Dikenal Canggih, Ini Potret Balai Yasa Madiun Bengkel Terakhir Lokomotif Uap di Jawa
Balai Yasa Madiun dikenal sebagai bengkel lokomotif uap terbesar di Jawa. Selain itu, pada masa revolusi, bengkel ini juga memproduksi senjata tajam dan senjata api. Ini potretnya.
Tahun 1980-an menjadi akhir era lokomotif uap di Indonesia. Tepatnya pada 29 Agustus 1981 diadakan serah terima Balai Yasa Madiun dari Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) ke PT Industri Kereta Api (Persero).
Dikutip dari instagram @madiun_info (29/3/2021), Balai Yasa Madiun merupakan bengkel terakhir yang melayani perbaikan besar (overhaul) mesin-mesin lokomotif uap di Jawa. Ada banyak cerita bersejarah mengenai keberadaan Balai Yasa Madiun, sebelum akhirnya berubah menjadi workshop INKA.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Bangunan Tertua
Kompleks bengkel yang dibangun pada 1884 ini merupakan bangunan tertua kedua setelah bengkel kereta api Staatsspoorwegen di Surabaya Kota.
Dalam penyelesaian lintas Malang–Blitar (1896-1897), Probolinggo–Jember–Panarukan (1895-1897), dan Surabaya–Tarik (1897), Balai Yasa yang dulu disebut “Hoofdwerkplaats te Madioen” menyediakan beragam suku cadang kereta api dan infrastruktur lain. Selain itu, juga menjadi tempat perakitan jembatan-jembatan baja impor.
Dari tiga bengkel besar (Madiun, Surabaya Kota, dan Jember) yang dimiliki SS Oosterlijnen (Lintas Timur) pada awal abad ke-20, Balai Yasa Madiun merupakan bengkel terbesar dan terlengkap.
Saat Balai Yasa Gubeng mulai beroperasi pada 1916, beberapa peralatan mesin bengkel yang ada Balai Yasa Madiun dipindah ke Gubeng.
Masa Revolusi
Lihat postingan ini di Instagram
Menariknya, pada masa Revolusi Kemerdekaan Indonesia, Balai Yasa Madiun memproduksi berbagai jenis senjata tajam dan senjata api. Selain itu, pada 1947 atas permintaan TNI, Balai Yasa Madiun juga memproduksi laras mortir dari poros roda kereta eks-NIS atas permintaan TNI pada 1947.
Sejak era lokomotif diesel dimulai pada 1953, perbaikan besar segala jenis lokomotif uap dipusatkan di Balai Yasa Madiun. Bengkel ini juga sukses memodifikasi lokomotif berbahan bakar kayu jati menjadi minyak bakar (fuel oil).
Luas total kompleks Balai Yasa Madiun yakni 56.926 meter persegi. Saat itu koleksi mesin bengkel terdiri dari sejumlah 676 unit, 75 unit mesin angkat, dan 4 unit jembatan timbang. Sementara itu, jumlah pegawainya sekitar 2.500 orang.
Pada tahun 1971-1980 tercatat Balai Yasa Madiun melakukan perbaikan terhadap 467 lokomotif uap berbagai tipe. Selain itu, pada 1978-1979 bengkel ini memperbaiki 101 kereta penumpang, serta pada 1981 terdapat 15 kereta yang diperbaiki. Sebelum ditutup, Balai Yasa Madiun menyelesaikan 20 gerbong barang antara Februari sampai Juni 1981.