Bunga Edelweis Dilindungi Tapi di Gunung Bromo Kok Bisa Dijual Belikan? Ternyata Ini Alasannya
Bunga edelweis atau bunga keabadian adalah bunga yang dilindungi, akan tetapi di Bromo bunga ini dapat diperjual belikan.
Bunga edelweis atau bunga keabadian adalah bunga yang dilindungi, akan tetapi di Bromo bunga ini dapat diperjual belikan.
Bunga edelweis tidak bisa ditemukan di tempat sembarangan. Maka dari itu, bunga ini dicari oleh banyak orang untuk dibawa pulang.
Pemerintah melindungi bunga edelweis untuk menjaga kelestariannya. Para pendaki gunung tidak diperbolehkan memetik dan membawa pulang bunga abadi itu. Jika aturan itu dilanggar, maka akan berhadapan dengan hukum.
Hukum itu merujuk pada ketentuan Pasal 40 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.
Siapa pun yang mencabut bunga edelweis akan dihadapkan pada sanksi pidana penjara paling berat lima tahun dan denda paling besar Rp100 juta
Namun, hal itu tidak berlaku di gunung Bromo. Di sana, bunga edelweis dapat diperjual belikan dengan bebas dengan berbagai jenis. Mengapa demikian? ternyata ini alasannya.
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @smartway.id memperlihatkan seorang pria yang berjualan bunga edelweis. Bunga tersebut memiliki warna yang sangat beragam dan dengan bebas diperjual belikan.
Ternyata, bunga edelweis yang dijual belikan di gunung Bromo bukanlah bunga yang tumbuh secara liar. Bunga-bunga yang indah dan warna-warni itu merupakan hasil budidaya dari petani bunga edelweis.
Jadi, bunga keabadian yang dijual di gunung Bromo bukanlah bunga yang dipetik secara sembarangan. Bunga-bunga itu memang ditanam dan dipetik untuk dijual kepada para wisatawan.
“Kalau yang asli edelweis kan ada undang-undangnya kan dan enggak boleh petik sembarangan. Jadi tidak semua di gunung bunga edelweis bisa dijual belikan. Untuk yang di Bromo ini sudah dibudidayakan,” kata penjual bunga edelweis.
Penjual bunga di Gunung Bromo mengatakan jika para petani yang membudidayakan edelweis tidak hanya satu orang saja. Ada 41 orang yang membudidayakan bunga tersebut.
“Jadi enggak dibudidayakan satu orang dua orang itu tidak. Jumlahnya 41 orang. Budidayanya ada di puncak di 29 Lumajang,” lanjut penjual bunga edelweis di gunung Bromo.
Bunga edelweis adalah tanaman yang tumbuh di daerah pegunungan, terutama di kawasan Himalaya, Alpen, dan pegunungan Asia Tengah.
Baca SelengkapnyaSalah satu cara yang paling klasik dan berkesan untuk merayakan Hari Ibu adalah dengan memberi kado bunga.
Baca SelengkapnyaAlternatif wisata anti macet di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Bromo Tengger Semeru
Baca SelengkapnyaTaman bunga itu juga menjadi lokasi budidaya berbagai jenis bunga untuk selanjutnya dikirim ke penjuru negeri.
Baca SelengkapnyaPedagang bunga mengklaim bahwa tidak menaikkan harga bunga karena khawatir dagangannya tidak laku.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka di dunia ini ada beberapa tanaman yang dicap sebagai bunga terburuk. Yuk, simak ada tanaman apa saja!
Baca SelengkapnyaTanaman Sri rejeki atau bunga aglonema adalah tanaman hias yang populer karena daya tahan dan kemudahan perawatannya.
Baca SelengkapnyaDi samping cantik dan indah, terdapat beberapa mitos bunga Wijaya Kusuma.
Baca SelengkapnyaAda beberapa faktor yang menyebabkan bunga menjadi mahal harganya.
Baca Selengkapnya