Pembangunan Infrastruktur di Bojonegoro Tuai Kritik, Mahasiswa Lakukan Ini di Jalan
Beberapa mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bojonegoro (Unigoro) melakukan aksi teatrikal menggoreng telur di pinggir jalan untuk mengkritik udara di daerah setempat yang semakin panas. Ini fakta selengkapnya.
Beberapa mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bojonegoro (Unigoro) melakukan aksi teatrikal menggoreng telur di pinggir jalan untuk mengkritik udara di daerah setempat yang semakin panas. Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro disebut menjadi biang kerok yang menyebabkan udara semakin panas.
“Selamat siang dari Bojonegoro yang panas karena adanya pembangunan yang sangat signifikan,” ujar juru bicara aksi, dikutip dari akun Instagram @bojonegoromatoh_, Minggu (24/10/2021).
-
Kapan Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Ada sejumlah daerah yang sempat menjadi Ibu Kota Jawa Timur selain Kota Surabaya. Daerah-daerah ini menjadi pusat pemerintahan Jatim sejak 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949.
-
Dimana Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Mengutip Instagram @maliogorostory, Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi ibu kota Provinsi Jawa Timur di masa silam.
-
Apa saja yang menjadikan Bojonegoro penting bagi Jawa Timur? Kabupaten Bojonegoro merupakan salah satu daerah di bagian barat Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dikenal dengan sebutan kota banjir ini merupakan wilayah penting bagi Jawa Timur sejak dulu.
-
Kenapa Bojonegoro pernah menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Pemindahan Ibu Kota Jawa Timur, selama kurun waktu 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949, terjadi berkali-kali karena serangan dan intervensi oleh sekutu.
-
Kapan Sujiwo Tejo tampil di acara Jagong Budaya di Bojonegoro? Budayawan Sujiwo Tejo menyemarakkan acara Jagong Gayeng bertemakan "Budaya Rasa Melu Handarbeni" di Pendopo Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojoengoro, akhir pekan lalu.
-
Di mana letak Negeri Atas Angin di Bojonegoro? Atas Angin adalah sebutan untuk kawasan perbukitan di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro.
Keberlangsungan Aksi
Empat mahasiswa berkaus hitam memulai aksinya dengan menyampaikan kondisi udara di Kabupaten Bojonegoro yang semakin panas lantaran banyaknya pohon yang ditebang saat pelaksanaan pembangunan infrastruktur.
Selanjutnya, mereka melakukan aksi memasak telur orak-arik dengan memanfaatkan udara panas Bojonegoro.
“Pemerintah memberi alternatif memasak tanpa biogas, dengan pohon-pohon ditumbangi untuk pembangunan, Bojonegoro semakin panas, bisa dipakai masak telur,” ujar mahasiswa lainnya.
Tuai Beragam Komentar
Aksi sekelompok mahasiswa tersebut menuai pro dan kontra dari warganet. Beberapa warganet memandang aksi tersebut dengan kacamata positif, sementara beberapa lainnya justru memberi kritik kepada para mahasiswa ini.
“Yaa. Saya lewat jalurkota dulu sangat rindang dan sejuk. Tetapi kaget ketika lewat agak panas. Saya melihatnya berubah. Semoga bisa lekas hijau kembali,” komentar pemilik akun Instagram @mtokorizkybanyulangit.
“Mahasiswa saiki… Ada saja cara untuk cari sensasi… Memang bener kata Enau, krisis solusi susah mengubah tabiatnya,” tulis @muhammad_syifa_bjn.
“Wkwkkw bukan salah pembangunannya tapi memang cuaca lagi ekstrem yang panas bukan Bojonegoro saja kota-kota lain juga panas bro,” komentar @ajib_leo.
“Suara hati yang terwakilkan ki,” tulis pemilik akun Instagram @shntya.dwput.