Kubu Cikeas vs Kubu Condet di Kongres Demokrat
Kubu Condet merupakan keluarga dari mantan Ketum Demokrat yakni Hadi Utomo. Hadi Utomo masih keluarga dengan bu Ani Yudhoyono. Namun sumber itu tak mau membeberkan siapa orang yang dimaksud.
Sudah setahun, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) keliling Indonesia bertemu pengurus Demokrat daerah. Pada kunjungannya di Kupang, NTT, AHY didorong untuk maju di Kongres Demokrat 2020.
Adik AHY, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), juga dikabarkan tengah menggalang kekuatan untuk mendapatkan mandat ketua umum Demokrat di Kongres. Jika sesuai jadwal, Kongres akan digelar pada Mei 2020.
-
Kapan AHY mulai bertugas sebagai ketua partai Demokrat? Sebelum bertugas sebagai ketua partai Demokrat di tahun 2016, AHY sempat menduduki pangkat Mayor.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana cara AHY mengajak kader Demokrat untuk move on? Sikap memaafkan dan mengajak seluruh kader untuk “move on” memberi signal yang menunjukkan kedewasaan politik, baik dari Ketua Umum Mas AHY maupun seluruh jajaran Partai Demokrat.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
Namun, perebutan takhta kursi Ketum Demokrat diyakini bukan cuma soal AHY dan Ibas, anak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Keluarga almarhumah, Ani Yudhoyono, juga disebut berminat bertarung di kongres.
"Kubu Cikeas terbelah dua vs kubu Condet," kata sumber merdeka.com.
Kubu Condet merupakan keluarga dari mantan Ketum Demokrat yakni Hadi Utomo. Hadi Utomo masih keluarga dengan bu Ani Yudhoyono. Namun sumber itu tak mau membeberkan siapa orang yang dimaksud.
"Bisa saja Pramono, Hartanto atau Mas Yoyok," katanya lagi.
Pramono yang dimaksud adalah Pramono Edhie Wibowo, mantan Danjen Kopassus yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat. Selanjutnya, Hartanto Edhie Wibowo yakni Politikus Demokrat yang juga mantan anggota DPR.
merdeka.com mencoba mengkonfirmasi tentang kebenaran info dari sumber itu, tapi Pramono Edhie menolak menjawab. Stafnya yang dihubungi juga langsung tak bisa memberikan kepastian saat menanyakan perihal wawancara yang diajukan.
Desas desus majunya kubu Condet ini sudah didengar sampai ke daerah. Hal itu dibenarkan oleh Plt Ketua DPD Demokrat Jawa Timur, Renville Antonio. Tapi dia menolak menjelaskan lebih detail.
"Cuma saya tidak bisa jelaskan begitu, karena masih belum," jelas Renville saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (26/2).
Sumber lain merdeka.com memberikan clue, kriteria orang yang ingin juga berminat dan tengah menggalang dukungan di internal jelang Kongres. Dia adalah sosok senior partai. Masuk di kepengurusan Demokrat.
"Tapi bukan anggota DPR," singkat sumber yang juga Politikus Demokrat ini.
Sementara itu, Pendiri Demokrat Ahmad Mubarok malah blak-blakan. Dia akui, bakal ada 'kuda hitam' yang meramaikan kontestasi di Kongres Demokrat. Tapi lagi-lagi, dia tak mau mengonfirmasi apakah orang tersebut dari kubu Condet atau bukan.
Menurut dia, kader Demokrat ini baru bisik-bisik memberitahukan dan berkonsultasi dengannya, sowan kepada para senior partai. Mubarok menuturkan, si calon ini tahu bahwa maju Kongres Demokrat butuh modal besar. Selain dukungan, salah satunya uang.
Calon ini, kata dia, berkantong tipis. Modalnya hanya idealisme yang tinggi untuk membesarkan partai.
"Mereka baru bisik-bisik saja. Belum terbuka. Kubu ada beberapa, orangnya konsultasi ke saya. Biasanya calon-calon muncul setengah bulan sebelum kongres," jelas Mubarok.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan menutup rapat-rapat pertempuran internal yang terjadi jelang Kongres. Saat ditemui di Gedung DPR, Hinca memilih bicara tentang tugasnya sebagai anggota DPR, bukan sekjen partai.
Merdeka.com mengkonfirmasi soal kebenaran AHY dan Ibas serta kubu Condet akan ikut bertarung. Dia memilih mengalihkan isu tentang rapat Komisi III DPR dengan Menkum HAM Yasonna Laoly pada Senin 24 Februari lalu.
"Tadi di Komisi III keren loh," kata Hinca sambil berlalu meninggalkan wartawan.
Renville meminta media memaklumi, Demokrat memang belum saatnya bicara tentang kongres. Ada sejumlah hal yang menjadi pertimbangan. Salah satunya karena belum ada pembicaraan di tingkat DPP.
Ditambah lagi Demokrat tengah berduka. Salah satu pendiri partai, Ventje Rumangkang baru saja meninggal dunia.
"Kami belum bisa ngomong soal kongres. Ini urusannya masih berduka, bagi saya masih belum tepat ngomong kongres disaat-saat seperti ini," jelas Renville yang baru saja mendampingi SBY dan petinggi Demokrat di Pacitan pekan lalu.
Begitu juga halnya dengan Politikus Demokrat Andi Arief. Dia menegaskan, urusan kongres sama sekali belum dibicarakan di DPP Partai Demokrat. Sebab, dia menganggap hal itu masih jauh.
"Nanti saja kita bicara jelang kongres," singkat Andi.
Ihwal gaduh internal Demokrat jelang kongres diyakini belum sampai ke daerah. Setidaknya hal ini yang didengar oleh Ketua DPD Demokrat Jawa Barat, Irfan Suryanegara.
Dia menegaskan, jadwal kongres secara resmi belum diperoleh dari DPP Demokrat. Sehingga, belum mau bicara banyak soal kongres.
"Kita tahu ada kongres lalu dapat informasi juga dari media yang mengutip Pak Syarief Hasan sebagai wakil ketua umum bahwa kongres tahun 2020. Tapi surat resminya belum ada. Makanya kami belum mikirin kongres," kata Irfan.
Reporter: Raynaldo G Lubabah, Genantan Saputra, Aksara Bebey, Erwin Yohannes
(mdk/rnd)