Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar
Gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.
Gunung yang berada di Kabupaten Tanah Datar ini dulunya jadi salah satu gunung aktif dan memiliki kaldera yang begitu besar.
Tidak Boleh Mendaki saat Malam Hari, Ini Fakta & Mitos Gunung Sago di Sumbar
Selain adat istiadat dan budayanya yang masih begitu kental, wilayah Sumatera Barat juga dikelilingi gunung-gunung yang menjulang tinggi dan gagah.
Mungkin sebagian orang sudah mengetahui pegunungan Bukit Barisan yang cukup terkenal. Namun, di perbatasan daerah Kecamatan Lareh Sago Halaban, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat terdapat juga sebuah gunung bernama Gunung Sago.
(Foto: Instagram/pesonaindonesia)
-
Apa saja mitos Gunung Sumbing? Mitos Gunung Sumbing yang berkembang pun sangat beragam, mulai dari adanya jin yang mendiami suatu wilayah, peradaban kuno, hingga jalur bawah tanah.
-
Apa mitos yang diyakini tentang Gunung Sumbing? Dikutip dari Brilio.net, para jin penghuni Gunung Sumbing berdoa agar pendaki gunung diberi azab berupa gunung meletus atau kebakaran hutan.
-
Apa mitos yang berkaitan dengan Gunung Kerinci? Ada Cerita Pohon Bolong dan Sosok Naga Raksasa, Ini Mitos Gunung Kerinci di Provinsi Jambi Di balik kemegahan dan pesona Gunung Kerinci terdapat rentetan misteri dan kisah mitos yang menarik untuk dikupas.
-
Apa temuan kontroversial di Gunung Padang? Tetapi klaim tersebut membuat banyak peneliti lainnya tidak antusias. Lutfi Yondri, seorang arkeolog di BRIN mengatakan penelitiannya telah menunjukkan bahwa orang-orang di daerah itu menghuni gua antara 12.000 dan 6.000 tahun yang lalu, jauh setelah piramida diklaim dibangun, dan tidak ada penggalian dari periode ini yang menunjukkan bukti penggunaan batu yang canggih.
-
Mengapa Telaga Sarangan memiliki mitos yang unik? Mitos Telaga Sarangan 1. Mitos Hubungan Kekasih yang KandasBila dua sejoli yang sedang bercinta di dekat Telaga Sarangan maka mereka akan terkena radiasi gaib dari tempat tersebut yakni berupa kutukan akan kandasnya hubungan kekasih terutama bagi mereka yang belum menikah atau sedang berpacaran.
-
Kenapa Gunung Sibayak meletus? Memang, saat ini keduanya telah menjadi nama gunung yang letaknya tidak berjauhan. Mitosnya, Gunung Sibayak adalah sosok raja, sedangkan Gunung Sinabung hanya sebagai 'Abdi Dalem'. Sinabung merasa murka karena masyarakat memilih menaruh sesajen di Sibayak. Melihat situasi tersebut, Sinabung pun memukul bagian puncak Sibayak sehingga menyebabkan meletus.
Memiliki ketinggian sekitar 2.262 meter di atas permukaan laut, gunung ini dulunya menjadi salah satu gunung aktif. Namun untuk saat ini, Gunung Sago sudah termasuk dalam kategori gunung tidak aktif atau mati.
Keistimewaan gunung ini adalah memiliki kaldera yang amat besar apabila dilihat dari udara. Dari kaldera ini terdapat hulu Sungai Batang Tampo yang mengalir di Lintau.
Ada 3 Jalur Pendakian
Melansir dari Liputan6.com, di Gunung Sago tersedia tiga jalur pendakian yang bisa diakses. Di antaranya yaitu Jalur Sikabu Kabu, jalur aksesnya harus menuju ke arah Selatan dari Payakumbuh.
Kedua ada jalur Situjuah Gadang yang dimulai dari Nagaro Situjuah Gadang, Kabupaten Limapuluh Kota. Apabila melewati jalur ini para pendaki akan menemukan puncak dengan batu besar. Maka, puncak tersebut dinamakan sebagai 'Puncak Batu'.
Jalur yang ketiga yaitu melalui Sibaladuang. Rute ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup sedang dan juga lebih panjang. (Foto: Instagram/pendakiindonesia)
Lingkungannya Masih Terawat
Fakta menarik lainnya dari Gunung Sago ini adalah lingkungan di gunung ini masih sangat terawat dan terjaga dengan baik. Hal ini dikarenakan masyarakat kaki Gunung Sago dan pendaki sangat menghormati hutan dan jalan setapak.
Saat para pendaki dalam perjalanan menuju rute pendakian, akan menemukan lahan-lahan pertanian yang hijau dan bersih alias terbebas dari sampah.
Memiliki Kaldera Besar
Bukan hanya lingkungannya saja yang bersih, keistimewaan utama dari Gunung Sago adalah memiliki kaldera yang sangat besar dan luas. Ukuran dari kaldera tersebut diperkirakan mencapai 10 Km.
Kaldera di gunung ini termasuk kaldera mati dan sudah ditumbuhi banyak pepohonan hijau. Secara kasat mata, bentuk kaldera ini begitu mirip dengan Kaldera Gunung Baluran di Jawa Timur.
Gunung Sago pun masih tergolong sepi aktivitas manusia dan begitu minim informasi terkait pendakian di sana. Penyebabnya adalah kondisi geografis yang rapat, puncaknya berupa dinding kaldera yang luas.
Larangan Mendaki Malam Hari
Melansir dari laman pendakicantik, di balik keindahan Gunung Sago ini terdapat aturan tertentu bagi para pendaki yang tidak boleh dilanggar. Pendaki sangat dilarang untuk mendaki saat malam hari, atau maksimal mulai mendaki mulai dari pukul 4 sore.
Alasan para pendaki dilarang memulai mendaki pada malam hari karena gunung ini merupakan tempat tinggal hewan-hewan buas, salah satunya Harimau Sumatera. (Foto: Liputan6.com)
Pos Gelanggang Hantu
Terakhir, ketika sedang melakukan pendakian akan bertemu dengan Pos Gelanggang Hantu.
Meski terkesan menyeramkan, penamaan Pos Gelanggang Hantu tidak berkaitan dengan unsur mistis atau makhluk halus.
Disebut Pos Gelanggang Hantu karena saat tiba di pos ini pendaki akan mendengar nyanyian burung hantu yang berbunyi secara bersamaan.