Semua Agama Benar bagi Pengikutnya, Gus Miftah Bekali Narapidana di Madiun dengan Ini
Di hadapan para narapidana, Gus Miftah menegaskan bahwa semua agama benar bagi para pengikutnya. Ini fakta selengkapnya.
Gus Miftah menjadi pembicara dalam obrolan rasional aktual spiritual intelektual (ORASI) Kebangsaan di Lapas Kelas I Madiun yang bertujuan menangkal radikalisme dan memantapkan nilai ideologi Pancasila di kalangan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di lapas tersebut.
Pada kesempatan tersebut Gus Miftah menyampaikan bahwa Indonesia memiliki enam kamar besar, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Untuk itu, diperlukan sikap saling menghargai agar situasi negara damai.
-
Apa yang terjadi pada Pilkada di Jawa Timur? Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di lima wilayah di Jawa Timur dipastikan akan melawan kotak kosong.
-
Siapa yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Kapan Jawa Timur meraih penghargaan insentif fiskal? Atas Keberhasilan itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendapatkan penghargaan insentif fiskal yang diserahkan langsung Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin kepada Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak mewakil Khofifah, dalam acara Rakornas dan Penyerahan Insentif Fiskal atas Kinerja Penanggulangan Kemiskinan Ekstrem 2023, di Istana Wapres Jakarta, Kamis(9/11).
-
Mengapa Aming dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur? Keluarga jadi salah satu faktor terpenting bagi seorang anak. Hal ini dirasakan Aming Aminoedhin, seniman yang dijuluki Presiden Penyair Jawa Timur.
-
Apa yang menjadi sorotan Kantor Berita Amerika tentang OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
-
Siapa yang menyatakan bahwa masyarakat Jawa Timur memiliki karakteristik khusus? Menurut Mohammad Noer, masyarakat Jawa Timur dinamis, agresif dan memiliki karakteristik khusus. "Agar diterima menjadi pimpinan di Provinsi Jawa Timur maka harus mau melayani rakyat, tahu menempatkan diri serta mampu mengayomi rakyat," ujarnya, dikutip dari laman resmi disperpusip.jatimprov.go.id.
"Kembali ke kamar masing-masing dan jangan mengganggu umat beragama yang lain. Semua agama adalah benar bagi penganutnya," tegas Gus Miftah saat Orasi Kebangsaan di Lapas Kelas 1 Madiun, Jumat (24/2/2023).
Mencintai Negara
©2022 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho
Dai kondang tersebut menjelaskan bahwa mencintai negara adalah bagian dari iman. Hal ini sesuai dengan resolusi jihad yang digagas Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari pada 22 Oktober 1945.
"Kita harus mencintai Indonesia karena di negara inilah kita lahir, besar, dan hidup. Sudah menjadi kewajiban kita mencintai NKRI," tegas Gus Miftah, dikutip dari Antara.
Dia mengimbau, Warga Binaan Pemasyarakatan tidak mengabaikan tanggung jawab sebagai WNI. Caranya yakni dengan berperilaku baik dan tidak berulah di lapas.
"Lapas adalah lembaga pembinaan. Jalan dakwah substansinya adalah pembinaan," kata dia.
Menurut dia, menjadi orang penting itu baik, tetapi penting lagi menjadi orang baik. Dia pun mengimbau para narapidana agar memiliki cita-cita menjadi orang baik.
Pentingnya Jadi Orang Baik
Gus Miftah memberi wejangan kepada para narapidana tentang bagaimana cara menjadi orang baik. Pertama adalah menyadari kesalahan, kedua menyesali perbuatan salah dan niat untuk bertobat, kemudian ketiga adalah tidak akan mengulanginya.
Kakanwil Kemenkumham Jatim Imam Jauhari mengapresiasi kegiatan Orasi Kebangsaan dan berharap kegiatan tersebut memberikan dampak positif kepada seluruh petugas dan WBP di Lapas Madiun.
"Semoga ini menjadi jalan kebaikan untuk kita semua, terutama WBP. Sehingga saat keluar nanti mereka dapat diterima kembali dan memberikan efek positif kepada masyarakat sekitar tempat mereka tinggal," ujar Imam.
Sementara itu, Gus Miftah juga berkesempatan memberikan nama untuk pesantren yang berada di dalam lingkungan Lapas Madiun. Dia memilih nama "Hayatus Salam" yang artinya selamat hidupnya untuk pesantren tersebut.