Repotnya menjadi resepsionis virtual office
Ferliana menjadi resepsionis yeng melayani beberapa kantor sekaligus di virtual office.
Menjadi seorang resepsionis atau front office yang bekerja di kantor bersama atau virtual office hampir sama dengan resepsionis di kantor pada umumnya. Namun satu lantai gedung dihuni oleh berbagai macam perusahaan membuat para resepsionis ini kadang kewalahan untuk menerima tamu yang akan berkunjung.
Ferliana (26) yang sudah bekerja dua tahun sebagai resepsionis di salah satu penyedia jasa virtual office. Dia menceritakan di tahun pertama bekerja sempat mengalami kerepotan untuk mengurus surat yang masuk untuk berbagai perusahaan. Di meja penerimaan tamu, tumpukan surat yang ditujukan untuk berbagai macam perusahaan menjadi pekerjaan sehari-hari Ferliana untuk diberikan kepada kurir untuk diantarkan ke perusahaan yang menjadi klien kantornya.
-
Apa saja ide bisnis startup yang ditawarkan peserta Jagoan Digital? Dalam presentasi (pitching) Jagoan Digital sejumlah ide bisnis start up diangkat oleh peserta. Seperti layanan jasa servis elektronik, jasa pendidikan, kesehatan hingga pariwisata. Juga ada marketplace untuk UMKM, fashion batik lokal, pertanian hingga produk digital. Selain itu ada juga ide pengembangan usaha dan investasi yang semuanya dikembangkan lewat platform teknologi digital.
-
Mengapa pelaku usaha di Indonesia menganggap transformasi digital penting? Para pelaku bisnis di Indonesia menyadari pentingnya melakukan transformasi digital. Demi memenuhi kebutuhan mereka sebagai pengusaha sekaligus menyajikan solusi bagi masyarakat, pengembangan teknologi dan pengembangan inovasi dinilai sebagai sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi.
-
Bagaimana cara Indonesia dan Singapura meningkatkan kerja sama ekonomi digital? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Di mana Telkom membangun Telkom Smart Office? Telkom Indonesia saat ini juga tengah membangun Telkom Smart Office di kawasan IKN sebagai upaya penguatan pengembangan IKN dengan infrastruktur digital yang lengkap antara lain Konektivitas Digital, Platform Digital, dan Layanan Digital.
-
Bagaimana Hadinata Batik menggunakan platform digital untuk mengembangkan bisnisnya? Banyak bermunculan brand batik baru di tengah disrupsi digital menjadi tantangan sekaligus motivasi bagi Hadinata Batik untuk terus berkembang. Hadinata Batik pun terus beradaptasi dengan berinovasi membuat model batik yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta bergabung di platform digital seperti Tokopedia dan ShopTokopedia guna mempercepat laju bisnis lewat pemanfaatan platform digital.
-
Bagaimana TelkomGroup mendukung pendanaan startup nasional? Dalam hal ini, TelkomGroup memiliki kesamaan visi dengan Merah Putih Fund (MPF) untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital nasional dengan memperkuat peran Telkom digital venture yang dijalankan melalui MDI Ventures dan TMI.
Selama beberapa bulan dia harus menghafal kantor-kantor apa saja dan di mana letaknya. Pernah satu hari, dia direpotkan dengan 10 surat yang datang untuk satu perusahaan dan datang secara bersamaan. Tetapi lama kelamaan menjadi hafal klien yang menggunakan jasa kantor bersama. "Kalau waktu baru awal kerja sih ada suka tertukar PT A ke PT B tapi itu juga sebentar, dan lama kelamaan jadi hafal," kata
Ferliana yang menggunakan pakaian blazzer hitam dipadu dengan sedikit warna merah muda dan rok pendek hitam, ketika ditemui merdeka.com di sela-sela waktu kerjanya, beberapa waktu lalu.
Untuk mempermudah menyortir surat, dia menempatkannya di sebuah ruangan yang disebut 'mailing room'. Di sana dia menyusun surat berdasarkan abjad nama perusahaan yang terdaftar di kantor virtual office.Tidak hanya itu,Ferliana juga disibukkan dengan menerima telepon serta menghubungkannya ke berbagai perusahaan klien kantornya.
Setiap hari dia pun harus menyapa dengan ramah berbagai tamu yang akan berkunjung ke perusahaan yang menggunakan jasa kantor bersama.Biasanya, kata Ferli jika ada klien, calon klien ataupun kurir yang akan mengambil surat dia langsung sigap menyapa dan memberikan salam seperti resepsionis pada umumnya.
Kemudian, ketika calon klien yang ingin menggunakan jasa kantor bersama, dia langsung memberikan brosur layanan yang ditawarkan kepada calon klien. Dia juga sering berhadapan dengan klien yang ribet. Secara langsung berhadapan ataupun melalui telepon. Tetapi dia menghadapinya secara santai dan menjadi sebuah rutinitas pekerjaannya sebagai resepsionis.
Ferli menceritakan juga center dia bekerja merupakan tempat paling ramai. Apalagi jika banyak perusahaan yang mengadakan pertemuan atau meeting. Ditambah dengan datangnya surat serta telepon secara bersamaan.
"Di sini kan center paling ramai. Jadi kalau ada surat yang berbarengan kami benar-benar sibuk. Yang diutamakan surat yang datang, dan kalau ada orangnya di sini kita langsung antarkan ke ruang meeting. Tetapi kalau kantor aslinya bukan di sini kita sortir dan tunggu kurir yang mengambilnya," kata Ferli.
Dia menjelaskan ketika awal masuk bekerja sebagai resepsionis tidak sendiri langsung dilepas menerima tamu. Dia ditemani oleh senior yang sudah mengerti bagaimana tata cara menerima tamu serta menyortir surat untuk klien yang menggunakan jasa virtual office.
Dalam menerima telepon pun Ferli harus menggunakan bahasa yang ramah terhadap siapapun yang akan menghubungi kliennya. Dia mencontohkan saat dia menerima telepon dia bertugas mewakili salah satu perusahaan yang menjadi kliennya. Seolah-olah dia menjadi bagian perusahaan yang menggunakan jasa virtual office.
"Misalnya PT A. Thank you for calling PT A, this is Ferli speaking. Nah nanti dari situ yang si penelepon ngomong mau bicara sama bapak siapa atau ini siapa," kata Ferli mencontohkan. Setelah itu, dia tinggal sambungkan kepada perusahaan yang akan dituju oleh si penelepon. Ferli tinggal menekan tombol nomor sambungan, tidak lama kemudian si penelepon terhubung dengan tujuannya.
(mdk/bal)