Merekayasa Langit dengan Teknologi Modifikasi Cuaca
Pemerintah China memberi perhatian khusus terhadap teknologi penyemaian awan dengan menggelontorkan dana miliaran dolar.
Otoritas Cuaca China tahun lalu berhasil mengendalikan cuaca dalam acara perayaan Seratus Tahun Partai Komunis China (PKC).
Menurut Universitas Tsinghua, Beijing, pada 1 Juli tahun lalu Partai Komunis China menggelar acara peringatan Seratus Tahun berdirinya partai itu dengan menghadirkan puluhan ribu orang di Lapangan Tiananmen. Tim peneliti dari Universitas Tsinghua mengatakan operasi penyemaian awan beberapa jam sebelum acara dimulai membuat langit menjadi bersih cerah dan polusi juga minim.
-
Apa itu modifikasi cumi-cumi darat? Modifikasi cumi-cumi darat pada mobil disel menuai banyak kontroversi.
-
Bagaimana cara membuat kue keranjang kukus yang khas China? Siapkan semua bahan kemudian potong-potong kue keranjang sesuai selera. Cuci bersih daun pandan kemudian potong-potong. Sisihkan. Setelah itu, masukkan tepung beras dan garam dalam satu wadah, kemudian aduk hingga semua tercampur rata. Saring adonan agar tidak ada kotorannya. Siapkan wadah tahan panas. Susun kue keranjang dan pandan di dalamnya, lalu siram dengan adonan tepung beras dan santan. Panaskan kukusan, bila uap airnya sudah banyak, masukkan wadah yang berisi kue keranjang tadi. Jangan lupa tutup kukusan diberi serbet agar uap airnya tidak turun menetes ke kue.
-
Bagaimana modifikasi cumi-cumi darat dilakukan? Modifikasi ini meningkatkan jumlah bahan bakar yang masuk ke silinder mesin, sehingga menyebabkan proses pembakaran tidak sempurna dan menghasilkan asap hitam pekat.
-
Kapan perubahan cuaca dapat terjadi? Cuaca cenderung berubah-ubah. Perubahan cuaca merupakan efek dari perubahan iklim yang terjadi karena perubahan lingkungan.
-
Kapan cuaca bisa berubah dengan cepat? Cuaca dapat berubah-ubah dengan cepat, dari cerah menjadi hujan dalam waktu yang singkat.
-
Mengapa BPBD DIY menyiapkan operasi modifikasi cuaca? “Rencana kami kalau itu memang darurat kekeringan betul akan dibuat modifikasi cuaca atau hujan. Nanti kalau modifikasi kurang, bisa untuk mengajukan dana terkait dengan dropping air ke kabupaten,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD DIY Edhy Hartana dikutip dari ANTARA pada Rabu (31/7).
Dikutip dari laman South China Morning Post, pemerintah China memberi perhatian khusus terhadap teknologi penyemaian awan dengan menggelontorkan dana miliaran dolar. Mereka menggelar operasi besar-besaran menembak awan dengan kandungan bahan kimia untuk menurunkan hujan di pinggiran Beijing dan sejumlah wilayah sekitarnya beberapa jam sebelum acara Partai Komunis dimulai pada 1 Juli lalu.
Dalam makalah penelitian, mereka memperkirakan hujan buatan itu mampu menurunkan kadar polutan PM 2.5 sebanyak dua pertiganya dan meningkatkan kualitas udara dari "sedang" menjadi "baik" sesuai standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tim dari Universitas Tsinghua yang dipimpin oleh Wang Can, profesor sains lingkungan, mengatakan kecil kemungkinannya turunnya polusi saat itu terjadi secara alamiah karena "hujan buatan satu-satunya kejadian alam yang terjadi pada saat itu." Penelitian mereka dipublikasikan di Enviromental Science pada 26 November 2021.
Puluhan ribu orang menghadiri acara PKC di Lapangan Tiananmen yang dimulai pukul 08.00. Setelah acara itu selesai dua jam kemudian, hujan deras mengguyur lokasi tersebut.
Otoritas Cuaca China selama ini memodifikasi cuaca untuk keperluan acara-acara penting sejak 2008 ketika Beijing menjadi tuan rumah dari Olimpiade.
Sepanjang pekan itu sebelum 1 Juli, hujan selalu turun hampir setiap hari. Menurut makalah penelitian tersebut, operasi penyemaian awan selama dua jam dilakukan pada pukul 20.30 malam sebelumnya.
Warga yang tinggal di daerah pegunungan di sebelah barat daya Beijing mengatakan mereka melihat banyak roket diluncurkan. Roket itu diluncurkan untuk membawa bahan kimia iodida ke langit untuk memicu turunnya hujan pada 30 Juni.
"Suaranya sangat keras, mirip petir dan itu berlangsung cukup lama, mirip zona perang," kata seorang warga. "Lalu hujan pun turun sangat deras."
Seorang warga lain mengaku menemukan puing pecahan roket yang jatuh di dekat rumahnya.
China sudah membangun jaringan terbesar dan tercanggih di dunia untuk modifikasi cuaca. Pemerintah tahun lalu meluncurkan program modifikasi cuaca yang meliputi kawasan sebelah barat China, termasuk di Xinjiang dan Tibet. Tujuannya adalah mengantisipasi udara lembap di ketinggian yang dibawa oleh angin dari Samudera Hindia melalui Himalaya, kondisi yang diperkirakan kian meningkat akibat perubahan iklim.
Dengan menggunakan satelit, pesawat, stasiun radar, dan teknologi kecerdasan buatan, otoritas cuaca berusaha memprediksi pergerakan dari udara lembap agar mereka bisa menjalankan operasi penyemaian awan untuk mengendalikan kapan dan di mana hujan akan turun.
Memang ada kekhawatiran proyek berskala besar itu bisa mengganggu pola cuaca di daerah lain. Namun menurut Xu Xiaofeng, mantan wakil direktur Badan Meteorologi China, pemerintah China menyadari risiko ini dan mereka juga memahami keterbatasan teknologi modifikasi cuaca.
"Modifikasi cuaca bukan hanya masalah ilmiah tapi juga proyek rekayasa sosial yang erat kaitannya dengan kepentingan, lingkungan, dan tanggung jawab," tulis Xu dalam makalah yang dipublikasi di jurnal Advances Science and Technology Oktober lalu. "Untuk mengatasi masalah ini, kita perlu aturan baru, kebijakan atau kesepakatan internasional," kata dia.
Baca juga:
Modifikasi Cuaca, Jejak yang Tertinggal dari Mandalika
BMKG: Peningkatan Curah Hujan Dapat Terjadi hingga Pertengahan 2022
Fenomena Hujan Es di Kuantan Singingi, Ini Penjelasan BMKG
Tips Aman PLN Terhindar dari Sengatan Listrik di Musim Penghujan
Diguyur Hujan 12 Jam, 243 Rumah di Musi Rawas Terendam Banjir
BMKG Keluarkan Peringatan Hujan Lebat di Beberapa Wilayah Indonesia