Fakta Terbaru Erupsi Gunung Semeru, Lebih dari 2.900 Rumah Kena Awan Panas Guguran
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan sebanyak 2.970 rumah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Selain itu, belasan fasilitas umum juga mengalami kerusakan. Ini fakta terbaru erupsi Gunung Semeru.
Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan sebanyak 2.970 rumah terdampak awan panas guguran Gunung Semeru. Selain itu, belasan fasilitas umum juga mengalami kerusakan.
"Hingga hari ini pukul 17.00 WIB untuk kerusakan rumah tercatat sebanyak 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum berupa jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah juga mengalami kerusakan," jelas Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo di Lumajang, Minggu (5/12) malam.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana tinggi kolom letusan Gunung Semeru? Tinggi Letusan Menurutnya, tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak Semeru atau sekitar 4..476 meter di atas permukaan laut.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang menjadi cerita seram dari jalan Gunung Gelap? Selain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam. Konon, di era 1980-an, kawasan ini dijadikan tempat pembuangan mayat.
Sementara itu, korban meninggal dunia sebanyak 14 orang. Kemudian, 69 orang yang mengalami luka-luka dirawat di beberapa puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Lumajang.
Jalur Utama Terputus Total
Awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan jembatan Gladak Perak jalur utama arah Lumajang-Malang lewat selatan terputus total. Akibatnya, warga di dua kecamatan yakni Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari Kabupaten Lumajang terisolasi.
"Akses jalan menuju lokasi pengungsi masih tertutup hujan yang disertai abu vulkanik Gunung Semeru yang masih cukup tebal," jelas Wawan, dikutip dari Antara.
Sementara itu, ribuan warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro mengungsi ke masjid, sekolah, kantor desa, serta di tempat-tempat lain yang dianggap aman.
Nasib Pengungsi
View this post on Instagram
Di Kecamatan Pronojiwo jumlah pengungsi sebanyak 305 orang tersebar di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng, Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip, dan sebagian warga mengamankan diri di rumah keluarganya di sekitar ketinggian Dusun Kampung Renteng dan Dusun Sumberbulus.
Kemudian, pengungsi di Kecamatan Candipuro terdiri dari 409 orang yang tersebar di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng dan Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh, dan di Kantor Camat Candipuro.
Di Kecamatan Pasirian juga terdapat pengungsi sebanyak 188 orang yang tersebar di Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman, dan Masjid Nurul Huda.
"Dapur Umum sudah berdiri di Balai Desa Penanggal yang dikomando oleh PMI dan di Balai Desa Sumberwuluh oleh Tagana Dinsos, di Kecamatan Pronojiwo (Oro Oro Ombo dan Supiturang)," ungkap Wawan.
Pada Minggu pukul 10.09 WIB terekam getaran banjir amplitudo maksimal 37 mm. Kemudian, pukul 10.40 WIB terekam getaran banjir amplitudo maksimal 20 mm pada seismograf Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur.
"Kegiatan difokuskan pada evakuasi korban dan sub posko bantuan juga pengungsi. Pencarian dan evakuasi korban dampak awan panas guguran menggunakan alat berat/emulator di Kebondeli Selatan," imbuhnya.