Siapa kuasai media bisa menang pemilihan umum
Seperti orang dagang, media itu juga alat promosi dalam politik.
Djan Faridz, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi muktamar Jakarta, menilai peran media sangat besar dalam meroketkan atau menumbangkan popularitas seorang calon presiden atau partai dalam pemilihan umum.
Dia mengibaratkan dengan berjualan di arena politik persis berdagang produk. Kalau bisa menguasai media jualannya bisa laku. "Politik itu mirip-mirip. Jadi apa yang sudah diperbuat dan akan diperbuat ditambah promosi lewat media pasti (menang)," kata Djan Faridz saat ditemui semalam di kantornya, Jalan Talang nomor 3, Menteng, Jakarta Pusat.
Berikut penuturan Djan Faridz kepada Faisal Assegaf dari merdeka.com soal strateginya memimpin partai berlambang Kabah itu dan target pada pemilihan umum lima tahun mendatang.
Apakah Anda yakin PPP bisa bangkit di Pemilu 2019?
Insya Allah.
Targetnya?
Nomor tiga, kalau perlu nomor satu.
Memang target nomor tiga realistis?
Realisitis kok nomor tiga, kenapa?
Bagaimana Anda bisa yakin target itu bakal tercapai?
Harus yakin.
Lalu apa nilai jual Anda sehingga bisa menarik minat orang pilih PPP?
Kelebihan saya tidak bisa dinilai oleh saya sendiri. Yang menilai orang lain. Nanti kita lihat hasilnya bukan sekarang, bergerak aja belum. Tapi cita-cita sudah ada, bercita-cita menjadi tiga besar.
Lalu apa akan Anda jual buat menarik minat pemilih?
Kita jual kebersamaan membangun negeri, memajukan Islam.
Tapi jualan seperti itu sama dengan partai Islam lain. Lantas apa kelebihan Anda bikin orang tertarik pilih PPP?
Jangan tanya sama saya, tanya orang. Tanya sama saya percuma (tertawa).
Belajar dari pemilu tahun ini, figur menarik suara partai. Apakah Anda yakin pada Pemilu 2019 bakal seperti itu?
Kemarin Pak Jokowi dikenal sama rakyat melalui media. Itu jawabannya. Tergantung media.
Jadi siapa menguasai media bisa memang pemilu?
Itu yang jawab Anda. Iya dong.
Jadi media tidak jujur menilai calon pemimpin?
Tergantung media. Media itu tempat produk dipromosikan. Lihat Coca Cola. Kalau kampanye lewat media menggebu-gebu, Coca Cola menjadi minuman semua orang. Jadi tergantung medianya ke mana.
Jadi pemenang dalam pemilu 2019 adalah partai dan calon presiden bisa menguasai media?
Kurang lebih seperti itu meski belum tentu. Tapi pengalaman kita dengan produk Coca Cola dan Indomie, mereka menguasai pasar karena media. Saya nggak ngomong Pak Jokowi.
Di politik juga seperti itu?
Politik itu mirip-mirip. Jadi apa yang sudah diperbuat dan akan diperbuat ditambah promosi lewat media pasti (menang).
Figur PPP mencorong namanya di tingkat nasional kan terakhir kali Hamzah Haz menjadi wakil presiden dan Ismail Hasan Metareum. Apakah Anda kecewa tidak ada lagi elite PPP dilirik atau punya nilai jual di pentas politik nasional?
Ini pendapat salah. PPP tidak pernah terpuruk, PPP tetap eksis dalam keterbatasannya. Itu luar biasa. Kita harus hormati tokoh-tokoh PPP berhasil mempertahankan PPP tetap eksis. Di parlemen kursi kita sekarang 39. Itu luar biasa. Padahal sebelumnya diramalkan partai Islam itu tidak lolos ambang batas suara.
kalau soal tokoh. Suryadharma itu tokoh, Djan Faridz itu tokoh. Banyak tokoh PPP di daerah. Dengan hasil pemilihan legislatif tahun ini memperlihatkan ketokohan dari orang-orang kita.
Apakah sudah ada calon dari PPP dipersiapkan untuk menjadi kandidat presiden atau wakil presiden untuk Pemilu 2019?
Sudah disiapin. Banyak calon presiden dari PPP sudah disiapin, banyak tokoh muda. Jangan saya. Saya udah janji hanya konsentrasi urus partai. Ketua partai tidak harus jadi calon presiden atau wakil presiden.
Kita bangga kalau kita bisa memajukan calon presiden atau wakil presiden. Itu kebanggaan sebagai ketua partai.
Kalau Anda diberi amanah, apakah Anda berminat dicalonkan sebagai presiden atau wakil presiden pada Pemilu 2019?
Kita harus mengubah pola di PPP. Kita justru bangga kalau bisa memajukan kader-kader terbaik kita menjadi calon presiden atau wakil presiden.
Bisa disebutkan siapa kader PPP pantas dicalonkan pada Pemilu 2019?
Mana gue tahu, 2019 masih lama. Nanti kalau sekarang percuma.
Anda yakin bakal ada calon dari PPP?
Pasti, pasti.
Untuk kandidat presiden atau wakil presiden?
Terserah. Lihat nanti. Kalau suara kita banyak, kita majukan calon presiden.
Kalau targetnya tiga besar, suara partai mana bisa direbut PPP dalam pemilu lima tahun mendatang?
Kita nggak boleh bilang partai mana tergerus. Semua partai cita-cita sama dengan kita. Tinggal bagaimana meyakinkan rakyat untuk memilih PPP. Merebut suara rakyat, bukan suara partai. Kita bukan pesaing, nggak baik.
Dari hasil pemilu tahun ini, di mana kantong suara PPP?
Kantong suara PPP rata di seluruh Indonesia, nggak ada naik nggak ada turun.
Untuk Pemilu 2019 mana disasar untuk menambah pundi suara?
Seluruh Indonesia itu kita harapkan menambah pundi-pundi suara PPP.
Ada sasaran prioritas?
Semua daerah di Indonesia.
Kalau Anda berhasil memimpin PPP selama lima tahun ke depan, apakah Anda mau dipilih lagi menjadi ketua umum?
Nggak, cukup sekali.
Kenapa?
Yang penting rapihin partai, udah tua. Yang penting kita rapihin ini partai biar kuat dan bermanfaat bagi umat. Kalau partai ini udah bagus kita serahin ama yang muda.
Anda yakin lima tahun cukup untuk membuat PPP menjadi partai kuat dan bagus?
Cukup.
Kok Anda bisa yakin?
Yakin. Allah membesarkan hati saya.