artinya: "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti."
Ayat ini menegaskan kesatuan asal-usul manusia dengan menunjukkan kesamaan derajat kemanusiaan manusia. Tidak wajar seseorang berbangga dan merasa diri lebih tinggi dari yang lain, bukan saja antar satu bangsa, suku, warna kulit dengan selainnya, yang mengantarkan untuk menegaskan bahwa semua manusia derajat kemanusiannya sama disisi Allah, tidak ada perbedaan antara satu suku dengan yang lain. Tidak ada juga perbedaan pada nilai kemanusiaan antara laki-laki dan perempuan. Karena semua diciptakan dari seseorang laki-laki dan seorang perempuan.
Tujuan Diturunkannya Surah Al-Hujurat Ayat 13
Sebab turunnya ayat 13 dari surah Al-Hujurat, yaitu Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Abi Malakah yang berkata, “Setelah pembebasan kota Mekah, Bilal naik ke atas ka‟bah lalu mengumandangkan adzan”.
Saat itu, Rasulullah SAW memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah. Bilal bin Rabah naik ke atas Ka'bah dan menyerukan azan. Maka sebagian penduduk Mekkah terkaget-kaget.
Melihat hal itu, sebagian orang lalu berkata, “Bagaimana mungkin budak hitam ini yang justru mengumandangkan adzan di atas ka‟bah!” sebagian yang lain berkata (dengan nada mengejek), “Apakah Allah akan murka kalau bukan dia yang mengumandangkan adzan?”.
Allah lalu menurunkan ayat ini, mengutip Jalaludin Abdurrahman bin Abi bakar As-Suyuthi dalam kitab Ad-durrul Mantsur fittafsiril ma’tsur.
Kisah kedua mengenai turunnya surah Al-Hujurat yakni dalam kitab al-Mubhamaat, Ibnu Asakir meriwayatkan “saya menemukan tulisan tangan dari Ibnu Basykual yang menyebutkan bahwa Abu bakar bin Dawud meriwayatkan dalam kitab tafsirnya”.
Ayat ini turun berkenaan dengan Abi Hindun, suatu ketika Rasulullah SAW menyuruh Bani Bayadhah untuk menikahkan Abu Hindun ini dengan wanita dari suku mereka. Akan tetapi, mereka berkata, ”wahai Rasulullah, bagaimana mungkin kami akan menikahkan anak wanita kami dengan seorang budak?”
Sebagai responsnya, turunlah ayat ini. Sikap mereka ini sungguh keliru dan dikecam Al-Qur'an dengan turunnya ayat 13 dari surat Al-Hujurat. Bahwa kemuliaan di sisi Allah SWT bukan karena keturunan atau garis kebangsawanan. Melainkan karena ketakwaannya.
(mdk/edl)