Kisah Nabi Ishaq, Putra Nabi Ibrahim yang Lahirkan Nenek Moyang Bani Israil
Kisah Nabi Ishaq, Putra Nabi Ibrahim yang Lahirkan Nenek Moyang Bani Israil.
Kisah Nabi Ishaq pada awalnya bermula setelah Allah SWT mengkaruniakan Ismail kepada Nabi Ibrahim A.S. Lalu, Nabi Ibrahim selalu berdoa kepada Allah SWT agar dikaruniakan anak dari istirnya yang bernama Sarah, yaitu istri yang selalu setia bersamanya dalam menegakkan kalimatullah.
Maka dari itu, Allah mengabulkan doanya dan mengutus beberapa malaikat dalam bentuk manusia untuk menyampaikan kabar gembira kepadanya bahwa akan lahir seorang seorang anak dari istrinya yang bernama Sarah. Namun, mereka juga memberitahukan tujuan mereka lainnya, yaitu pergi mendatangi kaum Luth untuk menimpakan azab kepada mereka.
-
Apa yang dimaksud dengan niat puasa Ramadan? Niat doa puasa adalah salah satu bagian dari puasa yang sangat penting untuk kita lakukan.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Apa yang dimaksud dengan bulan Ramadan? Ramadan adalah bulan suci dalam kalender Islam yang paling ditungg-tunggu oleh umat muslim seluruh dunia. Ramadan adalah waktu refleksi, pertumbuhan spiritual, dan kedisiplinan diri.
-
Apa yang dimaksud dengan puisi menyambut Ramadan? Puisi menjadi sarana yang indah untuk mengekspresikan kegembiraan, kerinduan, dan antusiasme menyambut bulan Ramadan. Kata-kata yang dipilih dengan penuh perhatian dapat menciptakan atmosfer yang khusyuk dan mendalam, membangkitkan semangat beribadah dan merenungkan makna spiritualitas.
-
Apa yang dimaksud dengan ucapan menyambut Ramadhan? Kata-kata ucapan menyambut Ramadhan 2024 dapat menjadi perekat silaturahmi, sekaligus disisipi doa-doa baik untuk Ramadhan esok.
-
Apa bacaan niat puasa Arafah dan qadha Ramadhan? Untuk Puasa Qadha Ramadhan:نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَىNawaitu shauma ghadin 'an qadhā'I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta'âlâ.Artinya: "Aku berniat puasa esok hari untuk mengqadha puasa wajib bulan Ramadhan karena Allah Ta’ala." Untuk Puasa Arafah:نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِّلِه تَعَالَىNawaitu shouma arafata sunnatan lillahi Ta'aalaa.Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah Ta’ala."
Dilansir dari Kisahmuslim.com, pada saat ketika para malaikat tersebut datang kepada Nabi Ibrahim, maka ia menyambut mereka dengan sebaik-baiknya dan mempersilakan mereka untuk duduk di ruang tamu dan segeralah ia menyiapkan jamuan makan untuk mereka.
Nabi Ibrahim A.S merupakan seseorang yang selalu memuliakan tamu dan juga orang yang dermawan. Lalu, tidak lama kemudian, Nabi Ibrahim datang membawa anak sapi yang gemuk yang telah dipanggang serta menghidangkannya kepada mereka, tetapi mereka tidak makan dan juga tidak minum jamuan yang telah dia hidangkan tersebut.
Dengan kondisi seperti itu, Nabi Ibrahim merasa takut kepada mereka. Lalu, malaikat-malaikat tersebut menenangkannya dan segeralah mereka memberitahu kepada Nabi Ibrahim tentang diri mereka serta memberitahukan maksud dan tujuan mereka untuk menyampaikan kabar gembira kepadaya dengan akan adanya kelahiran seoarang anak yang alim (berilmu).
Lalu, ketika hal tersebut disampaikan, Sarah mendengar pembicaraan mereka. Lalu ia datang dan menghampiri dalam keadaan heran terhadap kabar gembira yang mereka sampaikan. Dia berpikir bahwa bagaimana dirinya bisa melahirkan sedangkan dia merupakan seorang wanita yang sudah tua dan mandul (ketika itu usianya 90 tahun), sedangkan suaminya juga sudah lanjut usia.
Lalu, mendengar pembicaraan tersebut, para malaikat berkata “Demikianlah Tuhanmu memfirmankan. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Adz Dzaariyat: 30). Mendengar berita tersebut, Nabi Ibrahim pun menjadi tenang dan berbahagia karena apa yang dinanti-nantikannya ternyata akan segera tiba.
Kelahiran Nabi Ishaq
Selang beberapa waktu, berita yang disampaikan oleh para malaikat menjadi kenyataan bagi Nabi Ibrahim. Istrinya, Sarah melahirkan seorang anak laki-laki yang kemudian diberi nama Ishaq oleh Nabi Ibrahim. Pada saat itu, Nabi Ibrahim telah berumur 100 tahun, lalu Ishaq lahir 14 tahun setelah kelahiran Ismail.
Alquranu Karim tidak menyebutkan secara panjang lebar tentang kisah Nabi Ishaq dan demikian pula tentang kaum yang kepada mereka diutus oleh Nabi Ishaq. Akan tetapi, Allah memuji Nabi Ishaq di beberapa tempat dalam Al-Quran di antaranya:
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah menyucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shaad: 45-47).
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga memuji Nabi Ishaq dalam sabdanya:
“Yang mulia putra yang mulia, putra yang mulia dan putra yang mulia adalah Yusuf putra Ya’qub, putra Ishaq, putra Ibrahim.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
Pernikahan Nabi Ishaq
Pada saat usia 40 tahun, Nabi Ishaq memutuskan untuk menikah dan membangun keluarganya sendiri. Dilansir dari Muslimdaily.com, diceritakan bahwa Nabi Ishaq menikah dengan seorang wanita bernama Rafqah binti Batuil. Namun, ternyata ujian yang pernah menimpa ayah dan ibunya. Dialami juga oleh Nabi Ishaq. Diceritakan bahwa Istrinya, Rafqah juga merupakan wanita yang mandul.
Nabi Ishaq pun terus saja berdoa kepada Allah. Ia lahir berkat keajaiban dari-Nya. Maka bukan hal mustahil bagi Allah untuk memberi kembali keajaiban tersebut. Nabi Ishaq dan istrinya terus berdoa dengan harapan dan tawakal yang kuat.
Setelah beberapa penantian panjang, keaiaiban tersebut datang, Rafqah hamil dan ternyata Allah memberikan anak kembar. Anak tersebut diberi nama Iish atau Esau dan Yaqub. Betapa bahagianya Nabi Ishaq di usia yang telah senja dia mendapat karunia putra kembar oleh Allah SWT.
Lalu , salah satu putranya pula, kelak akan menjadi seorang rasul. Dia adalah Nabi Yaqub dan kelak menjadi bapak dari Nabi Yusuf, Bunyamin, dan saudara-saudaranya. Dari anak-anak Yaqub bin Ishaq inilah, cikal bakal terbentuknya Bani Israil atau keluarga Israil.
Disebut Israll karena Nabi Yaqub seringkali melakukan perjalanan di malam hari. Lalu, saudara kembarnya Iish disebut orang-orang Arab dengan istilah Iish atau Iishuu yang merupakan nenek moyang dari bangsa romawi.