Profil Mike Tyson, Si 'Banteng' Tinju yang Terkenal Karena Prestasi dan Kontroversi
Di usia yang tidak lagi muda, Mike Tyson bersiap untuk menghadapi tantangan bertarung melawan Jake Paul, seorang influencer dan petinju muda yang terkenal.
Pertandingan yang sangat dinanti antara Mike Tyson dan Jake Paul akan berlangsung di AT&T Stadium pada hari Jumat, 15 November 2024, pukul 20.00 waktu setempat atau pada hari Sabtu, 16 November pukul 08.00 WIB.
Duel yang melibatkan dua generasi ini diperkirakan akan menjadi salah satu acara tinju terbesar tahun ini, dengan estimasi kehadiran sekitar 80.000 penonton di stadion dan jutaan lainnya yang menyaksikan secara langsung dari seluruh dunia. Netflix akan menjadi mitra penyiaran eksklusif, menyiarkan pertandingan ini untuk para pelanggan di seluruh dunia.
- Catat Jadwal Pertandingan Mike Tyson vs Jake Paul, Siap Rebut Hadiah Fantastis Senilai Rp1,2 Triliun!
- Ini 5 Sosok Bintang Timnas Indonesia U-23 yang Layak Dilirik Shin Tae-yong untuk Hadapi Piala AFF 2024
- VIDEO: Wajah Serius Anies Dengar Wanita Bicara Keras Tak Mau Pribumi Mati Lawan 'Mike Tyson'
- VIDEO: Wajah Serius Anies Dengar Wanita Bicara Lantang soal Pribumi
Acara ini menarik perhatian karena mempertemukan Mike Tyson, legenda tinju kelas berat yang dijuluki "The Baddest Man on the Planet," dengan Jake Paul, seorang bintang muda yang telah menghebohkan dunia tinju modern melalui popularitas di media sosial. Bagi Tyson, pertarungan ini dianggap sebagai momen penting yang mungkin menjadi penampilan terakhirnya di atas ring. Di sisi lain, Jake Paul melihat laga ini sebagai tantangan besar untuk membuktikan dirinya sebagai petinju yang serius.
Dengan perbedaan usia yang mencapai lebih dari tiga dekade, Tyson dan Paul membawa pendekatan bertarung yang berbeda. Tyson dikenal dengan pukulan keras dan gaya agresifnya, sementara Paul mengusung gaya yang lebih modern dan strategi khas generasi milenial. Duel ini tidak hanya menyuguhkan hiburan, tetapi juga menyoroti pertemuan dua era yang berbeda, membuat banyak penggemar tinju di seluruh dunia merasa penasaran untuk menyaksikannya.
Selain itu, sosok Mike Tyson sebagai legenda tinju dunia juga menjadi sorotan utama. Untuk informasi lebih lanjut, berikut adalah profil Mike Tyson yang dirangkum Merdeka.com dari berbagai sumber, Kamis (14/11).
Profil Mike Tyson: Masa Muda dan Awal Karier
Michael Gerard Tyson, yang lebih dikenal sebagai Mike Tyson, lahir pada 30 Juni 1966 di New York, Amerika Serikat. Ia tumbuh di lingkungan Brooklyn yang keras, menghadapi berbagai tantangan dan sering kali terlibat dalam masalah.
Pelatihnya, Cus D'Amato, adalah sosok yang melihat potensi luar biasa dalam diri Tyson dan menjadi penyelamatnya, membawanya keluar dari dunia kekerasan dan mengarahkan langkahnya ke arena tinju. Tyson memulai karier tinju amatirnya dengan sangat baik, meskipun tidak berhasil lolos ke Olimpiade, gaya bertarung agresifnya membuatnya tetap menonjol.
Pada 6 Maret 1985, Tyson memasuki dunia tinju profesional dengan sukses, meraih kemenangan knockout di Albany, New York. Dalam waktu singkat, ia menjadi bintang dengan serangkaian kemenangan KO yang mengesankan.
Pada usia 20 tahun, tepatnya pada 22 November 1986, Tyson mencetak sejarah sebagai juara dunia kelas berat termuda dengan mengalahkan Trevor Berbick. Gelar ini mengangkat namanya ke puncak popularitas, menjadikannya sebagai ikon tinju global yang dicintai sekaligus menjadi sosok yang kontroversial di mata publik.
Puncak Karier dan Dominasi di Dunia Tinju
Pada tahun 1987, Mike Tyson berhasil mempertahankan gelar juara dunianya dengan mengalahkan James "Bonecrusher" Smith, sekaligus meraih gelar WBA dan IBF yang menegaskan posisinya sebagai juara sejati. Kemenangan-kemenangan atas Pinklon Thomas, Tony Tucker, dan petinju veteran Larry Holmes semakin memperkuat dominasi Tyson di dunia tinju kelas berat.
Setiap pertarungan yang diikuti Tyson selalu menarik perhatian publik. Pada 27 Juni 1988, ia meraih kemenangan luar biasa hanya dalam waktu 90 detik melawan Michael Spinks, yang dianggap sebagai salah satu penantang terberatnya. Saat itu, Tyson dikenal sebagai petinju tak terkalahkan, dengan gaya bertarung yang agresif dan pukulan-pukulan keras yang sering kali mengalahkan lawan di ronde awal.
Namun, ketenaran Tyson tidak hanya disebabkan oleh prestasinya di ring, tetapi juga oleh berbagai kontroversi yang sering mengikutinya. Kehidupan pribadinya yang rumit dan hubungan yang penuh konflik dengan promotor tinju Don King menambah warna dalam perjalanan karier Tyson saat mencapai puncak ketenarannya. Dengan segala pencapaiannya, dia tetap menjadi sosok yang kompleks, di mana prestasi dan masalah pribadi sering kali bersatu dalam sorotan media.
Kejatuhan dan Kontroversi Pribadi
Pada tahun 1990, kehidupan Mike Tyson mengalami perubahan besar setelah ia mengalami kekalahan dari James "Buster" Douglas, yang mengakhiri rekor tak terkalahkannya. Masalah dalam kehidupan pribadinya mulai berdampak pada performa tinjunya, apalagi dengan munculnya berbagai kasus hukum yang semakin merusak citranya di mata publik.
Pada tahun 1992, Tyson dijatuhi hukuman penjara selama tiga tahun karena terlibat dalam kasus pemerkosaan, yang mengakibatkan ia harus menjauh dari dunia tinju hingga tahun 1995. Ketika ia kembali ke ring, Tyson berhasil meraih kemenangan atas Peter McNeeley, tetapi ia tidak dapat lagi mempertahankan dominasi yang pernah dimilikinya pada masa kejayaannya.
Dalam pertarungan melawan Evander Holyfield pada tahun 1996, Tyson mengalami kekalahan, dan pada pertandingan ulang di tahun 1997, ia kembali menjadi pusat perhatian karena insiden kontroversial di mana ia menggigit telinga Holyfield.
Tindakan tersebut mengakibatkan diskualifikasi dan skorsing dari dunia tinju. Setelah itu, Tyson kembali bertinju pada tahun 2002, namun ia kalah dari Lennox Lewis. Kariernya terus berlanjut dengan sejumlah kemenangan dan kekalahan, hingga akhirnya ia resmi pensiun pada tahun 2005 setelah kalah dari Kevin McBride.
Transformasi dan Kehidupan Setelah Tinju
Setelah pensiun, Mike Tyson mengalami kesulitan keuangan yang parah, bahkan sampai menyatakan kebangkrutan pada tahun 2003. Meskipun demikian, ia tidak menyerah dan berusaha untuk bangkit kembali melalui berbagai usaha, termasuk tampil di acara televisi dan film seperti The Hangover.
Selain itu, Tyson juga mengalami transformasi dalam hidupnya, di mana ia mengumumkan bahwa ia telah memeluk agama Islam dan berganti nama menjadi Malik Abdul Aziz. Keputusan ini diambilnya saat menjalani masa hukuman penjara. Kisah perjalanan hidup Tyson yang penuh kontroversi ini kemudian diabadikan dalam bentuk buku dan dokumenter. Saat ini, Tyson terlibat dalam berbagai proyek hiburan dan bisnis, termasuk investasi di industri ganja legal, yang membuatnya tetap aktif dalam dunia bisnis dan media.
Pertarungan Terbaru: Tyson vs Jake Paul
Di usia yang semakin tua, Tyson menerima tantangan untuk bertanding melawan Jake Paul, seorang influencer dan petinju muda yang telah menjadi fenomena di dunia olahraga. Pertarungan ini diharapkan dapat menjadi momen nostalgia bagi para penggemar Tyson, sekaligus menjadi ajang bagi Paul untuk membuktikan kemampuannya sebagai petinju sejati.
Konfrontasi ini melambangkan benturan antara dua generasi: Tyson dengan segudang pengalaman dan prestasi yang telah diraihnya di masa lalu, sementara Paul hadir dengan semangat serta gaya bertarung yang khas generasi milenial. Momen bersejarah ini juga memberikan kesempatan bagi Tyson untuk meninggalkan jejak terakhirnya dalam dunia tinju, sedangkan Paul berupaya menunjukkan bahwa dirinya bukan hanya sekadar bintang YouTube.