Moralitas Adalah Nilai yang Berhubungan dengan Baik dan Buruk, Ini Penjelasannya
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa moralitas adalah nilai yang berhubungan dengan suatu hal yang baik dan buruk. Moralitas sendiri merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal, dan menjadi ciri yang membedakan manusia dengan binatang.
Moralitas adalah kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup pengertian tentang baik, buruknya perbuatan manusia, mengutip W. Poespoprodjo dalam buku Filsafat Moral: Kesusilaan dalam Teori dan Praktek.
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa moralitas adalah nilai yang berhubungan dengan suatu hal yang baik dan buruk. Moralitas adalah suatu fenomena manusiawi yang universal, dan menjadi ciri yang membedakan manusia dengan binatang.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan HUT Kodam Jaya diperingati? Setiap tanggal 24 Desember diperingati HUT Kodam Jaya.
-
Apa itu Ragit Jalo? Secara kasat mata, ragit jalo memiliki bentuk yang mirip dengan jala atau jaring yang dilipat-lipat hingga seperti segitiga. Ragit jalo ini tak jauh berbeda dengan roti jala khas India. Tak ketinggalan, ragit jalo disajikan dengan kuah kari yang lezat.
-
Apa itu kue talam jagung? Kue talam merupakan salah satu jenis kue tradisional Indonesia yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
Sebab pada binatang tidak ada kesadaran tentang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh, yang pantas dan tidak pantas, dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Sementara pada manusia ada keharusan moral, di mana keharusan moral adalah hukum yang mewajibkan manusia melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Berikut penjelasan selengkapnya mengenai moralitas adalah nilai yang berhubungan dengan baik dan buruk, yang menarik untuk Anda pelajari.
Asal Kata Moralitas
Moralitas adalah nilai yang berhubungan dengan baik dan buruk. Moralitas berasal dari kata 'moral', yang diambil dari bahasa Latin mos (jamak, mores) yang berarti kebiasaan atau adat. Moralitas secara lughowi juga berasal dari kata mos dalam bahasa Latin (jamak, mores) yang berarti kebiasaan, adat istiadat.
Sementara, kata ’bermoral’ mengacu pada bagaimana suatu masyarakat yang berbudaya berperilaku. Kata moralitas juga merupakan kata sifat latin moralis, mempunyai arti sama dengan moral hanya ada nada lebih abstrak.
Kata moral dan moralitas memiliki arti yang sama. Untuk itu, dalam pengertiannya lebih ditekankan pada penggunaan moralitas, karena sifatnya yang abstrak. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk.
Moralitas adalah produk agama dan budaya. Setiap agama dan budaya di dunia memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama. Jadi, penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Wilayah geografis, agama, keluarga, dan pengalaman hidup semuanya memengaruhi moral. Dan, perlu juga Anda ketahui bahwa moral adalah sebuah konsep yang bisa berubah seiring perkembangan peradaban manusia.
Pengertian Moralitas Menurut Para Ahli
Moralitas memiliki definisi-definisi yang disampaikan oleh banyak ahli. Umpamanya, W.Poespoprodjo mendefinisikan moralitas adalah ”kualitas dalam perbuatan manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau buruk. Moralitas mencakup tentang baik buruknya perbuatan manusia.
Sedangkan Imanuel Kant berpendapat bahwa moralitas adalah kesesuaian sikap dan perbuatan dengan norma hukum batiniah, yakni apa yang dipandang sebagai kewajiban. Moralitas akan tercapai apabila manusia menaati hukum lahiriah bukan lantaran hal itu membawa akibat yang menguntungkan atau takut pada kuasa sang pemberi hukum, melainkan diri sendiri menyadari bahwa hukum itu merupakan kewajiban.
Burhanuddin Salam dalam bukunya yang berjudul Etika Sosial Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia membagi definisi moralitas menjadi dua. Pertama, moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup secara baik sebagaimana manusia.
Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-petuah, nasihat, wejangan, peraturan, perintah dsb, yang diwariskan secara turun temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar ia benar-benar menjadi manusia yang baik.
Kedua, moralitas adalah tradisi kepercayaan dalam agama atau kebudayaan tentang perilaku yang baik dan buruk. Moralitas memberi manusia aturan atau petunjuk konkrit tentang bagaimana ia harus hidup, bagaimana ia harus bertindak sebagai manusia yang baik, dan bagaimana menghindari perilaku-perilaku yang tidak baik.
Sedangkan, menurut KBBI moralitas adalah sopan santun dan segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun. Moralitas adalah istilah yang menggambarkan nilai-nilai tertentu dari kelompok tertentu pada titik waktu tertentu. Kebanyakan moral tidak tetap. Mereka biasanya bergeser dan berubah seiring waktu.
Jenis-Jenis Moralitas
Seperti yang sudah dijelaskan secara panjang lebar di atas, moralitas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau adat sopan santun. Moralitas pada praktiknya lantas dibagi menjadi beberapa jenis atau macam, yakni sebagai berikut:
1. Moralitas objektif. Moralitas objektif adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai suatu perbuatan yang telah dikerjakan, bebas dari pengaruh-pengaruh pihak pelaku.
2. Moralitas subyektif. Moralitas subyektif adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai perbuatan yang dipengaruhi pengertian dan persetujuan si pelaku sebagai individu, dalam hal ini dipengaruhi latar belakang,kondisi pendidikan dan sifat pribadi.
3. Moralitas intrinsik. Moralitas intrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatanmenurut hakikatnya bebas dari setiap bentuk hukum positif.
4. Moralitas ekstrinsik. Moralitas ekstrinsik adalah moralitas yang memandang perbuatan sebagai sesuatu yang diperintahkan atau dilarang oleh seseorang yang berkuasa atau hukum positif, baik dari manusia atau dari Tuhan.