Potret Klampis Ireng, Tempat Bertapa Disebut Salah Satu Paling Angker di Jawa Timur
Klampis Ireng dikenal sebagai salah satu tempat keramat di Kabupaten Probolinggo, tempat orang-orang datang untuk menyepi dan berdoa memohon rezeki hingga jabatan. Tempat tersebut juga disebut sebagai salah satu paling angker di Jawa Timur.
Klampis Ireng dikenal sebagai salah satu tempat keramat di Kabupaten Probolinggo, tempat orang-orang datang untuk menyepi dan berdoa memohon rezeki hingga jabatan.
Secara geografis, Klampis Ireng berada di areal persawahan empat desa, yakni Desa Gandukepuh, Desa Sragi, Desa Paju, dan Desa Brotonegaran.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Kapan Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Ada sejumlah daerah yang sempat menjadi Ibu Kota Jawa Timur selain Kota Surabaya. Daerah-daerah ini menjadi pusat pemerintahan Jatim sejak 11 November 1945 hingga 24 Desember 1949.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Dimana Bojonegoro menjadi ibukota Provinsi Jawa Timur? Mengutip Instagram @maliogorostory, Kabupaten Bojonegoro pernah menjadi ibu kota Provinsi Jawa Timur di masa silam.
-
Kenapa Pilkada di Jawa Timur akan melawan kotak kosong? Hal ini membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) memberi tambahan waktu untuk perpanjangan pendaftaran pasangan calon (paslon) selama 3 hari."Ada lima daerah di Jatim yang hanya ada satu paslon yang mendaftar, atau calon tunggal. Sehingga akan diberi tambahan waktu perpanjangan pendaftaran paslon sebanyak 3 hari," kata Komisioner KPU Jatim, Choirul Umam, Jumat (30/8).
Saat memasuki kawasan Klampis Ireng, banyak dijumpai pepohonan sehingga suasananya sejuk dan asri. Di gerbang depan, terdapat dua patung semar bercat hitam menyambut kedatangan pengunjung. Ada pula plang bertuliskan Petilasan Eyang Ismoyo.
Setelah melewati gerbang depan, membentang jalan selebar 1 meter dengan panjang 15 meter menuju tengah lokasi. Tepat di tengah-tengahnya, ada gazebo berbentuk lingkaran dan sebuah tabung yang diyakini bekas tumbuhnya pohon Klampis. Dikutip dari liputan6.com, tempat ini juga dijuluki sebagai salah satu tempat paling angker di Jawa Timur.
"Kalau yang tengah itu ada pohon Klampis Ireng. Pohonnya besar sampai menjulang tinggi," ujar sesepuh Petilasan Eyang Ismoyo, Syamsi (87).
Didatangi Banyak Orang
©2022 Merdeka.com/liputan6.com
Menurut Syamsi, petilasan itu banyak didatangi orang, baik dari Kabupaten Ponorogo maupun dari luar Pulau Jawa.
"Banyak warga dari luar Ponorogo. Papua ada, Sumatera ada, Sulawesi ada," terangnya.
Di sana, orang-orang datang untuk menyepi dan bertapa. Mereka juga berdoa agar bisa keluar dari permasalahan yang mereka hadapi.
"Ada yang punya utang, ke sini bertapa berhari-hari, entah melakukan ritual apa. Terus balik lagi. Tapi hasilnya saya tidak tahu," imbuhnya.
Adakalanya pejabat juga datang untuk menyepi di Klampis Ireng. Mereka, kata Syamsi, berdoa meminta jabatan lebih tinggi atau kenaikan pangkat.
Bupati Ponorogo yang menjabat sejak 1994 hingga 2004, Markum Singodimejo, diceritakan hampir setiap hari mengunjungi Klampis Ireng.
"Pak Markum setiap hari ke Klampis Ireng. Hampir setiap malam," jelasnya.
Syamsi menjelaskan, sebelum melakukan pembangunan Gedung Sasana Krida Praja, membuka Jalan Baru, membuat GOR Singodimejo dan membuat patung-patung singa serta reog yang kini jadi ikonik Kabupaten Ponorogo, Bupati Markum selalu minta izin dengan datang ke Petilasan Eyang Ismoyo.
"Pak Markum minta izin dan sampai sekarang bangunan-bangunannya masih berdiri kokoh," ungkapnya.
Kerajaan Gaib
Salah satu sesepuh di Kabupaten Ponorogo, Ki Purbo Sasongko mengatakan bahwa Klampis Ireng adalah kerajaan gaib. Menurut dia, Patung Semar yang diletakkan di depan gerbang merupakan simbol keberadaan Kyai Semar di lokasi.
"Kalau bertapa di sini pusaran energinya kuat dan bagus, apalagi lokasi ini juga tertua di Ponorogo dibandingkan Wengker," jelasnya.
Di sisi lain, Klampis Ireng juga dikaitkan dengan rumor banyaknya orang hilang di kawasan tersebut. Purbo mengatakan bahwa pengunjung hilang disebabkan oleh niat mereka yang tidak baik.
"Ada juga yang bilang orang dari luar kota niatnya ke sini, sama keluarga dicari nggak ada. Pernah kejadian," imbuhnya.
Beberapa orang dari luar kota yang mengunjungi Petilasan Mbah Ismoyo dan Klampis Ireng mengaku ingin keluar dari persoalan hidup yang membelit. Mereka datang dari berbagai daerah seperti Banten, Lampung, dan Banyuwangi rela menginap berhari-hari di tempat tersebut.
"Saya di sini sudah tiga hari, bantu bersih-bersih lokasi," pungkas warga Banyuwangi yang datang ke Klampis Ireng.