Doa Sujud Sahwi dan Cara Mengerjakannya dengan Benar, Simak Selengkapnya
Sujud sahwi dilakukan untuk menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam salat akibat lupa.
Sujud sahwi dilakukan untuk menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam salat akibat lupa.
Doa Sujud Sahwi dan Cara Mengerjakannya dengan Benar, Simak Selengkapnya
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan saat seseorang melupakan sunah ab’ad dalam salat. Sujud sahwi terletak sebelum salam dan dikerjakan dua kali sebagaimana sujud biasa. Anda dapat mengikuti cara yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW dalam mengerjakan sujud ini. Selain itu, ada juga berbagai dalil yang bisa Anda jadikan sebagai acuan dalam melaksanakan sujud sahwi.
Penting diketahui, yang termasuk dalam sunnah ab’ad dalam salat di antaranya adalah membaca tasyahud awal, membaca shalawat pada tasyahud awal, membaca shalawat atas keluarga Nabi SAW pada tasyahud akhir, dan membaca qunut pada salat subuh serta salat witir dalam pertengahan bulan Ramadan hingga akhir bulan Ramadan.Sujud sahwi juga patut dilakukan saat Anda bimbang atau ragu-ragu tentang jumlah bilangan rakaat saat sedang salat. Anda harus menetapkan yang paling sedikit jumlahnya dan hendaklah melakukan sujud sahwi.
Untuk membantu pemahaman Anda tentang sujud sahwi, berikut informasi selengkapnya yang penting diketahui, melansir dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
Pengertian Sujud Sahwi
Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan ketika seseorang kelupaan dalam salat.
Melupakan rakaat saat salat merupakan hal yang wajar, karena manusia memang tempatnya lupa. Oleh sebab itu, seseorang bisa membaca niat sujud sahwi sebagai ganti agar tidak mengulang salat sejak awal. Niat sujud sahwi ini boleh dilakukan sebelum salam ataupun sesudah salam.
Sujud sahwi dilakukan untuk memperbaiki atau menyempurnakan salat tersebut agar diterima oleh Allah SWT. Jadi, doa sujud sahwi beserta cara melaksanakannya sangat penting untuk diketahui.
-
Apa tujuan utama dari doa sujud sahwi? Tujuan dari sujud sahwi adalah untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi selama pelaksanaan sholat. Dengan melakukan sujud sahwi, umat Muslim berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan ibadah sholatnya sehingga dapat menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT. Sujud sahwi juga dapat dilakukan untuk menghapuskan keraguan dalam pelaksanaan sholat.
-
Apa itu sujud sahwi? Sujud sahwi adalah sujud tambahan yang bisa dilakukan jika terjadi kesalahan, kelalaian, atau keraguan dalam melaksanakan rukun salat.
-
Bagaimana cara melakukan sujud sahwi? Sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam salat pada umumnya.
-
Apa yang dimaksud dengan doa Allahuma La Sahla? Doa Allahumma La Sahla adalah bacaan doa yang diajarkan pada kita ketika sedang menghadapi masa-masa sulit. Doa ini bukan sebatas bacaan ‘Allahumma La Sahla’ saja. Kalimat tersebut adalah penggalan dari sebuah doa yang luar biasa.
-
Kapan sujud sahwi dilakukan? Jika kesalahan terjadi sebelum salam, sujud sahwi dilakukan setelah tasyahud sebelum salam.
Orang yang melakukan tambahan berupa perbuatan salat karena lupa, seperti berdiri, atau rukuk, atau sujud, atau duduk meskipun hanya sebentar, wajib memabaca niat sujud sahwi dan melakukan sujud sahwi.
Sejarah Sujud Sahwi
Kata sahwi sendiri artinya lupa.
Allah SWT memberikan nikmat kepada para hamba-Nya dengan mengutus Nabi-Nya dari kalangan manusia. Sehingga memungkinkan bagi mereka untuk meniru beliau dalam semua peristiwa kehidupan.
Termasuk saat beliau lupa dalam pengerjaan salat. Sehingga umatnya bisa meniru apa yang beliau lakukan ketika terlupa dalam salat.
Ya, Rasulullah SAW juga pernah lupa mengerjakan salat dengan sempurna. Oleh karena itu, beliau pun menyempurnakan salatnya dengan melakukan sujud sahwi.
Ceritanya, suatu ketika Rasulullah SAW lupa jumlah rakaat ketika salat. Seusai salat, beliau ditanya para sahabat, apakah ada perubahan jumlah rakaat salat?
"Saya hanyalah manusia biasa. Saya bisa lupa sebagaimana kalian lupa. Jika saya lupa, ingatkanlah. Jika kalian ragu tentang jumlah rakaat salat kalian, pilih yang paling meyakinkan, dan selesaikan salatnya. Kemudian lakukan sujud sahwi." (HR. Bukhari & Muslim).
Untuk itulah, sujud sahwi disyariatkan dalam rangka menutup kekurangan ketika salatyang disebabkan karena lupa.
Waktu Pelaksanaan Sujud Sahwi
Mengutip Liputan 6, ada beberapa keadaan yang menyebabkan seseorang disyariatkan untuk melakukan sujud sahwi.
Pertama, kekurangan rakaat. Saat terjadi kekurangan rakaat salat dan baru sadar seusai salat, maka langsung menambahkan jumlah rakaatnya yang kurang lalu sujud sahwi setelah salam.
Kedua, kelebihan jumlah rakaat. Ketika ada orang yang kelebihan jumlah rakaatnya, maka langsung sujud sahwi setelah salam.
- Baru teringat setelah berdiri sempurna ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini, Anda tidak perlu turun lagi, dan melanjutkan salatnya sampai selesai. Kemudian nanti sujud sahwi sebelum salam.
- Baru teringat sebelum bangkit ke rakaat berikutnya. Dalam kondisi ini Anda langsung duduk tasyahud dan melanjutkan salat sampai selesai.
Keempat, ragu jumlah rakaat. Ragu mengenai jumlah rakaat ketika salat ada 2 keadaan:
- Anda yang ragu jumlah rakaat dan Anda bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, Anda cukup ambil yang lebih meyakinkan, kemudian sujud sahwi setelah salam.
- Anda yang ragu jumlah rakaat, dan Anda sama sekali tidak bisa menentukan mana yang lebih meyakinkan. Dalam keadaan ini, Anda cukup memilih yang lebih sedikit rakaatnya dan sujud sahwi sebelum salam.
Hukum Pelaksanaan Sujud Sahwi
Hukum yang mendasari pelaksanaan sujud sahwi adalah hadis Rasulullah yang berbunyi:
“Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam”. (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570).
Hadis sebelumnya menunjukkan bahwa sujud sahwi dilakukan sebelum salam, sedangkan hadis berikut menunjukkan bahwa sujud sahwi dilakukan setelah salam.
Dari hadis Imran bin Hushain yang artinya: “Kemudian beliau pun salat satu rakaat (menambah raka‟at yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi.”(HR. Muslim).
Doa Sujud Sahwi dan Cara Mengerjakannya
Sebagian ulama menganjurkan doa sujud sahwi berikut ini:
“Subhana man la yanamu wa la yashu“
Artinya: “Mahasuci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa.”
Namun zikir sujud sahwi tersebut hanya anjuran saja dari sebagian ulama dan tanpa didukung oleh dalil. Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan: “Aku telah mendengar sebagian ulama yang menceritakan tentang dianjurkannya bacaan:
“Subhaana man laa yanaamu wa laa yas-huw”
ketika sujud sahwi (pada kedua sujudnya), maka aku katakan, “Aku tidak mendapatkan asalnya sama sekali.”
“Subhaana robbiyal a’laa”
Artinya: “Maha Suci Allah Yang Maha Tinggi”
Atau bisa juga,
“Subhaanakallahumma robbanaa wa bi hamdika, allahummagh firliy.”
Artinya: “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, dengan segala pujian kepada-Mu, ampunilah dosa-dosaku”
Ibnu Qudamah rahimahullah mengatakan, “Hendaklah dia membaca di dalam sujud sahwi-nya, bacaan yang diucapkan di dalam sujud ketika salat, karena sujud sahwi merupakan sujud yang serupa dengan sujud salat.” (Al-Mughni, 2:432–433)
1. Sujud sahwi sama seperti dengan sujud dalam salat pada umumnya.
2. Sujud sahwi dilakukan dua kali, dipisah dengan duduk sejenak.
3. Disyariatkan untuk membaca takbir setiap kali turun sujud atau bangkit dari sujud.
4. Membaca bacaan doa sujud sahwi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Begitulah beberapa cara melaksanakan sujud sahwi yang pelu diketahui. Memahami cara melaksanakan sujud sahwi ini sangat penting karena manusia tidak lepas dari kesalahan dan lupa.