Fakta Jalan Legendaris Gunung Gelap di Garut, Warga Tak Berani Melintas saat Malam hingga Konon Jadi Tempat Pembuangan Mayat
Selain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Selain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam
Fakta Jalan Legendaris Gunung Gelap di Garut, Warga Tak Berani Melintas saat Malam hingga Konon Jadi Tempat Pembuangan Mayat
Apa jalan yang dianggap seram di wilayah Kabupaten Garut? Jawabannya adalah jalur Gunung Gelap yang terletak di Kecamatan Cihurip, Desa Mekarmukti. Kabarnya, banyak pengguna jalan yang enggan melintas saat malam hari.
Selain kondisi jalan yang memang tanpa penerangan, keengganan warga melewati rute sepanjang sekitar 7 km itu lantaran cerita seramnya di masa silam. Konon, di era 1980-an, kawasan ini dijadikan tempat pembuangan mayat.
-
Mengapa jalur Garut-Cikajang jadi rute tersulit? Hal ini mengingat posisi stasiun Cikajang yang berada di atas ketinggian 1.246 meter di atas permukaan laut.
-
Dimana tempat angker di Gunung Slamet? Gunung Slamet memiliki reputasi sebagai tempat angker dengan beberapa lokasi yang terkenal menyeramkan, termasuk Pos 2, Pos 9, dan Pasar Setan di Pelawangan.
-
Kenapa Gumuk Pasir Tungtung Karang dijuluki 'Sahara'nya Garut? Mengutip Liputan6, kawasan pasir Tungtung Karang ini mulai dikenal sebagai 'Sahara'nya Garut. Ini merujuk ke hamparannya yang mirip Gurun Sahara di wilayah Afrika hingga Kenya. Bedanya, area ini tidak seterik yang ada di luar negeri.
-
Apa saja cerita mistis di Gunung Sumbing? Pendaki yang sering naik ke Gunung Sumbing sering diganggu dan disesatkan oleh penampakan makhluk halus. Beberapa wujud yang sering mengganggu pendaki adalah manus berpakaian putih, pocong dan orang yang sedang bertapa.
-
Apa yang terjadi di Kampung Mati Cigerut? Saat sampai di Kampung Cigerut, kita langsung diperlihatkan deretan rumah kosong yang terbengkalai. Kebanyakan rumah-rumah itu merupakan bangunan permanen. Namun ironis, karena sudah terlalu lama ditinggalkan pemiliknya, banyak bagian rumah itu yang rusak dan dipenuhi tumbuhan liar.
-
Kenapa pendaki dilarang mendaki Gunung Sago di malam hari? Alasan para pendaki dilarang memulai mendaki pada malam hari karena gunung ini merupakan tempat tinggal hewan-hewan buas, salah satunya Harimau Sumatera.
Selain itu, Gunung Gelap juga kental akan cerita misterius lainnya, salah satu yang terkenal dan diyakini adalah tempat munculnya raja Kerajaan Pajajaran, Prabu Siliwangi.
Mitos ini kemudian dipercaya turun temurun hingga identik dengan kehadiran jalur tersebut. Berikut informasinya.
Kondisi Jalur Legendaris Gunung Gelap
Secara geografis, jalur ini memang berada di kawasan perbukitan yang gelap dan berdampingan dengan jurang.
Foto: Youtube Adrasa ID
Kondisi jalur pun terbilang ekstrem, sehingga beresiko dilalui ketika malam.
Banyak titik yang berpotensi menyebabkan kecelakaan, karena kondisi aspal yang mengelupas dan berlubang cukup dalam. Kondisi jalan yang sudah tua menjadi faktor jalur tersebut mengalami kerusakan.
Diperlukan kehati-hatian saat melewati jalur tersebut, karena polanya yang menanjak, menurun dan berkelok.
Berkabut dan Membelah Hutan
Mengutip Youtube Adrasa ID, kondisi jalur di Gunung Gelap adalah melintasi perbukitan dan kawasan hutan. Sepanjang jalan, pengguna kendaraan akan dihadapkan dengan pepohonan rindang, tebing berbatu dan jembatan.
Sensasi syahdu sebenarnya bisa dirasakan, terutama saat berkendara melintasi jalur tersebut saat pagi dan sore menjelang petang. Ini karena di dua waktu tersebut kabut tebal mulai turun dari puncak bukit.
Jalannya juga akan memiliki kondisi yang berbeda-beda, ada yang lebar dengan aspal mulus, ada juga yang menyempit dengan kondisi yang kurang bagus. Beberapa penyempitan jalan terjadi di area tikungan.
Jarang Ditemukan Tempat Tinggal
Dari gerbang masuk Gunung Gelap di Kecamatan Cihurip hingga ujung jalan di Kecamatan Cisompet, jarang ditemukan rumah dan bangunan.
Beberapa hanya warung semi permanen yang dibuat dari kayu dan bambu.
Rumah pun hanya di beberapa titik, dengan jumlah yang tidak banyak. Kalaupun ada, kondisinya sepi dan tidak ada aktivitas.
Melintasi jalur ini saat malam hari akan didominasi kondisi jalan yang gelap tanpa cahaya, karena penerangan hanya berasal dari rumah maupun bangunan warung sederhana milik warga setempat.
Konon Jadi Tempat Pembuangan Mayat
Selain karena minim penerangan dan rute yang cukup ekstrem, jalan Gunung Gelap juga memiliki cerita kelam di masa lalu.
Mengutip otosia.com, pada tahun 1980-an, jalur ini merupakan area pembuangan mayat dari para korban petrus. Di masa itu, sempat terjadi terror penembakan oleh pihak misterius secara acak hingga korbannya meninggal dunia.
Walau demikian, masih belum diketahui akan kebenaran informasi tersebut dan masih sekedar cerita turun temurun.
Jadi Tempat Hadirnya Raja Prabu Siliwangi
Kemudian, cerita lainnya yang melekat dari Gunung Gelap adalah hadirnya Raja Prabu Siliwangi yang merupakan pemimpin Kerajaan Pajajaran di abad ke-15 silam.
Konon ini terkait penamaan gelap yang sebenarnya bukan tanpa cahaya, melainkan kilatan petir.
Dalam kepercayaan setempat, Raja Prabu Siliwangi pernah melakukan pertarungan dengan seorang jawara yang sangat sakti bernama Prabu Kian Santang yang juga merupakan anak dari Prabu Siliwangi.
Diceritakan bahwa keduanya memang bertentangan soal keyakinan.
Prabu Kian Santang diketahui memeluk agama Islam, sedangkan Prabu Siliwangi masih mengikuti ajaran Hindu. Ketika keduanya bertarung, kemudian muncul kilatan cahaya dan petir yang besar.
Sampai sekarang, warga meyakini jika muncul kilatan cahaya petir, pertarungan kembali dilanjutkan. Namun informasi ini masih belum diketahui kebenarannya dan memerlukan penelitian para sejarawan lebih lanjut.
Jadi Tempat Munculnya Siluman Buaya
Terakhir, ada mitos lain yang melekat dengan jalur Gunung Gelap yakni siluman buaya yang menempati sungai-sungai di sana.
Konon, terdapat siluman buaya yang banyak ditakuti oleh warga setempat. Dipercaya juga buaya ini akan muncul saat dilempar batu ke arah sungai tersebut.
Dari rumor yang beredar, barangsiapa yang melempar batu dari jembatan, maka dia berniat melamar siluman buaya di sungai itu dan buaya akan muncul kepermukan.