Viral karena Biaya Fantastis Pengambilan Foto dan Video, Ini 4 Fakta Unik Balai Pemuda Surabaya
Bangunan dengan gayaarsitektur eklektisisme ini jadi saksi masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Bangunan dengan gayaarsitektur eklektisisme ini jadi saksi masa kolonialisme Belanda di Indonesia.
Viral karena Biaya Fantastis Pengambilan Foto dan Video, Ini 4 Fakta Unik Balai Pemuda Surabaya
Kertas pengumuman terkait pengambilan foto dan video di Balai Pemuda Surabaya ramai diperbincangkan warganet. Tertera tulisan bahwa pengambilan foto dan video dikenai biaya Rp500 ribu per tiga jam.
- Viral Aksi Perempuan Suka Beri Hadiah Ulang Tahun Tak Biasa kepada Orang Terdekat, Ada Kelapa Muda Utuh hingga Grup Hadroh
- Viral Meriahnya Jalanan di Tasikmalaya Sambut HUT ke-79 Republik Indonesia, Bikin Takjub Warganet
- Kini Viral Jadi Wahana Selancar Warga, Ini Fakta Unik Bendungan Pleret yang Berusia 1 Abad Lebih
- Viral Momen Wanita Bantu Pedagang Tahu Bulat yang Gerobaknya Terbakar, Aksinya Tuai Pujian
Klarifikasi Pemkot
Kegaduhan yang diakibatkan pengumuman pengambilan foto dan video berbayar di Balai Kota Surabaya itu diklarifikasi pemkot setempat. Disbudpar Surabaya memastikan pemberlakuan foto dan video berbayar khusus untuk kepentingan komersial.
"Kalau hanya untuk pribadi ya gratis lah, bebas, karena itu tempat umum juga. Perlu digaris bawahi sekali lagi (berbayar) hanya untuk yang komersial,” ucap Kadisbudporapar Surabaya, Hidayat Syah, Rabu (17/1/2024) mengutip dari Liputan6.com.
Sejarah
Gedung di Jalan Gubernur Suryo 15 Embong Kaliasin Kecamatan Genteng Kota Surabaya ini dibangun pada tahun 1907, tepatnya pada masa kolonialisme Hindia-Belanda.
Bangunan ini bergaya eklektisisme, yakni campuran neo gothic, renaissance dan klasika romanika. Dulu, gedung ini menjadi pusat tempat rekreasi orang-orang Belanda untuk pesta, berdansa, dan bowling.
Saksi Perjuangan
Pada tahun 1907 – 1945, gedung ini bernama De Simpangsche Societeit. Pemiliknya adalah perkumpulan orang-orang Belanda bernama “De Simpangsche Societeit”. Pada tahun 1945, gedung ini berhasil dikuasai arek-Aarek Suroboyo yang tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI). Sayang, perlawanan sengit dari tentara Belanda mebuat arek-arek Suroboyo mundur. Gedung ini pun kembali dikuasai tentara Belanda.
Gedung ini kembali bisa dikuasai Indonesia pada tahun 1950. Saat itu, gedung ini dikuasai Penguasa Militer Provinsi Jawa Timur.
(Foto: Google Maps)
Ada di Jantung Kota
Gedung Balai Pemuda menjadi bagian dari alun-alun Kota Surabaya. Di dalam bangunan ini terdapat Perpustakaan Balai Pemuda, Rumah Bahasa, Bus SSCT (Surabaya Shopping and Culinary Track Tour), dan Tourist Information Center. Mengutip situs resmi Unair, gedung Balai Pemuda juga disewakan untuk acara-acara seperti Bazar, Pameran/Pentas Seni, Seminar, Pagelaran Musik, dan kegiatan pertemuan.
Balai Pemuda SurabayaPotret Terkini
Saat ini, bangunan cagar budaya yang berada di jantung Surabaya ini berfungsi untuk membuat fitur-fitur Rumah Belajar, seperti Rumah Matematika, Rumah Bahasa, dan Perpustakaan. Selain itu, sejumlah acara seni budaya juga digelar di sini.