Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Jangan Hanya Beton-Beton, Perhatikan Estetika dan Lingkungan
Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Jangan Hanya Beton-Beton, Perhatikan Estetika dan Lingkungan
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pembangunan infrastruktur tak sebatas pada membuat beton. Jokowi meminta pembangunan juga dilakukan dengan memperhatikan keindahan estetika hingga aspek lingkungan. Aspek itu jadi tingkatan selanjutnya yang diperhatikan oleh para kontraktor.
"Mestinya kita ini sudah melangkah ke level atas, bukan hanya konstruksinya tapi juga estetikanya, lingkungan juga harus dilihat. Larinya mesti kesana, tidak hanya membangun beton, beton, beton," tegas Jokowi dalam Refleksi dan Catatan 10 Tahun Pemerintagan Jokowi di Bidang Konstruksi, Infrastruktur, dan Investasi, di Jakarta, Rabu (31/7).
Jokowi mengatakan, aspek estetika dan lingkungan selalu jadi perhatian ketika meresmikan sebuah proyek infrastruktur.
"Saya sudah berapa kali (bersama) pak Menteri kalau saya ke lapangan meresmikan atau melihat progres perkembangan sebuah proyek pasti saya tegur kalau berkaitan dengan landscape, estetika, lingkungan karena ini ke depan aka menjadi hal yang sangat penting," tuturnya.
Jokowi menyinggung soal siasat pengusaha yang membanting harga dan menurunkan biaya untuk produksinya. Termasuk menurunkan harga perkiraan sendiri (HPS) yang berpengaruh pada kualitas bangunan.
"Jadi, kalau sudah anggarannya di bawah HPS-nya sudah di bawah 80 persen jangankan soal estetika, jangankan soal lanskap, jangankan soal lingkungan, jadi baik saja belum tentu. Bener ndak?," tanya dia.
"Karena anggarannya dipangkas terlalu banyak makanya 'yang penting jadi' itu yang berbahaya," sambung Jokowi seraya direspons dengan tepuk tangan audiens.
"Kok ditepuk tangani?," ucap nya lagi.
Kendati demikian, Jokowi mengakui tidak ada anggaran untuk memastikan estetika dari sebuah bangunan. Maka, hal itu perlu jadi perhatian sejak proses konstruksi awal.
"Karena memang tidak ada anggarna untuk mempercantik bangunan itu. Kita harus mulai dengan estetika, keindahan, lanskap, lingkungan, sekali lagi saya ulang-ulang," ujarnya.
Dia meminta pengusaha yang tergabung di Gapensi melihat aspek keindahan bangunan dalam proses konstruksi.
"Oleh sebab itu saya minta Gapensi sebagai salah satu asosiasi jasa konstruksi terbesar dalam menghasilkan karya konstruksi betul-betul harus semakin berkualitas," tegasnya.