Cerita pemelihara 'boneka' jenglot di Karawang
"Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa dapat jenglot. Ada ritualnya dan bacaan-bacaannya," kata Syamsudin.
Jenglot kecil berwarna hitam itu mirip boneka. Memiliki rambut hitam bak ijuk, berkuku dan bertaring panjang, dengan tinggi tubuh kurang dari 12 centi meter. Jenglot yang dipercaya sebagai makhluk gaib itu terlihat tidur pulas di dalam kotak berwarna hitam. Pemiliknya bernama Ahmad Syamsudin, warga Karawang, Jawa Barat.
Menurut Syamsudin, jenglot tersebut sudah dipelihara selama dua tahun. Dia bercerita, jenglot ditangkap dengan tangan kanannya lalu digenggam selama lima detik sambil memejamkan mata dan membaca doa dalam hati. Waktu mencoba mengeluarkan jenglot dari kotaknya pun dia nampak berdoa sambil memejamkan mata.
"Ini mah cuma boneka" ujar pria yang akrab disapa Abah ini, saat menunjukkan jenglot berwarna berwarna hitam kepada merdeka.com, Selasa (25/8).
Tidak ada aura mistis ketika jenglot tersebut dikeluarkan dari kotaknya. Begitu juga saat memegang benda yang konon sudah berumur ratusan tahun tersebut. Jenglot itu hanya mirip boneka ratusan tahun yang sudah membatu. "Abang punya waktu tiga menit buat lihat sama megang," ujarnya singkat.
Selain jenglot, dia juga memiliki benda pusaka lainnya yang disimpan di rumah kontrakan berukuran 3x4 meter miliknya itu. Setelah mengeluarkan jenglot tersebut dari kotak, dia langsung memasukkan kembali karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Syamsudin menjelaskan, tidak mudah mendapatkan benda gaib tersebut, dan tidak sembarang orang bisa memilikinya. Apalagi bisa berjodoh dengannya. Andai kata ada jenglot mau ikut dengan seseorang, dia melanjutkan, itu memilih majikan yang bisa merawat dan memeliharanya.
"Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa dapat jenglot. Ada ritualnya dan bacaan-bacaannya untuk mendapatkannya," ucapnya.
Jenglot milik Syamsudin tersebut katanya didapat dari sebuah makam keramat di daerah Karawang. Sebelum menangkap jenglot itu dia mendapat isyarat mimpi untuk memiliki boneka yang konon jelmaan orang sakti itu. Dari mimpi itu kemudian dia mendatangi makam orang sakti di Karawang tersebut.
Namun demikian, dia tidak mau menceritakan lebih detail siapa orang sakti yang dimaksud. Menurut dia jenglot adalah perwujudan jasad manusia yang memiliki ilmu kesaktian di masa lampau dan telah meninggal tapi jasadnya tidak diterima bumi.
"Jenglot sebenarnya memiliki sebuah nama, sewaktu dia masih hidup di dunia, dan nama tersebut sebagai sebuah kata rahasia atau kata kunci untuk memerintahnya. Makanya saya enggak bisa kasih tau sosok manusia tersebut," ungkapnya.
Syamsudin mengklaim jenglot miliknya merupakan jelmaan sosok manusia yang memiliki ilmu Bhatara Karang. Orang sakti pemilik ilmu keabadian tersebut akan hidup kekal abadi di dunia. Saking saktinya, dia sudah tidak memiliki lawan seimbang semasa hidup. Bagi siapa pun orang pemilik ilmu ini akan susah matinya. Jika mati pun ilmunya tidak akan musnah.
"Bumi tidak mau menerima jasad manusia sakti tersebut biasanya karena semasa hidupnya sudah terlalu banyak melakukan dosa-dosa besar. Karena tidak bisa membusuk, jasad tersebut tetap utuh hanya saja ukurannya terus mengecil dan jadi jenglot kayak gini," ujarnya.
Untuk terbebas dari kutukan tersebut, jenglot harus menuruti apa saja yang diminta atau diperintahkan oleh majikannya itu. Semakin sering digunakan untuk keperluan gaib, maka semakin berkurang ilmu yang ada di dalam tubuhnya dan akan diturunkan kepada si pemilik.
"Jenglot sebaiknya jangan digunakan untuk hal gaib. Cukup kita rawat saja dengan cara memandikannya, dan mendoakan agar tubuhnya disempurnakan sehingga arwahnya diterima. Kalau sempat kesaktiannya kita pakai, kutukan akan beralih ke si pemilik," tuturnya.