Olle Ollang dan Melihat Panorama Bawah Laut

Pantai Pasir Putih di Situbondo ©2022 Laman Resmi Pemkab Situbondo/Merdeka.com

Tak lengkap rasanya jika ke Pantai Pasir Putih tidak menjajal sensasi perahu layar, Olle Ollang. Perahu ini bisa membawa pengunjung hingga ke tengah laut.

Daya tariknya, perahu ini memiliki kota kaca di dasarnya. Ini memungkinkan penumpang melihat kondisi serta panorama bawah laut yang dipenuhi ikan dan karang.

Pengelola menyewakan fasilitas sampan dengan harga Rp30 ribu. Sedangkan untuk perahu dengan rute ke tengah laut, tarifnya sekitar Rp100 ribu. Biaya masuknya hanya sebesar Rp10 ribu, dengan tambahan sewa ban Rp20 sampai Rp30 ribu jika ingin berenang memakai pelampung tersebut.

Menikmati Suasana Pantai di Darat Juga Tak Kalah Asyik

Selain bermain di air laut, sejumlah wisatawan juga banyak yang sekadar menghabiskan libur di bibir pantai. Mereka bisa tetap bersantai, sembari mencicipi sejumlah hidangan yang dijual para pedagang. Di sana, pengelola juga menyediakan tikar sewaan yang bisa dipakai bersama-sama.

Dua waktu yang cocok untuk menikmati suasana pantai adalah pagi dan sore hari. Saat matahari terbenam, pemandangan di sekitar akan semakin menarik dan tentunya bisa diabadikan untuk kebutuhan unggahan media sosial.

Tak perlu khawatir panas, di sepanjang bibir pantai terdapat deretan pepohonan yang cukup rindang untuk melindungi dari pancaran sinar matahari langsung.

Bisa untuk Terapi

Daya tarik lain dari pantai yang berlokasi di Desa Bungatan, Kecamatan Bungatan ini, pengunjung bisa menikmati udara pantai yang diyakini bagus untuk kesehatan.

Bahkan ada pengunjung dari Kabupaten Bondowoso yang sengaja datang setiap akhir pekan untuk terapi bagi anaknya yang terkena penyakit asma. Disebutkan bahwa kondisi udara di sana bisa meringankan penyakit tersebut, dokter juga merekomendasikannya.

Karena itu, bukan hanya sang anak yang sedang menjalani terapi udara pantai. Orang tuanya juga merasa senang karena bisa ikut menerapkan terapi alami itu, demi kesehatan pernapasannya.

Saat pandemi Covid-19 lalu, lokasi pantai juga dijadikan sebagai tempat karantina dari pasien-pasien yang terkonfirmasi. Alasannya karena pantai yang tak jauh dari jalan utama penghubung Jawa-Bali itu, masih sepi dan tidak berdekatan dengan pemukiman.

Udara yang masih alami, dengan sinar matahari yang langsung menyorot ke pantai akan membantu proses penyembuhan dari pasien.

Bisa Menyewa Penginapan

Bagi pengunjung dari luar kota, tak perlu khawatir soal pemondokan. Di lokasi, pengelola sudah menyediakan beberapa penginapan yang bisa digunakan bersama keluarga. Harganya terbilang terjangkau, yakni berkisar Rp250 ribu sampai Rp500 ribu per malam. Biasanya di penginapan tidak menyediakan makanan sehingga pengunjung bisa memanfaatkan warung atau rumah makan di lokasi itu.

Pantai ini, cocok untuk wisata maupun acara bersama. Terdapat juga tempat untuk membakar ikan yang bisa dibeli dari nelayan sekitar, maupun membawa sendiri dari rumah.

Saking menariknya untuk dikunjungi, saat libur lebaran Mei 2022 lalu, jumlah pengunjung di Pantai Pasir Putih membludak. Bahkan dari perhitungan tiket, jumlahnya mencapai 5.512 orang dalam sehari.

Terdapat Oleh-oleh Buatan Warga Sekitar

Keberadaan objek wisata Pantai Pasir Putih saat ini juga dijadikan sebagai tumpuan ekonomi warga sekitar yang umumnya nelayan. Banyak karya cendera mata yang unik untuk dibeli, salah satunya kerajinan dari kulit kerang.

Tak kalah jadi buruan, kaus dengan tulisan "Pantai Pasir Putih Situbondo" juga sayang jika tidak dibeli. Selain itu, warga juga menjual aneka ikan kering dan turunannya, seperti kerupuk atau terasi.

Lokasi ini merupakan destinasi yang sarananya disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo. Pantai Pasir Putih saat ini juga dijadikan sebagai proyek percontohan pelaksanaan program pemberdayaan ekonomi dan pengembangan halal value chain bagi produk industri dan usaha kecil dan menengah oleh Pemprov Jatim.

Dengan sistem halal itu, Pemerintah Kabupaten Situbondo mengarahkan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Kawasan itu dipilih karena dinilai istimewa, yakni Situbondo sebagai "Kota Santri", sekaligus memiliki objek wisata yang legendaris.

Situbondo juga menjadi pintu masuk wisatawan dari barat, termasuk dari Surabaya dan sekitarnya maupun dari timur, yakni dari Situbondo sendiri, Kabupaten Bondowoso, Jember dan Banyuwangi.

Karena itu, objek wisata tersebut menjadi semacam tempat rehat (rest area) bagi masyarakat yang melakukan perjalanan jauh dari sejumlah daerah di Pulau Jawa menuju Banyuwangi atau bahkan ke Bali.