Pengertian Hewan Ovipar, Ciri-Ciri, dan Contohnya yang Menarik Dipelajari
Keberagaman hewan ovipar yang ada di alam memperlihatkan betapa uniknya cara berkembang biak mereka.
Hewan ovipar merupakan kelompok hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, di mana embrio tumbuh dan berkembang di luar tubuh induknya. Metode reproduksi ini umumnya ditemukan pada berbagai jenis hewan seperti burung, reptil, ikan, dan serangga.
Proses penetasan telur dari hewan ovipar memiliki beragam mekanisme, tergantung pada spesies dan lingkungan tempat hidupnya. Cara bertelur ini memberikan keuntungan tersendiri dalam hal adaptasi dan kelangsungan hidup keturunan, karena memungkinkan banyak telur dihasilkan dalam satu siklus reproduksi.
-
Kapan hewan purba seperti Semut Martialis Heureka berevolusi? Semut Martialis heureka ditemukan di Amazon Brasil dan diyakini telah berevolusi sekitar 120 juta tahun lalu.
-
Kapan tulang hewan berisi biji henbane hitam ditemukan? Tulang tersebut berasal dari antara tahun 70 dan 100 Masehi berdasarkan model keramik dan bros kawat yang ditemukan di lubang berlumpur yang sama.
-
Apa yang menjadi keunikan dari hewan purba Odaraia alata? Studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Proceedings B mengungkapkan bahwa arthropoda sepanjang 20 cm ini bukan hanya perenang hebat dengan 30 pasang kaki – yang menurut penulis merupakan struktur yang cukup rumit – tetapi juga memiliki rahang bawah.
-
Untuk apa tulang-tulang hewan diletakkan di tempat tersebut? Tampaknya mereka berkumpul untuk melakukan ritual khusus dalam suatu kegiatan dengan cara menaruh tanduk-tanduk dan tengkorak hewan sebagai bagian dari ritual ritual ini.
-
Hewan seperti apa yang ditemukan hidup tanpa oksigen? Sebuah parasit mirip ubur-ubur bernama Henneguya salminicola, yang ditemukan hidup di dalam otot ikan salmon, ternyata tidak memerlukan oksigen untuk bertahan hidup.
-
Di mana Si Oyen ditangkap? Akhirnya tim pemadam kebakaran diminta menangkap kucing tersebut dan berhasil saat bersembunyi di gerobak pedagang.“Warga sekitar coba menangkap namun gagal. Tak lama kemudian sejumlah korban serangan melaporkan ke pihak berwenang agar si Oyen dapat ditangkap,” tulis keterangan dalam video itu.
Keberagaman hewan ovipar yang ada di alam memperlihatkan betapa uniknya cara berkembang biak mereka. Misalnya, burung dan reptil mengerami telur mereka hingga menetas, sedangkan sebagian besar ikan dan serangga hanya meletakkan telur di tempat yang dianggap aman dan membiarkannya berkembang secara mandiri.
Strategi reproduksi ini memungkinkan berbagai spesies ovipar untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda, mulai dari perairan, daratan, hingga udara. Selain itu, telur hewan ovipar memiliki struktur yang bervariasi, dengan cangkang atau selaput pelindung yang berfungsi untuk menjaga embrio dari gangguan eksternal.
Beberapa hewan memiliki telur yang berukuran besar dan bercangkang keras, seperti pada burung, sementara yang lain memiliki telur kecil dengan cangkang lunak atau transparan, seperti pada ikan. Adaptasi ini menunjukkan bagaimana hewan ovipar berevolusi untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup keturunannya, menjadikan mereka bagian penting dari keanekaragaman hayati di bumi.
Menarik untuk mengetahui secara lebih lengkap mengenai klasifikasi hewan yang satu ini. Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan mengenai hewan ovipar. Semoga bermanfaat.
Pengertian Hewan Ovipar
Hewan ovipar atau yang dikenal dengan hewan bertelur adalah hewan yang embrionya memang berkembang di dalam telur. Dalam studi milik Wei Go et al., tahun 2019 dalam National Library of Medicine disebutkan bahwa oviparitas (bertelur) adalah pola reproduksi di mana betina bertelur yang terus berkembang secara mandiri dari induknya (dikeluarkan dari tubuh induk betina) hingga menetas.
Sementara itu, Rebecca A.Czaja et al., dalam jurnal mereka yang berjudul “The Role of Nest Depth and Site Choice in Mitigating the Effects of Climate Change on an Oviparous Reptile” tahun 2020 menyebutkan bahwa hewan ovipar sangat rentan dengan perubahan iklim karena perkembangan dan kelangsungan hidup telur sangat dipengaruhi oleh suku sekitar dalam sarang.
Hal ini terutama pada spesies dengan dengan pengasuhan induk minimal karena pengasuhan seperti itu akan memberikan peluang bagi induk untuk mempengaruhi suhu sarang setelah oviposisi. Suhu sarang memiliki dampak luas pada keberhasilan penetasan, waktu inkubasi dan tingkat pertumbuhan tukik serta efek tidak langsung pada ukuran tukik dan tingkat aktivitas tukik pada kura-kura, kadal, dan ular.
Spesies ovipar dengan penentuan jenis kelamin yang bergantung pada suhu, mempunyai tantangan tambahan karena perubahan suhu lingkungan dapat mengubah rasio jenis kelamin dalam suatu populasi. Peningkatan suhu inkubasi rata-rata sekecil 1–2 °C selama perkembangan telur dapat mengakibatkan rasio jenis kelamin yang sangat miring pada ikan dan kura-kura.
Fluktuasi suhu yang lebar selama perkembangan juga dapat mengubah rasio jenis kelamin. Hewan ovipar dapat mengimbangi perubahan kondisi lingkungan sebelum inkubasi dengan mengubah di mana dan bagaimana mereka membangun sarangnya. Reptil, kura-kura dan kadal adalah contoh hewan ovipar yang memilih lokasi sarang yang memengaruhi kondisi lingkungan tempat telurnya berkembang.
Ciri-Ciri Hewan Ovipar
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri hewan ovipar yang dapat membantu pemahaman Anda secara lebih komprehensif mengenai kelompok hewan ini:
1. Berkembang Biak dengan Cara Bertelur
Hewan ovipar berkembang biak dengan cara mengeluarkan telur sebagai media untuk pertumbuhan embrionya. Telur tersebut diletakkan di luar tubuh induk, di mana embrio akan tumbuh dan berkembang hingga menetas menjadi individu baru. Proses bertelur ini adalah karakteristik utama yang membedakan hewan ovipar dari jenis reproduksi lainnya seperti vivipar (melahirkan) dan ovovivipar (bertelur dan menetas di dalam tubuh induk).
2. Telur Memiliki Cangkang atau Selaput Pelindung
Telur hewan ovipar biasanya dilindungi oleh cangkang atau selaput pelindung untuk menjaga embrio dari kerusakan fisik dan gangguan lingkungan. Pada burung, cangkang telur umumnya keras dan terbuat dari kalsium karbonat, sementara pada reptil, cangkang bisa lebih fleksibel. Pada ikan dan serangga, telur sering kali memiliki selaput yang lebih tipis atau transparan.
3. Tidak Selalu Ada Peran Induk dalam Penetasan
Pada beberapa hewan ovipar, seperti sebagian besar ikan dan serangga, induk tidak terlibat dalam proses penetasan setelah telur diletakkan. Sebaliknya, pada burung dan beberapa reptil, induk biasanya mengerami telur untuk menjaga suhu yang optimal hingga telur menetas. Hal ini menunjukkan variasi dalam pola asuh dan strategi bertahan hidup di kalangan hewan ovipar.
4. Jumlah Telur yang Dihasilkan Cenderung Banyak
Hewan ovipar biasanya menghasilkan sejumlah besar telur dalam satu kali siklus reproduksi. Hal ini untuk meningkatkan peluang kelangsungan hidup keturunan, karena tidak semua telur atau anak yang menetas akan selamat dari predasi atau kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan. Misalnya, seekor ikan dapat mengeluarkan ratusan hingga ribuan telur dalam satu kali bertelur.
5. Proses Perkembangan Embrio Terjadi di Luar Tubuh Induk
Pada hewan ovipar, perkembangan embrio terjadi sepenuhnya di luar tubuh induk. Setelah telur dikeluarkan, embrio di dalamnya akan mendapatkan nutrisi dari cadangan makanan yang disediakan di dalam telur, seperti kuning telur, hingga siap menetas. Hal ini berbeda dengan hewan vivipar yang embrionya berkembang di dalam tubuh induk dan mendapatkan nutrisi langsung dari induk.
6. Ditemukan pada Berbagai Kelompok Hewan
Hewan ovipar ditemukan di berbagai kelompok hewan, termasuk burung, reptil, ikan, amfibi, dan serangga. Meskipun cara bertelur mereka bervariasi, semuanya memiliki kesamaan dalam hal mengeluarkan telur sebagai cara berkembang biak. Keberagaman ini menunjukkan bahwa metode reproduksi ovipar dapat beradaptasi dengan berbagai jenis habitat dan kondisi lingkungan.
Contoh Hewan Ovipar
Berikut adalah beberapa contoh hewan ovipar dari berbagai kelompok:
Ayam
Ayam adalah contoh klasik hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur. Telurnya memiliki cangkang keras yang melindungi embrio di dalamnya. Ayam betina biasanya mengerami telur untuk menjaga suhu yang optimal hingga menetas menjadi anak ayam.
Ikan Lele
Ikan lele adalah contoh ikan yang berkembang biak dengan cara bertelur. Telur lele biasanya diletakkan di perairan dangkal yang aman, dan setelah beberapa hari, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva ikan.KatakKatak bertelur di air, dan telurnya memiliki lapisan jeli sebagai pelindung. Setelah telur menetas, anak katak yang disebut berudu akan tumbuh dan mengalami metamorfosis sebelum menjadi katak dewasa.
Burung Elang
Elang adalah salah satu burung pemangsa yang berkembang biak dengan bertelur. Elang betina biasanya akan mengerami telurnya di sarang yang terletak di tempat tinggi hingga menetas menjadi anak elang.Kura-KuraKura-kura juga merupakan hewan ovipar yang bertelur di daratan. Telur kura-kura memiliki cangkang yang agak keras, dan induknya sering kali mengubur telur tersebut di pasir untuk melindunginya dari predator.
Ular
Sebagian besar spesies ular berkembang biak dengan bertelur. Telur ular biasanya memiliki cangkang yang fleksibel dan diletakkan di tempat yang lembab atau tersembunyi untuk menjaga kelembapannya selama proses penetasan.
Kupu-Kupu
Kupu-kupu bertelur pada daun tumbuhan tertentu yang nantinya akan menjadi makanan bagi larva yang menetas. Telur kupu-kupu biasanya berukuran kecil dan ditempatkan di lokasi yang aman dari predator.
Penguin
Penguin merupakan burung yang hidup di wilayah dingin dan berkembang biak dengan cara bertelur. Telur penguin biasanya dierami oleh induk jantan, terutama selama musim dingin, hingga anak penguin menetas.