Mengenal Muhammad Nursalim, Pejuang yang Dikubur Hidup-hidup di Benteng Pendem
Benteng Pendem Ngawi yang menjadi salah satu bukti kejayaan kolonial Belanda itu tidak hanya memiliki bangunan yang megah, tapi juga menyimpan sejarah kelam. Salah seorang tokoh pejuang bernama KH. Muhammad Nursalim dikubur hidup-hidup di dalam benteng tersebut.
Benteng Van Den Bosch atau yang dikenal dengan sebutan Benteng Pendem di Ngawi semakin tenar di masyarakat. Pesona bangunan klasik itu berhasil memikat masyarakat awam, pencinta fotografi, hingga para calon pengantin untuk melakukan prewedding di tempat bersejarah ini.
Benteng yang menjadi salah satu bukti kejayaan kolonial Belanda itu tidak hanya memiliki bangunan yang megah, tapi juga menyimpan sejarah kelam. Salah seorang tokoh pejuang bernama KH. Muhammad Nursalim dikubur hidup-hidup di dalam benteng tersebut.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
Tokoh Agama di Ngawi
©2020 Merdeka.com/situsbudaya.id
Dikutip dari langar.co, KH. Muhammad Nursalim dikenal sebagai seorang tokoh agama di Ngawi pada akhir abad-19. Kiai Nursalim diberi tugas oleh Pangeran Diponegoro untuk menggalang kekuatan di wilayah Ngawi. Pasalnya, saat itu Pangeran Diponegoro sudah tertangkap oleh Belanda. Sedangkan, kekalahan pasukannya di Ngawi dinilainya masih terlalu dini.
Dalam buku Jejaring Ulama Diponegoro (2019), Zainul Bilal Bizawie menyatakan bahwasanya KH. Muhammad Nursalim merupakan putra dari Kiai Maktub, seorang Tumenggung Rojo Niti. Bizawie juga menyebut, dulunya kawasan Benteng Pendem adalah sebuah pesantren.
Pengikut Diponegoro yang Gigih
©2020 Merdeka.com/liputan6.com
Meskipun Pangeran Diponegoro telah ditangkap, Kiai Nursalim tetap gigih melawan pemerintahan kolonial Belanda. Antara tahun 1830-1839 ia bersama para pengikutnya tetap melakukan pembangkangan terhadap Belanda.
Dalam beberapa kali pertempuran, Kiai Nursalim dikisahkan mampu meloloskan diri dari peluru Belanda. Namun, Belanda tak kalah akal. Melalui sebuah siasat, Belanda berhasil menangkap sang kiai. Ia pun langsung dibawa ke dalam banteng.
Sesampainya di sana, ia diberondong peluru. Namun, tak satupun yang bersarang di tubuhnya. Ketika disiksa dengan senjata tajam dan pentungan, tubuh Kiai Nursalim juga kebal.
Akhirnya, ia diikat dengan tali tambang. Dalam kondisi terikat dan tak bisa bergerak itulah, Kiai Nursalim dikubur hidup-hidup oleh kolonial Belanda. Tidak jauh dari sel tempatnya dipenjara itulah, sang kiai mengembuskan napas terakhirnya.
Sudah Dipugar
©2020 Merdeka.com/mistikus-sufi.blogspot.com
“Makam Mbah Muhammad Nursalim di Benteng Pendem tentu membawa aib pada Belanda karena Belanda ogah mencampuradukkan antara kepentingan orang mati dengan mereka yang masih hidup. Belanda pasti punya komplek pemakaman sendiri baik bagi kalangan mereka sendiri maupun kalangan musuh-musuhnya yang berbeda dengan tempat tinggalnya sehingga tidak mungkin orang Belanda menanam mayat musuhnya di kediamannya. Mbah Muhammad Nursalim adalah pengecualian itu. Makamnya di Benteng Pendem menunjukkan kapasitas sang pahlawan dan itu mencipratkan citra negatif ke pihak penjajah karena ada mayat yang tertanam di tempat mereka sehari-hari hidup. Makamnya di Benteng Pendem menunjukkan kapasitas sang pahlawan dan itu mencipratkan citra negatif ke pihak penjajah karena ada mayat yang tertanam di tempat mereka sehari-hari hidup,” tulis Mashuri Alhamdulillah dalam artikelnya yang berjudul Makam KH. Muhammad Nursalim, Kisah Lain di Balik Benteng Pendem Ngawi.
Dulu, makam Kiai Nursalim hanya berupa gundukan tanah dan bersemak. Tidak ada nisan yang menerangkan namanya, hanya ada sebuah pohon kamboja. Kini, makamnya telah dipugar dengan keramik biru laut. Lengkap dengan nisan yang bertuliskan nama sang kiai, tapi tidak tertera tanggal kelahiran dan kematiannya.
Pemugaran makam sang kiai dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1992 oleh Komandan Batalyon Armed 12 sebagai bentuk penghargaan terhadap seorang pahlawan bangsa yang telah menumbuhkan aib pada nilai-nilai hidup yang dianut kolonial Belanda.