Polisi harus diselamatkan
Namun Oegroseno juga menekankan KPK tetap harus bekerja secara profesional.
Konflik antara KPK vs Polri terus meruncing. Buntut penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto makin membuat kedua lembaga itu makin panas. Apalagi, sehari sebelum penangkapan Bambang, Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bermanuver.
Hasto Kristiyanto, mendadak memberi keterangan pers dan buka-bukaan soal sepak terjang Abraham Samad. Menurut dia, Samad menetapkan Budi Gunawan tersangka lantaran sakit hati dijegal sebagai calon wakil presiden pada pemilihan umum tahun lalu untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Lalu apa tanggapan Oegroseno terkait hal ini, terutama sarannya kepada Presiden Jokowi?
"Iya tetep lebih profesional dong," kata Oegroseno saat berbincang dengan merdeka.com usai menghadiri acara Indonesian Lawyer Club di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Selasa kemarin. Dia pun mengaku tidak berharap mendapat posisi. "Saya inginnya itu saja kok, enggak ingin jadi Kapolri atau Ketua KPK. Kalau perlu jadi tukang rumput."
Mengenakan kemeja lengan pendek warna putih, Oegroseno menyempatkan berbincang sambil berjalan menuju Lobby Hotel. Berikut penuturan Oegroseno kepada Arbi Sumandoyo dan Pramirvan Datu Aprilatu dari merdeka.com.
Apakah anda melihat penggantian Kapolri ini pesanan PDIP ?
Itu susah dibuktikan dong, kita baru masuk.
Apa saran tim independen kepada presiden ?
Makanya presiden minta masukan kita, ini bagaimana ke depan nanti. Polisi kan harus diselamatkan, itu Kapolri. KPK tetap bekerja. Ini ada apa gitu lho. Artinya presiden sebagai kepala Negara melihat, oh ini begini-begini lho. Itu aja.
Apakah di internal Polri ada perpecahan ?
Saya belum bisa masuk ke polisi. Saya kan di luar.
Bapak ada di pihak mana, Polri atau KPK ?
Saya netral. Kalian pernah enggak lihat foto saya kemarin di KPK. Enggak ada, saya netral. Saya warga negara yang memiliki kebebasan tidak memihak.
Apa keinginan anda terhadap KPK dan Polri ?
Iya tetep lebih profesional dong. Saya inginnya itu saja kok, enggak ingin jadi Kapolri atau Ketua KPK. Kalau perlu jadi tukang rumput.
Kalau menurut anda siapa pantas menjadi Kapolri ?
Belum tahu. Saya enggak berani ke situ, dikira pak Oegro punya calon. Semua junior saya di Kepolisian baik. Semua punya hak untuk menjadi Kapolri.
Apa kriteria anda untuk calon Kapolri ?
Kalau menurut saya, ya calon Kapolri itu sudah memiliki pengalaman. Pernah menjadi Kapolda dua kali. Sudah sekolah Sespima, Sespimen, Sespimti. Pernah tugas di Mabes Polri. Harus lengkap. Jadi ketika menjadi Kapolri ya tinggal bicara apapun bisa. Gitu lho.
Menurut anda perlu calon Kapolri lulusan terbaik ?
Oh enggak perlu, ya itu kan karir masing-masing ada sendiri. Kalau saya semua anggota polisi pinter kan saja biar pinter.
Bukan kah selama ini calon Kapolri selalu menyandang lulusan terbaik ?
Lho makannya, kalau dulukan ada Wanjakti, itu Wanjakti yang menentukan. Oh ini bagaimana, ini bagaimana, kita kan atasannya yang junior ini tahu.
Lalu bagaimana dengan pemilihan Kapolri sekarang ?
Saya kan belum tanya Pak Tarman, iki piye. Gitu lho. Saya belum berani mengambil keputusan karena saya belum bertemu beliau-beliau.
Apa saran anda ke depan untuk penunjukan calon Kapolri ?
Saya akan menyarankan Keppresnya segera dibentuk tentang pengangkatan dan pemberhentian Kapolri. Ini kan belum ada keppresnya. Saya cari-cari tidak ketemu.
Baca juga:
Pencalonan Budi Gunawan itu bermasalah
Istana terima surat bantuan KPK minta hadirkan saksi Budi Gunawan
Ditanya mangkir dari KPK, Brigjen Herry ngacir bilang No comment
Tantowi Yahya tak heran saksi Budi Gunawan ogah diperiksa KPK
KPK tegaskan sudah kirim surat panggilan Komjen Budi Gunawan
KPK siap tunjukkan sprindik asal Komjen Budi mau diperiksa
-
Apa yang diharapkan dari kolaborasi KPK dan Polri ini? Lebih lanjut, Sahroni tidak mau kerja sama ini tidak hanya sebatas formalitas belaka. Justru dirinya ingin segera ada tindakan konkret terkait pemberantasan korupsi “Tapi jangan sampai ini jadi sekedar formalitas belaka, ya. Dari kolaborasi ini, harus segera ada agenda besar pemberantasan korupsi. Harus ada tindakan konkret. Tunjukkan bahwa KPK-Polri benar-benar bersinergi berantas korupsi,” tambah Sahroni.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
-
Di mana terjadi baku tembak antara TNI-Polri dan KKB di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Siapa yang mengapresiasi kolaborasi KPK dan Polri? Terkait kegiatan ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni turut mengapresiasi upaya meningkatkan sinergitas KPK dan Polri.
-
Kapan baku tembak antara TNI-Polri dan KKB terjadi di Intan Jaya? Rentetan kontak senjata antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terjadi di Kabupaten Intan Jaya sejak Minggu (21/1) hingga Selasa (23/1).
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.