Fungsi Pengendalian Sosial dan Tujuannya, Pahami Jenis-Jenisnya
Pengendalian sosial berfungsi sebagai kontrol guna terciptanya tatanan masyarakat yang tertib dan teratur.
Pengendalian sosial berfungsi sebagai kontrol guna terciptanya tatanan masyarakat yang tertib dan teratur.
Fungsi Pengendalian Sosial dan Tujuannya, Pahami Jenis-Jenisnya
Mempelajari tentang fungsi pengendalian sosial adalah hal yang menarik. Pengendalian sosial merupakan konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta untuk mengajak dan mengarahkan masyarakat agar berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang ada. Pemberlakuan pengendalian sosial diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang atau membangkang.
Pemberlakuan pengendalian sosial tentu saja tidak terjadi tanpa sebab. Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari pengendalian sosial.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai pengertian, tujuan, hingga fungsi pengendalian sosial yang menarik untuk dipelajari. Semoga bermanfaat!
-
Apa saja contoh perilaku yang termasuk dalam penyimpangan sosial? Penyimpangan sosial dapat diartikan sebagai perilaku warga masyarakat yang dianggap tidak sesuai dengan kebiasaan, adat istiadat, tata aturan, atau norma sosial yang berlaku. Penyimpangan sosial tidak terbatas pada perilaku-perilaku yang terlampau melewati batas. Pasalnya, hal-hal kecil pun bisa termasuk dalam penyimpangan sosial. Seseorang akan dianggap menyimpang apabila ia melakukan hal-hal di luar perilaku masyarakat pada umumnya.
-
Bagaimana Kemendag melakukan sosialisasi? Sosialisasi digelar secara hibrida yang dihadiri para eksportir dan pemangku kepentingan.
-
Apa peran utama Struktur Sosial? Perangkat struktur sosial yang paling utama adalah status sosial.
-
Kenapa Kemendag melakukan sosialisasi? "Kami harap, melalui sosialisasi ini para pelaku usaha terkait dapat memahami dan mengimplementasikan aturan-aturan tersebut dengan sebaik-baiknya sehingga proses berusaha dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Mardyana Listyowati.
-
Bagaimana Hengki Haryadi mendukung kegiatan sosial? Kombes Hengki Haryadi aktif dalam kegiatan sosial dan bisnis kuliner.
-
Bagaimana adab berperan dalam mengatur kehidupan sosial? Mengatur kehidupan sosialAdab dalam berinteraksi dengan orang lain, baik dalam konteks keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sangat penting untuk menciptakan tatanan sosial yang harmonis. Rasa saling menghormati, saling memahami, dan memiliki empati terhadap orang lain merupakan nilai-nilai adab yang akan menjaga persatuan dan kebersamaan dalam masyarakat.
Pengertian Pengendalian Sosial
Menurut para pakar sosiolog, pengertian pengendalian sosial adalah sebagai berikut:
1. Bruce J. Cohen Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak kelompok atau masyarakat luas tertentu. 2. Horton Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat, sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat.
Jadi, secara umum pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh sekelompok orang atau masyarakat untuk mengatasi perilaku menyimpang.
Pengendalian sosial dilakukan dengan mengacu pada nilai dan norma yang berlaku di masyarakat sehingga siapa pun yang melakukan pengendalian sosial memiliki standar ukuran yang sama. Kesamaan tersebut diperlukan agar tidak terjadi perbedaan cara pengendalian, sehingga prilaku kesewenang-wenangan atau praktik main hakim sendiri oleh masyarakat bisa dihindari.
Tujuan Pengendalian Sosial
Adapun tujuan pengendalian sosial adalah sebagai berikut:
1. Menjaga Ketertiban Sosial Tujuan pengendalian sosial yang pertama ialah agar tercipta ketertiban dan kedamaian di dalam lingkungan masyarakat. Bila nilai serta norma sosial tersebut dijalankan oleh semua anggota masyarakat, akan tercipta dan terpelihara ketertiban sosial di dalam masyarakat. 2. Mencegah Terjadinya Penyimpangan Nilai dan Norma Sosial Dengan adanya pengendalian sosial di dalam masyarakat, seseorang atau kelompok akan mulai berpikir bahayanya jika melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma dan nilai sosial.
Fungsi Pengendalian Sosial
Sementara itu, fungsi pengendalian sosial adalah:
● Mencegah timbulnya perilaku menyimpang dan meluasnya kasus-kasus penyimpangan perilaku yang terjadi. ● Memberi peringatan kepada para pelaku penyimpangan atas perilaku menyimpangnya dan berusaha mengembalikan ke jalan yang benar. ● Menjaga kelestarian nilai-nilai dan norma yang berlaku termasuk menegakkan norma hukum yang kadang kala diabaikan. ● Membantu terciptanya ketertiban, keteraturan, keharmonisan sosial, keamanan, dan ketenteraman bagi seluruh warga masyarakat.
Jenis-Jenis Pengendalian Sosial
1. Pengendalian Sosial Berdasarkan Sifat
Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial dibedakan menjadi tiga: 1. Tindakan Preventif Ini adalah jenis pengendalian sosial yang bertujuan untuk melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Contohnya, guru menasihati murid agar tidak terlambat datang ke sekolah.
- Jaminan Sosial Masuk Kurikulum, Dirut BPJS Ketenagakerjaan: Ini Langkah Baik Tingkatkan Literasi Sejak Dini
- Bentuk Penyimpangan Sosial, Faktor Penyebab, Serta Dampaknya bagi Masyarakat
- Fungsi Struktur Sosial, Pengertian, dan Ciri-Cirinya yang Menarik Dipelajari
- Tujuan dan Fungsi Hukum, Pahami Pengertian hingga Sanksinya
2. Berdasarkan Pelaku Pengendalian Sosial
1. Pengendalian pribadi Ini adalah pengaruh yang datang dari orang atau tokoh tertentu (panutan). Pengaruh ini dapat bersifat baik ataupun buruk. 2. Pengendalian institusional Ini adalah pengaruh dari suatu institusi atau lembaga. Pola perilaku lembaga tersebut tidak hanya mengawasi para anggota lembaga itu saja, akan tetapi juga mengawasi dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat di sekitar lembaga tersebut berada. Misalnya kehidupan para santri di pondok pesantren akan mengikuti aturan, baik dalam hal pakaian, tutur sapa, sikap, pola pikir, pola tidur, dan sebagainya. Pun demikian halnya dengan lingkungan masyarakat di sekitar pesantren tersebut.