Nyambi jual diri demi gaya hidup 'wah'
"Liburan ke luar negeri, memiliki mobil, rumah, apartemen, jadi tolak ukur keberhasilan artis," kata Judith.
Sejak pengungkapan prostitusi artis oleh Kepolisian Metro Jakarta Selatan melibatkan artis sekaligus model berinisial AA, nama-nama selebritis yang nyambi sebagai pelacur mulai digunjing. Beberapa nama artis itu memang dikenal cantik dan seksi. Namun buat kencan dengan mereka, ternyata butuh fulus banyak.
Buat menikmati tubuh AA selama tiga jam misalnya, pelanggan harus menyiapkan fulus Rp 80 juta. Itu belum termasuk dengan biaya hotel bintang lima. "Tiga jam Rp 80 juta," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Jakarta Selatan, Komisaris Aswin saat berbincang dengan merdeka.com di kantornya kemarin.
Geliat bisnis prostitusi di kalangan artis memang telah lama beredar. Bahkan beberapa artis ternama era 90-an juga disebut-sebut menjadi mucikari menjual jasa birahi rekan-rekan sesama profesi. Biasanya artis-artis di bawah mucikari sesama artis ini beredar dari mulut ke mulut. Salah seorang mucikari punya artis yang bisa diajak tidur sampai puluhan. Artis-artis ini bisa diakses oleh kalangan orang berduit.
Salah seorang pengguna jasa pelacuran artis berinisal F, membeberkan jika prostitusi artis ini sudah berjalan lumayan lama. Dia pernah tidur dengan artis seharga Rp 50 juta. Bahkan artis pendatang baru yang namanya sedang naik daun pernah mau diajak tidur. Namun belum sempat kesampaian lantaran artisnya sibuk dengan kasus hukum. Artis yang disebut-sebut berinisial J ini mematok harga buat sekali main di atas ranjang sebesar Rp 25 juta.
Bahkan, F memberikan salah seorang kontak mucikari. Mucikari itu memegang dua nama artis yang bisa diajak tidur. Sulit buat meyakinkan mucikari pelacur artis ini. Maklum, pengungkapan kasus pelacuran artis membuat para mucikari ini berhati-hati jika menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal. Buat meyakinkan, mucikari ini bertanya siapa yang memberikan nomornya.
Jika dia kenal, mucikari bakal mau diajak buat berbincang. "Aku enggak kenal," kata salah seorang mucikari, Senin kemarin. Namun mucikari itu meyakinkan akan memberikan akses jika nama yang memberikan nomornya dia kenal. "Dapat nomor dari siapa? Kalau aku tau pasti aku kenal," ujarnya menjawab pertanyaan.
Maraknya prostitusi di kalangan artis ini sejatinya karena gaya hidup berlebihan. Tuntutan pergaulan hedonis, membuat seorang artis mau tak mau harus merelakan badannya untuk dijajah para pemburu seks. Apalagi, profesi artis ini menjanjikan buat merangkap menjadi pelacur. Selain bayarannya selangit, para pengguna pun bukan orang sembarangan alias orang berduit.
"Karena tuntutan lingkungan artis yang bergaya hidup mewah sehingga menyebabkan maraknya prostitusi," kata pengamat sosial sekaligus ahli kejahatan dunia internet, Judith MS semalam.
Gaya hidup hedonis itu, kata Judith, berbentuk dalam berbagai hal. Misalnya, untuk menyetarakan mereka dalam pergaulan; contohnya liburan ke luar negeri, perawatan, mobil mewah hingga barang-barang bermerek yang digunakan di kalangan artis.
"Liburan ke luar negeri, memiliki mobil, rumah, apartemen, tas, pakaian mewah acap kali menjadi tolak ukur keberhasilan artis," ujarnya. Padahal, kata Judith, keberhasilan sebagai seorang artis bukan diukur dari barang-barang mewah yang digunakan.
"Padahal kesempurnaan tidak selalu harus menggunakan barang mewah, tetapi nampaknya kemewahan itu sudah menjadi label tersendiri di tengah mereka," tuturnya.