Cara Menangani Pelecehan Seksual di Media Sosial
Tak hanya di kehidupan nyata, pelecehan seksual juga kerap ditemui di media sosial.
Pelecehan seksual tak bisa dimungkiri kini semakin meningkat. Mengutip data dari laporan The Converstions pada 2020, disebutkan sebanyak 71 persen perempuan masih mendominasi sebagai kelompok rentan pelecehan seksual. Terlebih masifnya penggunaan media sosial tak bisa ditepis kerap menjadi wadah perilaku yang tidak pantas ini.
Pelaku biasanya mengekspresikan tindakan mereka dengan meninggalkan komentar yang tidak senonoh pada postingan yang sebenarnya tidak memicu pikiran negatif. Akses yang mudah dan anonimnya identitas pelaku membuat pelecehan seksual online sulit untuk dihindari, bahkan sering kali terjadi tanpa disadari.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Apa dampak buruk terlalu banyak bermain media sosial terhadap kehidupan seksual? Ya, itu memang menjadi akar dari berbagai masalah. Terutama karena melihat kehidupan orang lain yang tampak sempurna dan terkurasi bisa membuat kita merasa tidak cukup, kurang menarik, dan cenderung mengalami stres. Semua perasaan ini dapat mengurangi keinginan kita untuk berhubungan intim.
-
Kapan pelecehan seksual terjadi? 'Korban penyandang disabilitas sudah dewasa, keluarga mengecek korban ke rumah sakit dan ternyata betul hamil,' kata Tri di Cimahi, Selasa (3/9).
-
Bagaimana pelaku digital abuse menggunakan media sosial untuk mempermalukan pasangannya? Menggunakan Media Sosial untuk Mengontrol atau Mempermalukan: Pelaku mungkin menggunakan media sosial untuk mempermalukan pasangan di depan umum, misalnya dengan mengunggah foto atau informasi pribadi tanpa persetujuan, atau memposting komentar negatif dan merendahkan.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Siapa saja yang berpotensi jadi pelaku kekerasan seksual online? Pelaku seringkali membangun hubungan dengan anak-anak, biasanya dengan menyamar sebagai teman sebaya atau karakter yang mereka sukai, atau menggunakan pendekatan lain.
Meskipun dampaknya bisa sangat signifikan, banyak korban merasa bingung tentang bagaimana cara menanggapi atau menghadapi situasi tersebut, Senin (30/9).
Pastikan Lindungi Informasi dan Rahasia Pribadi
Melindungi privasi di platform media sosial merupakan langkah krusial untuk mencegah pelecehan daring. Pastikan bahwa pengaturan privasi di aplikasi seperti Facebook, Instagram, atau TikTok disesuaikan agar hanya orang-orang terpercaya yang dapat mengakses informasi pribadi Anda.
Hindarilah untuk membagikan data sensitif seperti alamat rumah, nomor telepon, atau lokasi secara terbuka di media sosial, karena informasi tersebut dapat menarik perhatian pelaku pelecehan.
Selain itu, batasi interaksi dengan akun-akun yang tidak dikenal, terutama yang menunjukkan tanda-tanda mencurigakan. Dengan lebih berhati-hati dalam membagikan informasi di dunia maya, Anda dapat mengurangi risiko menjadi korban pelecehan seksual online. Langkah-langkah pencegahan ini dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.
Membentengi Akun Medsos
Lindungi akun Anda dengan cara menggunakan kata sandi yang kuat dan tidak mudah ditebak. Jangan gunakan informasi yang mudah dikenali seperti tanggal lahir, nama, atau angka yang sederhana. Sebaiknya, buatlah kata sandi yang menggabungkan huruf kapital, huruf kecil, angka, dan simbol untuk meningkatkan kesulitan bagi orang lain dalam menebaknya.
Selain itu, aktifkan autentikasi dua faktor pada layanan digital yang menawarkan fitur ini. Dengan mengaktifkan autentikasi dua faktor, Anda menambahkan lapisan perlindungan tambahan yang membuat akun Anda lebih sulit diakses oleh orang yang tidak berhak. Langkah ini sangat efektif dalam mencegah penyalahgunaan akun untuk kepentingan yang merugikan.
Laporkan
Jika kamu mengalami pelecehan, segera lakukan pemblokiran terhadap pelaku di media sosial yang kamu gunakan. Dengan memblokir mereka, komunikasi selanjutnya akan terputus dan mereka tidak akan bisa mengakses akunmu lagi. Ini merupakan langkah yang cepat dan efektif untuk melindungi diri dari interaksi yang tidak diinginkan.
Selain itu, penting untuk melaporkan tindakan pelaku kepada pihak platform. Hampir semua media sosial memiliki kebijakan untuk melindungi pengguna dari pelecehan, dan setiap laporan yang masuk dapat memberikan efek jera kepada pelaku, termasuk kemungkinan penangguhan akun. Tindakan ini tidak hanya melindungimu, tetapi juga dapat mencegah orang lain mengalami hal yang sama di kemudian hari.
Kumpulkan Bukti Pelecehan Seksual
Jika pelecehan terus berlanjut, sangat krusial untuk mengumpulkan bukti seperti tangkapan layar atau rekaman obrolan. Bukti ini dapat sangat berguna jika Sahabat Fimelaa memutuskan untuk melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang atau melalui jalur hukum. Pastikan semua bukti disimpan dengan rapi agar bisa digunakan jika diperlukan di kemudian hari.
Dengan adanya bukti yang kuat, pelaporan kepada pihak berwenang akan memiliki landasan yang jelas, sehingga mempermudah penegak hukum dalam mengambil tindakan terhadap pelaku. Pengumpulan bukti ini juga dapat menghindari tuduhan yang tidak beralasan dan mempercepat penyelesaian masalah.
Cari Pendampingan dari Para Ahli
Menghadapi pelecehan seksual di internet dapat menjadi pengalaman yang sangat melelahkan secara emosional. Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan dukungan dari teman, keluarga, atau komunitas yang dapat dipercaya. Berbagi cerita dengan orang lain dapat membantu Anda merasa lebih terlindungi dan memberikan sudut pandang baru tentang cara menangani situasi tersebut. Jika pelecehan semakin parah, Anda mungkin perlu mempertimbangkan untuk mendapatkan bantuan dari profesional seperti konselor, psikolog, atau pengacara.
Terdapat beberapa organisasi yang khusus berfokus pada penanganan korban pelecehan seksual di dunia maya dan dapat memberikan dukungan hukum serta psikologis. Dengan adanya dukungan yang tepat, proses penyelesaian masalah ini akan menjadi lebih mudah, baik dari segi emosional maupun hukum.
Menghadapi pelecehan seksual online memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, Anda dapat melindungi diri dan menjaga keamanan serta kenyamanan saat berselancar di dunia maya.
Selalu ingat bahwa pelecehan dalam bentuk apa pun tidak boleh dianggap remeh, dan penting untuk melaporkan serta mencari bantuan ketika diperlukan. Mari bersama-sama berkontribusi untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan menghormati privasi setiap individu.