Banyak sel teroris berkeliaran
"Jadi Santoso bukan yang paling penting. Justru yang paling penting di Jawa," ujarnya
Serangan teror bom di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu semakin membuka jika gerakan para teroris di Indonesia ternyata masih eksis. Apalagi sejak awal 2014 pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Teroris sudah mendeteksi jaringan radikal berafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Sejak saat itu juga banyak diketahui warga negara Indonesia ternyata bergabung dengan para jihadis di Suriah.
Pakar juga peneliti terorisme Kawasan Asia Tenggara dari Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC), Sidney Jones, mengatakan ada sekitar 500 orang Indonesia telah bergabung dengan ISIS di Suriah. Kata dia, ada sekitar ratusan para jihadis asal Indonesia tewas di Suriah hingga saat ini. "Ada satu teman yang bilang, bahwa kalau Indonesia sama Malaysia digabungkan totalnya 100 orang meninggal semenjak mereka datang ke Suriah pada 2013," ujar Sidney Jones saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis pekan lalu.
Namun dibalik keberadaan para jihadis asal Indonesia ikut bergabung dengan ISIS di Suriah, patut diwaspadai adalah keberadaan jaringan teroris di Pulau Jawa. Menurut Sidney Jones, keberadaan itu paling berbahaya dibanding dengan gembong teroris Santoso. "Banyak. Jadi Santoso bukan yang paling penting. Justru yang paling penting di Jawa," ujarnya.
Berikut petikan wawancara lengkap dengan Sidney Jones.
Berapa daftar terbaru orang Indonesia pergi ke Suriah bergabung dengan ISIS?
Itu sulit untuk diketahui, jumlah WNI bukan ikut berperang. Jadi WNI yang bergabung dengan ISIS diduga sekitar 500 orang tetapi di antaranya perempuan dan anak di bawah 15 tahun. Karena banyak keluarga ke sana untuk tinggal di Daulah Islamiah. Jadi kalau kita lihat berapa mujahidin Indonesia yang berperang di Suriah, sulit untuk diketahui. Tetapi mungkin ada sekitar 300 orang.
Berapa WNI gabung ISIS tewas di Suriah?
Yang tewas cukup banyak sebetulnya. Sekitar akhir tahun 2015, yang diketahui namanya ada sekitar 63 orang, tetapi ada banyak pertempuran setelah November dan Desember 2015 dan kita tahu bahwa ada cukup banyak yang meninggal dari Januari 2016 sampai sekarang ini. Jumlahnya kita belum tahu pasti berapa jumlahnya. Ada satu teman yang bilang, bahwa kalau Indonesia sama Malaysia digabungkan totalnya 100 orang meninggal semenjak mereka datang ke Suriah pada 2013 dan waktu saya tanya orang Malaysia berapa orang yang meninggal mereka ada sekitar bulan Desember ada 15 orang. Jadi bisa melihat rasionya, kalau Indonesia 63 orang dan Malaysia 15 orang antara kalau ada 100 orang maka sebagian besar adalah orang Indonesia.
Kabarnya ada 400 orang dari Suriah juga pengikut ISIS akan kembali ke Indonesia, apakah itu benar?
Yang terjadi ada 200 orang Indonesia yang dipulangkan dari perbatasan Turki dan Suriah yang tidak berhasil masuk ke Suriah. Dan antara mereka 60 persen adalah perempuan dan anak-anak. Jadi kalau 400 itu keliru, jadi ada 200 orang yang dipulangkan dan puluhan mungkin sekitar 30 orang, sedikit lebih yang berhasil menyeberang dan kembali lagi.
Selain Santoso, apakah masih ada jaringan teroris lain eksis di Indonesia?
Banyak. Jadi Santoso bukan yang paling penting. Justru yang paling penting di Jawa. Ada sel di Surabaya, Jawa Timur, Jawa Barat, Makassar, Lampung, Bekasi, Depok.
Siapa sebenarnya pimpinan jaringan ISIS di Indonesia?
Saya bilang, Aman Abdul Rahman adalah tokoh kunci.
Apakah sekarang masih bisa orang Indonesia ke Suriah?
Masih ada, tetapi lebih sulit.
Bagaimana mereka bisa masuk Suriah?
Jalurnya selalu melalui Turki. Tetapi orang ke Turki bisa dengan cara macam-macam. Sekarang ini lebih sulit naik pesawat langsung dari Jakarta ke Istanbul. Ada yang menyeberang ke Malaysia, dan itu juga jadi lebih sulit karena naik Qatar ke Dubai, dari Dubai naik apa saja ke Turki. Dari Istanbul atau Angkara bisa naik bus atau mobil ke daerah perbatasan. Tetapi untuk menyeberang harus ada seorang petunjuk dan nomornya hanya bisa didapat dari kelompok lama yang ada di sini. Jadi tidak bisa anda naik pesawat saja ke Turki dan berharap bisa menyeberang ke Suriah.
Selain Santoso siapa pemimpin teroris yang aktif?
Sebagai seorang yang bisa memimpin sel-sel dan merencanakan aksi amaliah atau jihad cukup banyak. Saya bilang Aman Abdul Rahman dan ada yang masih di penjara, seperti ada orang lama di sana bisa dilihat cukup banyak ditangkap antara Desember 2015 dan Januari 2016. Saya kira, seharusnya walaupun banyak kritik terhadap Densus 88 sebetulnya mereka harus dipuji. Mereka kerja keras sekali untuk membongkar dan menangkap orang-orang sebelum aksi bisa dilaksanakan.
Apakah Santoso juga terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah?
Tidak ada hubungannya.