Kini Berusia 666 Tahun, Ini 6 Fakta Kabupaten Ngawi yang Jarang Tersorot
Hari ini (7 Juli 2024) Kabupaten Ngawi resmi berusia 666 tahun.
Nama daerah ini berasal dari nama tumbuhan.
Kini Berusia 666 Tahun, Ini 6 Fakta Kabupaten Ngawi yang Jarang Tersorot
Hari ini (7 Juli 2024) Kabupaten Ngawi resmi berusia 666 tahun. Berikut sejumlah fakta unik tentang Kabupaten Ngawi yang jarang tersorot.
-
Apa itu Gowi Nifufu? Salah satu makanan yang sampai sekarang masih dikonsumsi oleh masyarakat Nias adalah Gowi Nifufu. Makanan ini dibuat dari bahan dasar umbi-umbian. Bagi mereka, umbi-umbian adalah salah satu sumber makanan pengganti nasi.
-
Apa yang terjadi di ruas jalan tol Solo-Ngawi? Sebuah bus yang membawa rombongan kader Partai Hanura mengalami kecelakaan dan terguling di ruas jalan Tol Solo-Ngawi, Jawa Timur.
-
Apa itu gula kawung? Sampai saat ini gula kawung jadi andalan orang Sunda sebagai pengganti gula pasir. Yuk kenalan lebih dekat dengan gula kawung yang khas. Dibuat dari Pohon Aren Mengutip warisanbudaya.kemdikbud.go.id, Rabu (11/10), gula kawung dibuat dari air nira pohon aren, bukan dari air kelapa.
-
Apa yang dimaksud dengan Ngubyag? Dalam bahasa Sunda, Ngubyag sendiri merupakan tradisi menangkap ikan secara tradisional di sungai maupun kolam yang dilakukan beramai-ramai dan tanpa bantuan alat pancing.
-
Apa yang dimaksud dengan Ngalungsur Geni? Ngalungsur Geni ini dilaksanakan oleh seorang juru kunci yang tergabung dalam ikatan juru kunci makam keramat Godog. Dilakukan Setiap Tahun Pelaksanaan Ngalungsur Geni dilakukan setiap tahun sekali, tepatnya pada bulan Maulud, yaitu tanggal 14 Maulud.
-
Apa itu Cakwe? Cakwe menjadi camilan gurih yang banyak digemari. Rasanya gurih dan nikmat saat disantap saat hangat membuat siapapun tak ingin melewatkannya.
Sejarah
Penetapan Hari Jadi Kabupaten Ngawi memiliki sejarah panjang.
Mengutip situs resmi Pemkab Ngawi, Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk menjadi dasar penetapan hari ulang tahun Ngawi.
Tanggal 7 Juli 1358 Masehi Ngawi ditetapkan sebagai Naditirapradesa (daerah penambangan) dan daerah swatantra. Peristiwa ini menjadi Hari Jadi Ngawi sepanjang belum diketahui data baru yang lebih tua.
Asal Usul Nama
Mengutip Instagram @jatimpemprov, nama Ngawi berasal dari kata "awi" yang berarti bambu dan ditambahi huruf sengau "ng".
Penamaan kabupaten ini merujuk pada lokasinya di sekitar Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang kaya akan bambu.
Manusia Purba
Dulu ada daerah yang dikenal dengan nama Trinil dan kawasan hunian purba di lembah Bengawan Solo pada zaman Pleistosen Tengah. Saat ini, trinil jadi nama museum yang menyimpan replika fosil manusia purba, serta replika fosil hewan purba seperti banteng dan gajah.
Replika fosil manusia purba maupun hewan purba disimpan di Museum Trinil, sementara fosil aslinya menjadi koleksi Museum Nasional.
Kayu Jati
Kabupaten Ngawi dikenal sebagai sentra kerajinan kayu jati, terutama gembol kayu jati dan kerajinan dari limbah kayu jati.
Kedua jenis kerajinan ini memanfaatkan kayu jati tua atau
limbah kayu jati yang diolah menjadi produk bernilai seni tinggi seperti patung flora dan fauna, furnitur, dan aksesoris.
Keunikan dan nilai artistik kerajinan ini menarik minat kolektor dalam dan luar negeri.
- Kini Berusia 456 Tahun, Ini 5 Fakta Unik Kabupaten Madiun yang Jarang Diketahui Orang
- Kini Berusia 455 Tahun, Ini Fakta Unik Lamongan yang Hari Jadinya Ditetapkan Pakai Buku Wasiat
- 5 Fakta Kediri Kabupaten Tertua Kedua di Jawa Timur, Namanya Disebut dalam Banyak Kitab Sastra Jawa Kuno
- 5 Fakta Terbaru Banjir Besar Demak, Seorang Lansia dan Balita Jadi Korban Meninggal
Kerajinan kayu jati buatan Ngawi telah diekspor ke berbagai negara seperti
Jepang, Spanyol, Belanda, dan Prancis.
Seni dan Budaya
Ada beragam seni dan budaya lokal Ngawi yang kaya makna.
Salah satunya, Tari Penthul Melikan. Tari ini merupakan hiburan sekaligus media edukasi dengan topeng kayu yang melambangkan keberagaman watak manusia.
Selanjutnya, ada kesenian Gaplik yang bertujuan mengusir hal buruk dengan pertunjukan terbuka yang melibatkan interaksi
langsung antara pemain dan penonton.
Ada juga Upacara Adat Tawun yang merupakan ritual bersih desa di Sendang Tawun. Rangkaian
kegiatan ini diiringi gending Jawa.
Rekomendasi Kuliner
Berkunjung ke Ngawi tak lengkap rasanya jika tak mencicipi kuliner khas daerah ini.
Pertama, Tepo Tahu dengan kuah manis, asam, dan pedas, menyajikan perpaduan lembutnya tepo dan tahu telur yang gurih.
Malam hari waktunya menyeruput Wedang Cemue. Minuman ini terdiri dari santan hangat dengan roti tawar dan kacang.
Wedang Cemue cocok dinikmati bersama Intip Ketan yang
renyah dengan taburan kelapa, gula, dan kacang kedelai.
Pengalaman kuliner akan lengkap jika pengunjung mencoba mencicipi Pecel Ngawi yang memiliki cita rasa khusus dan berbeda dari daerah lain.