Sisi Lain Natalius Pigai Menteri HAM RI, Anak Penjual Sayur yang Hobi Baca Buku
Anak penjual sayur di pinggir jalan ini memakai koteka hingga kelas 3 SD
Aktivis HAM asal Kabupaten Paniai, Natalius Pigai dilantik sebagai Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) RI pada Senin (21/10/2024). Presiden RI Prabowo Subianto menunjuk Pigai sebagai Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) pertama di Indonesia.
Mengutip Merdeka.com, selama ini Pigai dikenal sebagai sosok yang tak gentar memperjuangkan penegakan HAM di Indonesia, khususnya terkait hak-hak masyarakat Papua.Pigai pun membagikan perasaannya usai dilantik menjadi Menteri HAM RI pada Kabinet Merah Putih periode 2024-2029.
- Kelakuan Siswa SMP ini Bikin Ibu Guru Istighfar, Ditanya Kenapa Tak Kerjakan Tugas Malah Ngamuk Sampai Banting Buku
- 10 Tahun Tidak Ketemu, ini Sosok Guru Sanggar Lesti Kejora 'Tidak Pelit Ilmu'
- Bagi-Bagi Buku Bergambar Jan Ethes ke Siswa SD Surabaya Disorot, Ini Penjelasan Gibran
- Kumpulan Siswi Ini Beri Kejutan Ultah ke Guru, Bukan Bahagia Sang Guru Justru Langsung 'Jatuh Sakit'
"Saya merasa berpindah tempat dari kehidupan normal ke kehidupan formal. Pertama pindah tempat ke Kuningan (tapi) pekerjaannya sama yaitu pekerja kemanusiaan," ungkapnya, dikutip dari Merdeka.com.
Sebelumnya, Pigai adalah aktivis kemanusiaan yang banyak bekerja di lapangan. Kini, setiap hari ia meski berangkat ke kantor sebagai menteri.
Anak Penjual Sayur
Pigai menuturkan apa yang diperolehnya saat ini tak lepas dari perjuangan panjangnya. Sejak kecil, ia yang lahir dalam keluarga miskin hidup susah.
Mengutip Instagram @natalius_pigai, ibunya ialah penjual sayur di pinggir jalan. Meski hidup dalam kondisi sulit, sejak kecil Pigai selalu memiliki tekad kuat untuk mengubah nasib keluarga.
“Keluarga inti saya hidup miskin di belantara Papua. Hidup dalam keadaan telanjang, sampai kelas 3 SD saya masih pakai koteka. Tahun 1994 saya ke Jawa, ibu memberi uang Rp300 ribu. Tinggal di Yogyakarta dengan tukang becak,” jelas Pigai melalui sebuah unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (10/10/2024).
Sementara itu, sebagaimana aktivis HAM pada umumnya, Pigai memiliki hobi membaca buku. Bahkan, ia juga suka menuangkan buah pemikirannya menjadi tulisan.
Perjalanan Karier
Karier Pigai dalam pemerintahan dimulai sebagai juru parkir di Kementerian Transmigrasi RI. Perlahan-lahan ia naik level, ia kemudian menjadi tenaga honorer, calon pegawai negeri sipil (CPNS), lalu diangkat sebagai PNS.
Sejak pertama kali diangkat menjadi PNS, karier Pigai pun terus berkembang. Ia pernah dipercaya sebagai Kepala Seksi, Pejabat Eselon Fungsional dan Struktural, Staf Khusus Menakertrans RI, Pejabat Negara Pimpinan Lembaga Negara (Komnas HAM), dan kini puncaknya menjadi Menteri HAM RI.
“Pegawai Negeri rendahan yang mencapai puncak karier tertinggi. Jangan pernah menyerah wahai ASN, nasib kita tidak ada yang tahu,” ungkap Pigai dalam unggahan Instagramnya.
Minta Kenaikan Anggaran
Dua hari menjadi Menteri HAM RI, Natalius Pigai meminta kenaikan anggaran Kementerian HAM dari yang awalnya 64 miliar menjadi 20 triliun.
Pigai mengatakan kenaikan anggaran yang sangat signifikan akan ia gunakan untuk pemenuhan HAM masyarakat Indonesia yang terdiri dari sandang, pangan, dan papan.
Mengutip YouTube Liputan6, Pigai mengungkap sejumlah program yang akan ia laksanakan selama kepemimpinannya. Antara lain: program sadar HAM, yakni sosialisasi yang menyasar masyarakat di bawah 15 tahun agar lebih melek HAM. Program ini akan dilaksanakan di desa-desa di seluruh Indonesia.
Lebih progresif lagi, Pigai ingin mendirikan UNHAM, Universitas Hak Asasi Manusia di Indonesia.