Konon Warga Lamongan Dilarang Menikah dengan Warga Kediri, Ini Kisah di Baliknya
Mitos larangan menikah tak hanya berlaku pada orang Jawa dan Sunda, ternyata sesama suku Jawa pun ada yang terlarang menikah.
Mitos larangan menikah tak hanya berlaku pada orang Jawa dan Sunda, ternyata sesama suku Jawa pun ada anggapan terlarang menikah yakni antara warga Kabupaten Lamongan dengan warga Kediri.
Mitos larangan menikah antara warga Lamongan dan Kediri ini bermula dari cerita rakyat tentang Panji Laras dan Panji Liris serta Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi.
Mereka adalah anak-anak pemimpin wilayah masing-masing. Panji Laras dan Panji Liris merupakan putra Adipati Lamongan. Sementara Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi adalah putri kembar Adipati Kediri.
Perjodohan
Adipati Kediri ingin menjadi besan Adipati Lamongan. Adipati Kediri pun bermaksud menjodohkan putri kembarnya Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi dengan Panji Laras dan Panji Liris.
Mengutip Facebook Lamongan Merdesa, Adipati Lamongan mengajukan beberapa syarat kepada Adipati Kediri.
Pertama, Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi harus memeluk agama Islam. Kedua, pihak perempuan harus melamar pihak laki-laki. Ketiga, prosesi lamaran dilakukan dengan calon mempelai perempuan mengunjungi calon pengantin pria di Lamongan serta membawa hadiah berupa gentong air dan alas tikar yang terbuat dari batu.
Mendengar ketiga persyaratan tersebut, Adipati Kediri pun menyanggupi. Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi akhirnya berangkat ke Lamongan diiringi rombongan dalam jumlah besar.
Adipati Lamongan pun meminta kedua putranya, Panji Laras dan Panji Liris untuk menjemput iring-iringan calon istrinya di tapal batas Lamongan. Saat itu, Lamongan tengah dihantam bencana banjir akibat meluapnya Kali Lamong.
Banjir itu membuat Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi mengangkat kain jarit yang dikenakan hingga paha mereka terlihat. Saat itulah Panji Laras dan Panji Liris melihat kaki calon istrinya berbulu.
Putra kembar Adipati Lamongan ini pun terkejut dan merasa jijik dengan keadaan kaki Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi. Mereka langsung menolak menikahi dua putri Adipati Kediri itu dan dengan tegas meminta pernikahan mereka dibatalkan.
Pertumpahan Darah
Perkara kaki berbulu ini akhirnya benar-benar membuat lamaran kedua putri Adipati Kediri dengan dua putra Adipati Lamongan gagal. Dewi Andansari dan Dewi Andanwangi yang merasa terhina pun memutuskan bunuh diri di hadapan Panji Laras dan Panji Liris.
Melihat kedua putri yang mereka sayangi dan hormati dipermalukan bahkan harus meregang nyawa membuat orang-orang Kediri yang turut serta dalam rombongan marah. Mereka pun ingin membunuh Panji Laras dan Panji Liris.
Perang antara pihak Kediri dan Lamongan pun tak terelakkan. Pertumpahan darah ini menyebabkan terbunuhnya Panji Laras dan Panji Liris serta patih dan Adipati Lamongan Raden Panji Puspokusumo.
Mengutip Instagram @lamongan_terkini, sebelum tewas Adipati Lamongan Raden Panji Puspokusumo sempat berpesan agar anak cucunya tidak ada yang menikah dengan orang Kediri. Pesan Adipati Lamongan inilah yang melatari munculnya mitor mengenai larangan orang Lamongan menikah dengan orang Kediri.