Mengenal Apa Itu Greenwashing Beserta Ciri-Cirinya, Jangan Sampai Tertipu
Greenwashing adalah praktik bisnis yang kotor, berupa tipu muslihat iklan yang dimaksudkan untuk menyesatkan konsumen yang suka membeli barang dan jasa dari merek yang "sadar lingkungan". Berikut penjelasan selengkapnya mengenai apa itu greenwashing dan ciri-cirinya yang patut untuk Anda ketahui.
Greenwashing adalah proses menyampaikan kesan palsu atau memberikan informasi yang menyesatkan tentang bagaimana produk dari sebuah perusahaan diklaim lebih ramah lingkungan. Greenwashing dianggap sebagai klaim yang tidak berdasar untuk menipu konsumen agar percaya bahwa produk perusahaan tersebut ramah lingkungan, padahal tidak demikian adanya.
Greenwashing adalah praktik bisnis yang kotor, berupa tipu muslihat iklan yang dimaksudkan untuk menyesatkan konsumen yang suka membeli barang dan jasa dari merek yang "sadar lingkungan". Contohnya, perusahaan yang terlibat dalam perilaku greenwashing mungkin membuat klaim bahwa produk mereka berasal dari bahan daur ulang atau memiliki manfaat hemat energi.
-
Apa masalah utama dalam pencemaran lingkungan? Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun laut.
-
Bagaimana dampak perang terhadap lingkungan bisa dicegah? Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan hubungan erat antara eksploitasi lingkungan dan konflik bersenjata, masyarakat internasional terus berupaya untuk mengembangkan kerangka kerja yang lebih kokoh dan tindakan pencegahan yang lebih efektif.
-
Apa dampak negatif utama dari kerusakan lingkungan? Dampak dari kerusakan alam juga mencakup pencemaran lingkungan, kebakaran hutan, dan pemanasan global. Pencemaran udara, air, dan tanah menyebabkan berkurangnya kualitas sumber daya alam dan berdampak pada kesehatan manusia. Kebakaran hutan merusak ekosistem dan habitat satwa liar. Sementara pemanasan global mengakibatkan perubahan iklim yang menyebabkan bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai yang lebih sering terjadi.
-
Kenapa kebersihan lingkungan sangat penting? Kebersihan lingkungan adalah salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Lingkungan yang bersih dan sehat akan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan, kenyamanan, dan kualitas hidup manusia.
-
Kenapa menjaga kebersihan lingkungan penting? Kebersihan adalah sebagian dari iman. Bersih itu indah, bersih itu anugerah. Kebersihan menjadi awal dari penilaian baik buruknya seseorang. Kepribadian yang baik akan menjaga kebersihan dirinya, lingkungannya dan sekitarnya.
-
Kenapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan? Fakta tentang kebersihan lingkungan akan menyadarkan kita bahwa setiap sisi kehidupan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitar. Banyak dari kita lupa akan pentingnya kebersihan lingkungan. Terdengar sepele mungkin, tapi ini adalah fondasi yang menopang kesehatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan hidup kita.
Meskipun beberapa klaim lingkungannya adalah benar, perusahaan yang terlibat dalam greenwashing biasanya membesar-besarkan klaim atau manfaat mereka dalam upaya untuk menyesatkan konsumen.
Greenwashing adalah permainan istilah "whitewashing", yang berarti menggunakan informasi yang menyesatkan untuk menutupi perilaku buruk. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai apa itu greenwashing dan ciri-cirinya yang patut untuk diketahui.
Mengenal Apa Itu Greenwashing
Ahli lingkungan Jay Westerveld menciptakan istilah "greenwashing" pada tahun 1986 dalam sebuah esai kritis yang terinspirasi oleh ironi gerakan "save the towel" di hotel yang meminta para tamu untuk menggunakan kembali handuk mereka untuk menyelamatkan lingkungan. Pihak hotel lantas menikmati manfaat berupa biaya binatu yang lebih rendah.
Dilansir dari businessnewsdaily.com, ide ini muncul di masa ketika sebagian besar konsumen menerima berita terutama dari televisi, radio, dan media cetak, sehingga mereka tidak memiliki kemewahan untuk memeriksa fakta melalui internet seperti yang kita lakukan saat ini.
Perusahaan yang terlibat dalam greenwashing dalam skala luas telah menjadi berita utama selama bertahun-tahun. Greenwashing adalah upaya untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan produk ramah lingkungan, baik itu berarti produk yang lebih alami, lebih sehat, bebas dari bahan kimia, dapat didaur ulang, atau kurang boros sumber daya alam.
Banyak perusahaan telah terlibat dalam greenwashing melalui siaran pers dan iklan yang menggembar-gemborkan energi bersih atau upaya pengurangan polusi. Pada kenyataannya, perusahaan mungkin tidak membuat komitmen yang berarti terhadap inisiatif ramah lingkungan. Singkatnya, perusahaan membuat klaim yang tidak berdasar bahwa produk mereka aman bagi lingkungan atau memberikan manfaat hijau, terlibat dalam greenwashing.
Undang-Undang untuk Mencegah Greenwashing
Tentu saja, tidak semua perusahaan terlibat dalam greenwashing. Beberapa produk benar-benar aman dan ramah lingkungan. Produk-produk ini biasanya datang dalam kemasan yang merinci perbedaan nyata dalam isinya dari versi pesaing.
Komisi Perdagangan Federal (FTC) A.S. membantu melindungi konsumen dengan menegakkan undang-undang yang dirancang untuk memastikan pasar yang kompetitif dan adil. FTC menawarkan panduan tentang bagaimana membedakan produk ramah lingkungan yang asli dari yang greenwashed:
- Pengemasan dan iklan harus menjelaskan klaim hijau produk dalam bahasa sederhana dan jenis yang dapat dibaca di dekat klaim tersebut.
- Klaim pemasaran lingkungan harus menentukan apakah klaim yang dibuat mengacu pada produk, kemasan, atau hanya sebagian dari produk atau kemasan.
- Klaim pemasaran produk tidak boleh melebih-lebihkan, secara langsung atau tersirat, atribut atau manfaat lingkungan.
- Jika suatu produk mengklaim manfaat dibandingkan dengan pesaing, klaim tersebut harus dibuktikan.
Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) menawarkan beberapa ilustrasi greenwashing di situs webnya, yang merinci pedoman sukarela untuk klaim greenwashing yang menipu. Di bawah ini adalah daftar yang berisi contoh klaim tidak berdasar yang akan dianggap sebagai greenwashing:
- Paket plastik berisi tirai kamar mandi baru diberi label "dapat didaur ulang". Tidak jelas apakah paket atau tirai kamar mandi dapat didaur ulang. Dalam kedua kasus, label menipu jika ada bagian dari paket atau isinya, selain komponen kecil, tidak dapat didaur ulang.
- Karpet area diberi label "50% lebih banyak konten daur ulang dari sebelumnya." Pabrikan meningkatkan konten daur ulang dari 2% menjadi 3%. Meskipun secara teknis benar, pesan tersebut menyampaikan kesan yang salah bahwa karpet tersebut mengandung sejumlah besar serat daur ulang.
- Kantong sampah diberi label “dapat didaur ulang”. Kantong sampah biasanya tidak dipisahkan dari sampah lain di tempat pembuangan akhir atau insinerator, sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk digunakan kembali untuk tujuan apa pun. Klaim ini artinya menipu karena menegaskan manfaat lingkungan di mana tidak ada manfaat yang berarti.
Ciri-Ciri Praktik Greenwashing
Berikut adalah beberapa ciri-ciri greenwashing yang dapat diperhatikan:
1. Hati-hati dengan "bahasa yang tidak jelas", misalnya kata atau istilah tanpa arti yang jelas (misalnya “ramah lingkungan”, “diproduksi secara berkelanjutan”, dll)
2. Produk berbahaya “dihijaukan” agar tampak aman (misalnya, rokok “ramah lingkungan”)
3. Menggunakan jargon atau informasi yang hanya dapat diperiksa atau dipahami oleh ilmuwan.
4. Tidak memberikan bukti klaim.
5. Menyajikan klaim atau data yang dibuat-buat sebagai fakta.
6. Menekankan satu atribut hijau kecil pada produknya, padahal yang lainnya tidak.
7. Perusahaan yang tidak transparan atau terbuka, dan tidak mengakui melakukan kesalahan.