Google Dapat Ancaman Serius Pembubaran Perusahaan dari Pemerintah AS
Pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk membubarkan, Google.
Pemerintah Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk membubarkan Google, mesin pencari terbesar di dunia, yang dituduh telah menyebabkan "kerugian yang signifikan" bagi masyarakat Amerika.
Menurut laporan BBC pada Jumat (11/10), Departemen Kehakiman (DOJ) telah memikirkan langkah hukum sejak putusan pengadilan penting pada bulan Agustus yang menyatakan bahwa Google secara ilegal telah menghancurkan pesaingnya di sektor pencarian online.
Jika DOJ melanjutkan rencana hukum tersebut dan hakim menerima langkah itu, ini akan menjadi intervensi regulasi terbesar dalam sejarah perusahaan teknologi besar. Google dengan tegas menolak usulan ini, menyebutnya sebagai tindakan "radikal" dan "berbahaya", serta mengklaim bahwa langkah tersebut dapat merugikan konsumen, bisnis, dan pengembang.
Saat ini, Google adalah mesin pencari utama bagi hampir semua pengguna internet di seluruh dunia, mencakup sekitar 90 persen dari total pencarian online. DOJ menuduh perusahaan tersebut memanfaatkan produk lain, seperti peramban Chrome dan sistem operasi Android, untuk mengarahkan pengguna ke mesin pencarinya, di mana perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan dari penjualan iklan.
"Perilaku ilegal Google telah berlangsung selama lebih dari satu dekade dan melibatkan berbagai taktik yang memperkuat posisinya," ungkap DOJ dalam dokumen pengadilan.
Hal ini mengakibatkan pesaing potensial sulit untuk mendapatkan posisi di pasar pencarian online.
Kurangnya persaingan ini memungkinkan Google untuk menetapkan harga iklan yang sangat tinggi sambil menurunkan kualitas iklan dan layanan terkait.
Departemen Kehakiman (DOJ) menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan tindakan hukum untuk mencegah Google memanfaatkan produk seperti Chrome, Play Store, dan Android demi keuntungan pencarian Google dan produk terkaitnya.
DOJ direncanakan akan mengajukan serangkaian proposal yang lebih rinci paling lambat 20 November. Sementara itu, Google memiliki waktu hingga 20 Desember untuk mengajukan usulan perbaikan mereka.
Dalam sebuah posting di blog, Lee-Anne Mulholland, wakil presiden urusan regulasi Google, menyebut rekomendasi tersebut sebagai "tindakan pemerintah yang berlebihan" yang dapat berdampak pada kenaikan harga bagi konsumen.
Mulholland juga mengakui bahwa Google menawarkan peramban Chrome dan sistem operasi Android secara gratis karena keduanya berfungsi sebagai akses untuk membantu pengguna menjelajahi web dan menggunakan produk-produk mereka.
Pasar Iklan Online Sangatlah Kompetitif
Dia mengingatkan bahwa jika mereka terpisah dari Google, mereka perlu mulai menghasilkan pendapatan sendiri yang akan menyebabkan kenaikan harga.
Ms. Mulholland juga menyatakan bahwa dengan membayar perusahaan seperti Apple dan Samsung miliaran dolar setiap tahun untuk menjadi mesin pencari default di perangkat mereka, Google secara efektif mensubsidi produk-produk tersebut.
Oleh karena itu, jika pembayaran tersebut dihentikan, harga produk tersebut akan meningkat. Google juga menegaskan bahwa pasar periklanan online sangat kompetitif, dengan merujuk pada sebuah artikel dari Wall Street Journal yang menyebutkan bahwa semakin banyak orang beralih ke TikTok dan Amazon untuk melakukan pencarian.
Namun, artikel yang sama juga mencatat bahwa Google masih menguasai lebih dari 50 persen pasar iklan pencarian.
Apakah ini akan sukses?
Untuk mengurangi dominasi Google di pasar pencarian, diperlukan langkah-langkah yang lebih dari sekadar perubahan regulasi, menurut analis utama dari konsultan teknologi Forrester, Xiaofeng Wang.
"Hal ini dapat memberikan peluang lebih bagi para pesaing, termasuk perusahaan kecil, untuk meningkatkan pangsa pasar mereka, yang akan menciptakan pasar yang lebih beragam dan kompetitif," ujarnya.
"Namun, inovasi dalam teknologi dan strategi adopsi konsumen, termasuk pemasaran, akan menjadi kunci untuk menentukan keberhasilan mereka di masa depan," tambahnya.
Wang juga menambahkan bahwa hasil dari kasus ini bisa menjadi preseden bagi regulasi perusahaan teknologi besar lainnya di Amerika.
"AS juga telah mengajukan gugatan terhadap Meta Platforms, Amazon.com, dan Apple, dengan tuduhan bahwa mereka secara ilegal mempertahankan monopoli. Oleh karena itu, jika kasus Google berlanjut, hal ini akan berdampak pada lebih banyak raksasa teknologi," jelasnya.