Google menjadi Amerikanya internet
Jangan terkejut, tahun 2012 pendapatan Google dari iklan adalah Rp 500 triliun!
Amerika Serikat menjadi negara impian dan sekaligus menjadi momok bagi semua orang di dunia. Semua yang kita pakai mulai dari infrastruktur, internet, listrik, sampai sabun mandi ada unsur Amerikanya.
Demikian juga dengan Google, perusahaan ini menjadi sedemikian besarnya sampai mempengaruhi kehidupan miliaran orang, yang sederhana saja: apakah pendidikan hari ini akan lebih baik tanpa Google? Berapa banyak guru yang pertambahan ilmunya bergantung pada Google? Berapa banyak orang menjadi berpengetahuan karena aktif googling berbagai hal baru?
Google menjadi satu alat yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat modern. Orang yang menggunakan internet, pasti butuh Google karena internet diperlukan untuk mencari informasi dan gerbang informasi tanpa batas adalah Google. Ini membuat Google yang semula adalah perusahaan kecil yang hanya menyediakan search engine (mesin pencari) bermutasi menjadi raksasa yang ada di mana-mana.
Salah satu sukses besar Google adalah Gmail, produk e-mail yang terbaik saat ini. Mengapa e-mail menjadi incaran Google? Karena setelah orang mencari informasi, yang dibutuhkan adalah komunikasi dengan orang lain dan e-mail adalah alat komunikasi "kuno" di internet yang menjadi bagian terpenting dalam menggunakan internet. E-mail merupakan teknologi yang membunuh pengiriman surat pribadi melalui pos. Ada yang masih mengirim surat cinta berperangko?
Setelah e-mail, Google masuk ke industri online video dengan membeli YouTube dan mengembangkannya menjadi perusahaan raksasa yang skalanya sebesar Facebook. Kalau YouTube adalah negara, penduduknya nomor 3 di dunia setelah China dan India. Satu dari 2 orang pengguna internet membuka YouTube setiap bulannya. Di Indonesia saja YouTube sudah mencapai 1 miliar views setiap bulannya. YouTube menjadi pemain monopoli, tidak ada saingan yang sejajar sekelas.
Kemudian Google masuk ke ranahnya Microsoft, yaitu masuk ke industri software. Setelah bertahun-tahun Microsoft menjadi raja sendirian di Office Software dengan MS Words dan Excel, Google menawarkan Docs yang sama fungsinya, bedanya hanya Docs harus dibuka melalui browser dan perlu konek ke internet. Docs menjadi alat yang banyak digunakan di dunia usaha dan menjadi alat kolaborasi yang penting untuk sharing dokumen. Users yang tidak menggunakan Words setiap harinya, tidak perlu beli lisensinya karena Docs tersedia gratis.
Ini masih belum apa-apa, masih ada lagi yang ditaklukkan oleh Google. Browser! Browser adalah perangkat yang kita pakai untuk akses internet. Browser ini juga diramaikan oleh Google, mereka meluncurkan Chrome yang sekarang menjadi browser top pesaing FireFox dan Internet Explorer. Google mau menjadi pintu masuk ke internet, browser selalu dibuka orang sebelum bisa mengakses internet, karena itulah mereka harus punya Chrome.
Tidak berhenti sampai di sini, Google mau masuk ke semua kehidupan digital kita. Mereka membeli Android, mengembangkannya, dan menjadikannya satu produk yang begitu banyak dipakai orang dan begitu sering dipakai orang dalam sehari. Android adalah masa depan komputer kita, saya lihat sekarang ini kegiatan komputasi seperti menulis artikel ini bisa dilakukan dengan mudah di ponsel, edit foto sederhana bisa di ponsel, mengambil dan mengirim foto, mengirim email dan akses sosial media, semua di ponsel. Samsung bisa punya ponsel yang super canggih karena ada otaknya, yaitu Android yang menjadikan ponsel lebih berguna. Android adalah teknologi sejuta umat yang dinikmati setiap saat dan selalu ada di genggaman tangan.
Apalagi? Hangouts dan Google+, dua produk ini digabung jadi satu dan menjadi lebih berguna daripada Facebook dan Twitter dan Instagram. Google masuk ke dunia pertemanan, mereka ingin menjadi platform kita untuk berkomunikasi dengan banyak teman kita, tempat kita untuk berbagi foto, musik, dan berbagi kehidupan. Ini membuat seluruh aspek kehidupan digital kita dimiliki oleh Google, kita jadi semakin tergantung dan tidak bisa lepas.
Tetapi apa yang saya tulis di atas, masih sebagian. Google masih jauh lebih besar dari kesimpulan singkat. Ini belum mencakup semua yang dilakukan oleh Google, misalnya masih ada Cloud, Maps, Music, Code, Glass, Car dan banyak lagi. Sekarang marilah kita tarik garis lurus apa yang kita lakukan di internet : kita buka browser, browser-nya Chrome, kita googling mencari informasi, kita berkomunikasi dengan teman via Gmail, kita chat dan sharing via Hangouts, kita tidak melihat TV tapi nonton YouTube, pekerjaan kantor kita ada di Docs, lalu kita keluar rumah membawa ponsel yang dimotori oleh Android, di jalan kita masih harus buka email, lihat Peta di Google Maps, kita beli aplikasi di Google Play Store, dan seterusnya sampai malam kita tidur. Bangun pagi alarm kita dibuat oleh Google di Androidnya.
Lalu apa muaranya semua ini? IKLAN. Google mendapatkan uang dari iklan yang ada di hampir semua produknya. Kalau Anda sering lihat iklan kucing KakaoTalk, atau lihat iklan baju Zalora dan Berrybenka, atau melihat iklan bayinya Bilna, semua iklan itulah sasarannya Google. Jangan terkejut, tahun 2012 pendapatan Google dari iklan adalah Rp 500 triliun! Bandingkan dengan "pendapatan Pajak Indonesia di tahun yang sama" Rp 1.000 triliun .
Sama dengan separuh pembayaran pajak seluruh rakyat Indonesia. Kenapa iklan? Karena semua perusahaan yang menjual sesuatu butuh produknya dikenal orang. Kita mau jual sepatu, paling tepat kalau jualan kita ditampilkan iklannya di orang yang mencari sepatu bukan?
Melihat angka tersebut, yang akan terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang, serta prospek iklan, tidak bisa dipungkiri Google menjadi adidaya-nya dunia maya. Google jadi Amerikanya internet, yang menjadi regulator atau pengaturnya internet. Semua orang yang mau berbisnis di internet harus mengikuti peraturannya Google, semua orang yang mau menggunakan internet harus tunduk tata caranya Google.
Ini baik atau buruk? Kita tidak bisa menghakimi. Kita tidak tahu mana yang benar. Yang jelas dari pelajaran ini kita tahu bahwa ada penguasa di dunia internet yang membuat hidup kita semakin baik tetapi menjadikan hidup kita makin tergantung.
Let's be smart, only smart people think smart.