Tabayyun adalah Upaya Mencari Kebenaran Suatu Hal, Berikut Penjelasannya
Tabayyun semakin dibutuhkan di era gegasnya informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Tabayyun semakin dibutuhkan di era gegasnya informasi yang belum terbukti kebenarannya.
Tabayyun adalah Upaya Mencari Kebenaran Suatu Hal, Berikut Penjelasannya
Tabayyun adalah istilah di agama Islam yang merujuk pada suatu sikap yang bisa diambil oleh seseorang tentang suatu informasi yang benar dan sesuai fakta. Tabayyun terhadap suatu berita yang didengar maupun dibaca mempunyai efek yang sangat besar terhadap masyarakat. Pengaruh berita ini dapat membentuk opini masyarakat terhadap sesuatu menjadi baik dan buruk.
Dalam Islam tidak boleh sembarangan dalam menerima dan menyebarkan suatu berita.
Seperti dalam firman Allah SWT. QS. Al-Hujurat 49: 6: "Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."
Perintah tabayyun merupakan peringatan, jangan sampai umat Islam melakukan tindakan yang menimbulkan dosa dan penyesalan akibat keputusan yang tidak didahului dengan tabayyun, yang bisa mencelakakan dan merugikan orang lain. Lantas, seperti apa sebenarnya praktik tabayyun tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia penjelasannya.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Apa yang dimaksud dengan tayamum? Tayamum adalah praktik bersuci dari hadas besar maupun kecil dengan mengusap wajah dan tangan menggunakan debu, tanah atau permukaan bumi lainnya yang bersih dan suci.
-
Apa arti dari tawadhu? Tawadhu artinya rendah hati. Tawadhu merupakan sikap rendah hati melekat pada seseorang. Sikap tawadhu menunjukkan adanya kesadaran atas kekurangan manusia di hadapan Allah SWT.
-
Kapan Adzam lahir? Balita yang lahir 11 Desember 2021 ini terlihat lebih kurus dari sebelumnya, dengan banyak spekulasi bahwa sakitnya Adzam menjadi penyebabnya.
-
Kapan tayamum menjadi batal? Tayamum akan langsung batal jika Anda telah menemukan air sebelum melakukan salat.
-
Apa arti kata "tahlil" dalam bahasa Arab? Tahlil berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti mengucap kalimat-kalimat tauhid ketika seseorang meninggal.
Pengertian Tabayyun
Dalam buku berjudul Akidah Akhlak yang diterbitkan Kementerian Agama RI, dijelaskan bahwa arti tabayyun adalah mencari kejelasan hingga terang dan benar.
Istilah tabayyun adalah bentuk tidak baku dari tabayun. Asal arti tabayyun adalah dari akar kata dalam bahasa arab tabayyana-yatabayyanu-tabayyanan. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan arti tabayyun atau tabayun adalah pemahaman atau penjelasan.
Dalam buku berjudul Kamus Arab-Indonesia oleh Ahmad Warson Munawwir, dijelaskan arti tabayyun atau tabayun dari akar kata itu adalah mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
Isalm memerintahkan untuk selalu ber-tabayyun atau tabayyun tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6. Diperintahkan bagi orang-orang beriman selalu bersungguh-sungguh mencari kejelasan agar tidak menimpakan musibah tanpa pengetahuan pada kaum lainnya.
Dalam dunia ilmu pengetahuan atau informasi, tabayyun adalah mencari suatu data dan fakta yang sebenarnya untuk dipahami atau dimanfaatkan.
Jadi pengertian tabayyun adalah meneliti dan menyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.
Ayat-Ayat Al-Qur'an Tentang Tabayyun
Di dalam Al-Quran, kata fatabayyanu disebutkan dua kali, yakni pada surah an-Nisa ayat 94 dan surah al-Hujurat ayat 6.
QS. An-Nisa' Ayat 94:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا ضَرَبْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَتَبَيَّنُوْا وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ اَلْقٰىٓ اِلَيْكُمُ السَّلٰمَ لَسْتَ مُؤْمِنًاۚ تَبْتَغُوْنَ عَرَضَ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۖفَعِنْدَ اللّٰهِ مَغَانِمُ كَثِيْرَةٌ ۗ كَذٰلِكَ كُنْتُمْ مِّنْ قَبْلُ فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ فَتَبَيَّنُوْاۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا
Yaaa aiyuhal laziina aamanuu izaa darabtum fii sabiilil laahi fatabaiyanuu wa laa taquuluu liman alqooa ilaikumus salaama lasta mu'minan tabtaghuuna 'aradal hayaatid dunyaa fa'indal laahi maghaanimu kasiirah; kazaalika kuntum min qablu famannnal laahu 'al
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka telitilah (carilah keterangan) dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan ”salam” kepadamu, ”Kamu bukan seorang yang beriman,” (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan dunia, padahal di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan nikmat-Nya kepadamu, maka telitilah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
QS. Al-Hujurat Ayat 6:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡۤا اِنۡ جَآءَكُمۡ فَاسِقٌ ۢ بِنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوۡۤا اَنۡ تُصِيۡبُوۡا قَوۡمًا ۢ بِجَهَالَةٍ فَتُصۡبِحُوۡا عَلٰى مَا فَعَلۡتُمۡ نٰدِمِيۡنَ
Yaaa ayyuhal laziina aamanuu in jaaa'akum faasqum binaba in fatabaiyanuuu an tusiibuu qawmam bijahalatin fatusbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiin
Artinya:
Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.
Tetapi kata yang hampir sama dengan kata tabayyun banyak disebutkan oleh Al-Qur'an, seperti kata tabayyana.
Kata ini disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak 10 kali yakni di Surah al Baqarah ayat 109, surah al-Baqarah ayat 256, surah al-Baqarah ayat 259, surah al-Anfal ayat 6, surah at-Tawbah ayat 114, surah al-Ankabut ayat 38, surah Muhammad ayat 25, surah Muhammad ayat 32, surah Ibrahim ayat 45, dan surah saba’ ayat 14.
Tata Cara Bertabayyun
Dalam kajian teori penelitian yang diterbitkan Universitas Islam Negeri Alauddin, ada enam metode atau tata cara bertabayyun:
1. Cara bertabayyun yang pertama dengan mengembalikan permasalahan kepada Allah, Rasul, dan orang yang pandai.
2. Cara bertabayyun yang kedua adakah dengan bertanya atau berdiskusi dengan orang yang menjadi objek dalam masalah tersebut.
3. Cara bertabayyun yang ketiga dengan memusatkan perhatian dengan baiik, merujuk kembali permasalahan jika ternyata belum jelas.
4. Cara bertabayyun yang keempat dengan mengambil pengalaman dan perhatian selama menjalin kehidupan dan pergaulan.
5. Cara bertabayyun yang kelima dengan mempertemukan dua pihak yang bertikai bila menghukum dan mengadili.
6. Cara bertabayyun yang keenam dengan mendengarkan secara langsung dari orang yang menjadi objek lebih dari satu kali antara waktu yang lama.
Manfaat Tabayyun
Adapun manfaat dari menerapkan sikap tabayyun dalam kehidupan, yaitu:
- Menghindari fitnah
Banyak masalah yang ditimbulkan akibat menuduh orang lain berbuat buruk. Nyatanya hal tersebut belum tentu terjadi.
Seperti kasus yang menimpa Aisyah ra. Ia telah dituduh dengan tuduhan palsu oleh Abdullaah bin Ubai bin Salul, gembong munafiqin Madinah. Isi tuduhan itu adalah bahwa Aisyah ra telah berbuat selingkuh dengan seorang lelaki bernama Shofwan bin Muathal. Padahal tak sedikitpun Aisyah ra melakukan tindakan tercela tersebut.
Namun karena gencarnya Abdullaah bin Ubai bin Salul menyebarkan kebohongan itu sehingga ada beberapa orang penduduk Madinah yang tanpa tabayyun ikut menyebarkan berita bohong tersebut.
Masalah ini membuat Aisyah begitu terpengaruh dan membuatnya menjadi stres. Sehingga Allah SWT menurunkan sebuah ayat yang mensucikan kembali Aisyah dari segala tuduhan keji tersebut yaitu dalam surat An-Nur ayat 11 yang berbunyi:
“Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar.”
- Menghilangkan kesalahpahaman
Manfaat bersikap tabayyun juga akan menghilangkan kesalahpahaman antar sesama. Karena segala permasalahan telah diketahui duduk perkaranya bersama-sama. Sehingga tak perlu lagi menimbulkan perdebatan.
Selain itu bersikap tabayyun juga akan semakin mempererat silaturahmi antar sesama. Silaturahim bisa saja punah hanya karena informasi yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Informasi yang salah dapat merusak hubungan yang sudah dibangun sejak lama. Untuk itu jagalah silaturahim dengan menjaga dan melaksanakan tabayyun sebelum menyebarkan berita ke khalayak umum.
- Informasi yang diberikan valid
Dengan adanya tabayyun maka segala informasi akan dipastikan terlebih dahulu kebenarannya. Jika berita itu benar adanya bolehlah disampaikan kepada orang lain. Jika tidak benar, jangan justru ikut menyebarkan berita bohong.
Selain itu, dengan bersikap tabayyun juga akan memberikan ketenangan dalam hati. Karena berita tersebut tentunya tidak akan menyakiti perasaan orang lain.
Perbedaan Tabayyun dan Takhayul
Untuk memahami perbedaan antara tabayyun dan takhayul, pertama-tama kita harus menelaahnya dari segi makna.
Tabayyun diartikan sebagai pemahaman atau penjelasan. Secara istilah tabayyun adalah meneliti dan menyeleksi suatu berita, tidak secara tergesa-gesa dalam memutuskan suatu permasalahan baik dalam perkara hukum, kebijakan dan sebaginya hingga sampai jelas benar permasalahnnya, sehingga tidak ada pihak yang merasa terdzolimi atau tersakiti dan terhindar dari perpecahan antar sesama manusia.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), takhayul adalah sesuatu yang hanya ada dalam khayal belaka; kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada atau sakti, tetapi sebenarnya tidak ada atau tidak sakti.
Dalam bahasa Arab melalui Mu’jam Musthalahat Fiqhiyyah yang dikutip dari muslim.or.id, takhoyyala adalah tergambarnya suatu hal dalam jiwa (pikiran). Dalam hal ini, takhayul adalah sama dengan berkhayal atau khayalan.
Dilihat dari arti atau maknanya saja, sudah dapat disimpulkan bahwa tabayyun dan takhayul adalah dua hal yang sama sekali berbeda. Berbeda arti, berbeda pula maksud penggunaan kata-katanya dalam kehidupan sehari-hari.