Intai Pujaan Hati Lewat Teman hingga Rutin Kirimi Buku Diselipi Puisi, Cawapres Ini Pernah Diragukan Calon Mertua
Cawapres ini meminta bantuan teman untuk mendekati pujaan hati. Ia juga diam-diam mengirim buku diselipi puisi setiap dua hari sekali.
Kisah cintanya bak sinetron
Intai Pujaan Hati Lewat Teman hingga Rutin Kirimi Buku Diselipi Puisi, Cawapres Ini Pernah Diragukan Calon Mertua
Persiapan PDKT
Nama besar Muhaimin Iskandar tak bisa dilepaskan dari peran istrinya, Rustini Murtadho. Sebelum resmi menjadi suami istri, keduanya punya kisah perjalanan cinta yang lucu.
Kisahnya diawali dari beberapa rekan junior Muhaimin Iskandar di organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) semasa kuliah di Yogyakarta.
- Ucapan Selamat Ulang Tahun yang Penuh Makna, Jadi Doa dan Harapan Baik
- Nyaris Satu Bulan, Persembunyian Suami Penganiaya Istri Hingga Luka Berat Terendus & Ditangkap!
- MK Diminta Tolak Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres
- Ragam Pantun Lucu Bahasa Jawa atau Parikan, Bisa Bikin Tertawa Ngakak Lepas sampai Guling-Guling
Merespons Muhaimin, rekan-rekan juniornya memberi ide bagaimana sebaiknya Muhaimin mendekati sang gadis. Mereka sepakat memanfaatkan waktu saat gadis tersebut memasuki tahun keduanya di PMII.
Pada tahun kedua, gadis tersebut menjadi panitia pengkaderan anggota PMII baru. Oleh rekan-rekannya, Muhaimin dijadwalkan menjadi pembicara. Sementara sang gadis diminta untuk mengantarkan minum kepada pembicara. Itulah pertemuan pertama Muhaimin dengan Rustini dalam satu forum.
Pandangan Pertama
Pria yang akrab disapa Cak Imin itu langsung jatuh cinta pada pandangan pertamanya kepada Rustini. Saat itu juga ia bertekad bahwa kelak Rustini harus menjadi istinya
Cak Imin kemudian membuat strategi mendekati sang pujaan hati dengan cara tak pasaran. Setiap dua hari sekali, ia mengirim satu buku yang di dalamnya diselipi puisi. Rustini awalnya tak curiga, namun saat kiriman buku semakin sering datang, ia tahu apa maksud Cak Imin.
(Foto: Freepik)
Semakin Intens
Seiring berjalannya waktu, Cak Imin mulai berani mengajak Rustini jalan-jalan. Rustini pun menyambut hangat ajakan Cak Imin. Hingga suatu hari ada kejadian tak terduga saat keduanya tengah makan bersama.
Saat itu mereka tengah makan bersama di sebuah restoran di Yogyakarta, tiba-tiba datang temannya sesama kader PMII. Cak Imin khawatir bagaimana jika rekan-rekan kader PMII tahu ia dan Rustini kencan. Mendengar kekhawatiran Cak Imin, Rustini sontak menyeletuk untuk sekalian memublikasikan hubungan keduanya.
(Foto: Freepik jcomp)
Diragukan Calon Mertua
Pada pertemuan pertama Cak Imin dengan calon mertua, orang tua sang pujaan hati sempat meragukannya.
Cak Imin menduga karena sosoknya saat itu merupakan aktivis yang belum jelas masa depannya. Penolakan itu tidak disampaikan terang-terangan oleh orang tua Rustini kepada Cak Imin. Pada hari lain, Rustini menceritakan dugaan bahwa ayahnya menunjukkan isyarat menolak Cak Imin sebagai bakal menantu.Tak kehabisan akal, Cak Imin kemudian lapor pamannya, Gus Dur. Presiden keempat RI itu akhirnya turun tangan langsung membantu Cak Imin untuk melamar Rustini. Melihat keseriusan Cak Imin dan putrinya, orang tua Rustini kemudian menyetujui hubungan keduanya.